Sabtu, 18 Agustus 2018

BNN Perangi Narkoba Gandeng PT Bintang Toedjoe Melalui Jahe Merah

BNN Perangi Narkoba Gandeng PT Bintang Toedjoe Melalui Jahe Merah

https://newskorandays.blogspot.com/2018/08/bnn-perangi-narkoba-gandeng-pt-bintang.html


AGEN POKER Sebanyak 54% pencandu narkoba yang keluar dari rehabilitasi rawan untuk kembali terjerumus ke lingkaran peredaran barang haram tersebut. Faktor pekerjaan menjadi salah satu penyebabnya. Sebab, selepas keluar dengan predikat mantan pencandu narkoba, mereka tak langsung memiliki pekerjaan.

54% itu mereka tidak memiliki pekerjaan dan itulah membuat mereka lebih mudah untuk relapse karena tidak ada kegiatan akhirnya mereka ke situ lagi, ke situ lagi, ujar Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Diah Setia Utami, belum lama ini.

Diah menyampaikan mantan pencandu yang direhabilitasi (residen) perlu diberi kesempatan untuk memiliki peluang pekerjaan. Salah satu upayanya ialah menjalankan program pemberdayaan yang memberikan keterampilan kepada residen seperti pelatihan sablon, teknisi AC, perkayuan, tataboga, IT hingga agrobisnis.

Guna mendukung langkah BNN, PT Bintang Toedjoe melakukan kerja sama dalam hal penyebarluasan informasi (sosialisasi), perjanjian pemberdayaan masyarakat dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan melalui budidaya jahe merah dan pengembangan vokasi sebagai program layanan masyarakat.

Dikatakan oleh Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan, dukungan ini diberikan untuk menjadikan generasi muda Indonesia produktif dan juga bebas dari penyalahgunaan narkoba.

Kami mendukung BNN dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Salah satunya melalui kampanye stop narkoba yang akan disinergikan melalui kegiatan-kegiatan serta aktivitas below the line PT Bintang Toedjoe, ujarnya.

Ia melanjutkan, PT Bintang Toedjoe memiliki program pemberdayaan kepada masyarakat yang memberikan kesempatan kepada petani secara umum dan residen untuk menanam jahe merah. Hasil tanam yang telah dipanen bisa dijual kembali ke perusahaan sehingga memberikan penghasilan. Jahe merah yang dipanen petani dan residen diolah untuk produk Bintang Toedjoe Masuk Angin (Bejo) Jahe Merah.

Bagi mereka kan yang punya tanah atau petani atau para rehabilitasi ini kan menanamnya gampang (tapi) menjualnya ke mana. Nah kami sudah ciptakan ekosistem. Produk jadinya sudah jelas Bintang Teodjoe Masuk Angin (Bejo) Jahe Merah, ekstraknya kita kerja sama dengan ekstraktor, simplisianya kami beli dari petani dari para rehabilitasi dan bibitnya kami suplai, terang Simon.

Agar memenuhi kualitas pabrik, para petani dan penghuni rehabilitasi pun akan diberikan pelatihan mulai dari cara penanaman, mengatur kadar air, hingga pemanenan di usia 10 bulan. Untuk jahe kering yang telah dibentuk irisan, petani dan residen bisa menjualnya sesuai dengan harga pasar.

Hal serupa juga dilakukan PT Bintang Toedjoe dan BNN ke daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi peredaran narkoba dan penanaman ganja seperti di Aceh. Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN, Dunan Ismail Isja mengungkapkan, pihaknya mengajak petani yang menanam ganja untuk beralih ke produk pertanian produktif seperti jahe merah. Hasil panen yang didapat petani nantinya akan dijual ke PT Bintang Toedjoe.

Salah satunya itu mungkin ke internal Bintang Toedjoe kita bikin penggiat, ada proses pelatihan dan peningkatan kapasitas. Sebagai perusahaan, melalui program CSR nanti kita minta bantu program pemberdayaan alternatif di Aceh. Kita akan membangun petani yang tadinya petani ganja menjadi petani tanaman produktif. Kebetulan yang disediakan jahe merah nanti kita akan kerja sama dengan Bintang Toedjoe. Mungkin mengambil lahan di Aceh untuk penanaman jahe merah, ungkapnya.

Deputi Pencegahan BNN, Ali Djohardi Wirogioto mengatakan, kerja sama yang dilakukan BNN dengan PT Bintang Toedjoe karena kesamaan visi dan misi dalam menyehatkan masyarakat.

Kami memandang ada kesamaan visi adan misi untuk memberi kesehatan kepada masyarakat. Sebenarnya BNN ini kan dari hulu ke hilir, tidak hanya memberantas tapi juga memberikan pemahaman dan menyehatkan masyarakat yang sakit, kata Ali.

Kerja sama antara PT Bintang Toedjoe dengan BNN dilakukan oleh Deputi Pencegahan Ali Djohardi Wirogioto, Deputi Pemberdayaan Masyarakat Dunan Ismail Isja, dan Deputi Rehabilitasi Diah Setia Utami. Penandatanganan dilakukan di Pabrik PT BintangToedjoe di kawasanindustriPulogadung, Jakarta Timur. Pejabat BNN juga turut melakukan factory visit fasilitas produksi dari hulu hingga hilir di PT. Bintang Toedjoe. Fasilitas yang dimiliki PT Bintang Toedjoe telah menerapkanCPOB (cara pembuatan obat yang baik), CPOTB (cara pembuatan obat tradisional yang baik), tersertifikasi ISO 9001:2015, OHSAS 18001:2007, dan ISO 14001:2015 dalam proses produksinya sehingga standar kualitas produksi sangat terjamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...