Selasa, 19 Maret 2019

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

AGEN POKER Dua ekor orang utan yang dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dari sebuah perkebunan di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh. Satwa dilindungi tersebut terdiri dari induk dan anak dengan kondisi memprihatinkan. Kondisi induk terluka di beberapa bagian serta terkena tembakan senapan angin di matanya. Sedang bayi berumur sebulan dalam kondisi malnutrisi, kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, pada hari Selasa.

Proses evakuasi itu dilakukan tim BKSDA pada hari Senin kemarin. Menurut Sapto, pihaknya mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu yang lalu. Tim dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi. OU (orang utan) kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto.

Induk orang utan itu bakal dilepas liarkan kembali setelah dirawat di pusat rehabilitasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Petugas juga mengobati luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut.

Sebelumnya Balai Konservasi meyelamatkan seekor induk orang utan yang ditemukan di Aceh mengalami luka parah dibagian tubuh. Ada 74 peluru senapan angin yang bersarang di tubuh orang utan itu. Induk orang utan terluka parah karena benda tajam dan ditemukan 74 peluru senapan angin di tubuhnya, kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada hari Rabu.

Orang utan Sumatera atau Pongo abelii itu dievakuasi BKSDA Aceh di kebun warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Ia dievakuasi beserta anaknya. Anak orang utan akhirnya mati kekurangan nutrisi parah, tuturnya. Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo sebelumnya mengatakan pihaknya awalnya mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu yang lalu. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi.

OU (orang utan) kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, pada hari Selasa. Induk orang utan itu bakal dilepasliarkan kembali setelah dirawat di pusat rehabilitasi. Petugas juga mengobati luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut.

Seekor orang utan berusia sekitar 30 tahun di Subulussalam, Aceh, mengalami penyiksaan parah. Di sekujur tubuhnya bersarang 74 butir peluru, serta tangan dan kaki penuh luka sayatan. Induk orang utan Sumatera berusia sekitar 30 tahun tersebut diberi nama Hope yang berarti harapan, dengan harapan Hope bisa pulih dan bisa mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo kepada wartawan, pada hari Rabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di Pusat Karantina Orang Utan, Hope memiliki berat badan 35,68 Kg, kondisi rambut kusam dan kulit bersisik dengan dehidrasi lebih 10 %. Selain itu, bagian mulutbya terlihat bengkak bekas luka dan memar. Menurut Sapto, mata kanan Hope yang bengkak sudah mengalami kerusakan permanen dan diperkirakan kemungkinan kerusakan terjadi lebih dari 2-3 bulan lalu. Selain itu mata kiri Hope rusak, dengan pendarahan di bagian kornea dan pupil, diakibatkan tembakan 3 butir peluru senapan angin.

Disekujur tubuhnya juga terdapat luka lebam terutama bagian kedua tangan serta luka sayatan terbuka di beberapa bagian. Detail luka-lukanya antara lain:

1. Tangan kanan dengan lebar luka 10 cm, tepi luka rata.
2. Tangan kiri luka di bagian jari-jari dengan lebar luka 2-3 cm, tepi luka rata.
3. Kaki kanan luka terbuka di bagian paha atas dengan lebar luka 10 cm, luka terlihat seperti luka sayatan benda tajam.
4. Telapak kaki kanan luka terbuka, yang mengakibatkan kerusakan di bagian tendon, dengan lebar luka 5 cm namun luka cukup dalam
5. Kaki kiri luka selebar 4 cm dengan kedalaman 1 cm di daerah ruas jari telunjuk.
6. Luka di bagian bahu kiri dengan lebar luka 1 cm, namun cukup dalam (dengan kedalaman lebih dari 10 cm mengenai tulang).

Dari hasil pemeriksaan dengan X-ray, ditemukan peluru senapan angin sebanyak 74 butir yang tersebar di seluruh badan,patah tulang Clavicula kiriter buka, dalam artian tulang mencuat keluar dari kulit. Selain itu juga tulang pelvis kiri retak dengan keretakan kurang lebih 2 cm, jelas Sapto. Evakuasi terhadap orang utan itu dilakukan di perkebunan sawit milik warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh. Proses evakuasi itu berawal dari laporan warga terkait konflik satwa dilindungi tersebut dengan masyarakat setempat.

Petugas BKSDA datang dan memantau keberadan orang utan. Setelah dilakukan pencarian, Hope ditemukan di atas pohon nangka serta sarang dan bekas makanan seperti pelepah daun sawit dan daun kelapa. Orang utan terisolasi di kebun sawit milik seorang warga. Menurut warga setempat orangutan tersebut dalam kondisi kurang sehat bahkan pengakuan anak-anak sekitar areal kejadian orang utan tersebut sudah terkena alat dodos kelapa sawit bahkan anak orang utan tersebut sempat diambil dari induknya, ungkap Sapto.

Proses evakuasi akhirnya dilakukan tim BKSDA pada hari Senin kemarin. Tim dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan terhadap orang utan tersebut. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi. OU kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...