Jumat, 31 Mei 2019

Sebuah Muzijat Nyata Yang Dialami Seorang Perempuan Di Uni Emirat Arab Setelah Koma

Sebuah Muzijat Nyata Yang Dialami Seorang Perempuan Di Uni Emirat Arab Setelah Koma

Sebuah Muzijat Nyata Yang Dialami Seorang Perempuan Di Uni Emirat Arab Setelah Koma

Ada seorang perempuan Uni Emirat Arab (UEA) yang terluka parah dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 1991 tampaknya pulih secara ajaib setelah terbangun dari keadaan koma selama 27 tahun. Bernama Munira Abdulla, yang pada saat kecelakaan berusia 32 tahun, menderita cedera otak parah setelah mobil yang ia tumpangi bertabrakan dengan bus dalam perjalanan menjemput putranya dari sekolah.

Putranya bernama Omar Webair, yang saat itu baru berusia empat tahun, duduk di kursi belakang bersamanya, namun selamat tanpa cedera karena sang ibu menggendongnya di lengannya beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi. Abdulla yang saat itu menumpang mobil saudara iparnya terluka parah, namun tahun lalu ia terbangun di sebuah rumah sakit Jerman. Omar telah bercerita tentang kecelakaan tersebut dan tentang kemajuan ibunya setelah bertahun-tahun menjalani perawatan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar The National yang berbasis di UEA.

Ibu melindungi saya tidak pernah menyerah dan putus asa karena saya selalu merasa bahwa suatu hari nanti ia akan bangun, kata Omar kepada surat kabar The National, pada hari Senin. Ini alasan saya membagikan kisahnya ialah memberi tahu orang-orang agar jangan hilang harapan pada orang yang mereka cintai, jangan menganggap mereka sudah mati ketika mereka dalam keadaan seperti itu, imbuhnya. Ibu saya duduk bersama saya di kursi belakang. Ketika ia melihat tabrakan itu datang, Ibu memeluk saya untuk melindungi saya dari benturan itu. Ia tidak terluka, selain memar di kepalanya, namun sang ibu tidak mendapatkan perawatan selama berjam-jam.

Sudaha bertahun-tahun dirawat Abdulla akhirnya dibawa ke rumah sakit, dan belakangan dipindahkan ke London. Di sana, perempuan itu dinyatakan dalam kondisi vegetatif tidak bisa merespons, tapi bisa merasakan sakit lansir The National. Ia kemudian kembali ke Al Ain, sebuah kota di perbatasan UEA dengan Oman tempat ia tinggal. Lalu dia dipindahkan ke berbagai fasilitas medis sesuai persyaratan asuransi. Abdulla tinggal di sana selama beberapa tahun, makan melalui tabung, dan tetap hidup. Ia menjalani fisioterapi untuk memastikan otot-ototnya tidak melemah karena kurang gerak.

Pada tahun 2017, keluarga Abdulla ditawari hibah oleh Crown Prince Court, sebuah lembaga pemerintah di Abu Dhabi, supaya Abdulla bisa dipindahkan ke Jerman. Di kota Jerman, ia melalui sejumlah operasi untuk memperbaiki otot lengan dan kakinya yang telah sangat memendek, dan diberi obat untuk meningkatkan kondisinya, termasuk kesadarannya.

Sebuah pertengkaran di rumah sakit setelah setahun kemudian, putranya terlibat dalam pertengkaran di dalam kamarnya di rumah sakit, yang tampaknya mendorong sang Ibu untuk bergerak. Ada kesalahpahaman di kamar rumah sakit dan ia merasa saya dalam bahaya, yang membuatnya syok, kata Omar. Ia mengeluarkan suara-suara aneh dan saya terus memanggil dokter untuk memeriksanya, para dokter mengatakan semuanya normal.

Lalu, tiga hari kemudian, saya terbangun oleh suara seseorang yang memanggil nama saya. Itu dia! Ibu memanggil nama saya, saya begitu gembira, selama bertahun-tahun saya memimpikan saat ini, dan nama saya adalah kata pertama yang ia ucapkan. Abdulla menjadi lebih responsif, dan sekarang bisa merasakan sakit dan sedikit bercakap-cakap. Abdulla telah kembali ke Abu Dhabi, tempat ia menjalani fisioterapi dan rehabilitasi lebih lanjut terutama untuk memperbaiki postur tubuhnya ketika duduk dan mencegah otot berkontraksi.

Pada peristiwa langka ini hanya ada beberapa kasus di mana seseorang kembali sadar setelah beberapa tahun dalam keadaan koma dan bahkan ketika itu terjadi, proses pemulihannya bisa berlarut-larut. Mustahil memprediksi peluang seseorang yang sedang dalam gangguan kesadaran untuk membaik, kata Layanan Kesehatan Nasional Inggris. Orang yang berhasil sadar kembali seringkali menderita cacat parah yang disebabkan oleh kerusakan pada otak mereka. Satu kasus pemulihan yang terkenal ialah kasus Terry Wallis, seorang pria Amerika yang terlibat dalam kecelakaan mobil ketika berusia 19 tahun, dan pulih secara dramatis setelah 19 tahun dalam keadaan hampir-vegetatif. Ia diperkirakan berhasil menumbuhkan kembali jaringan otaknya.

Mantan juara dunia balap Formula 1 Michael Schumacher mendapat cedera kepala dalam kecelakaan ski di Prancis pada tahun 2013. Ia ditempatkan dalam kondisi koma yang diinduksi secara medis selama enam bulan sebelum dipindahkan ke rumahnya di Swiss untuk melanjutkan perawatan.

Kamis, 30 Mei 2019

Salah Satu Posko FBR Di Jakbar Diserang Dan Salah Sasaran

Salah Satu Posko FBR Di Jakbar Diserang Dan Salah Sasaran

Salah Satu Posko FBR Di Jakbar Diserang Dan Salah Sasaran


Ada sekelompok orang menyerang posko Forum Betawi Rempug (FBR) di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pada peristiwa itu mengakibatkan satu orang anggota ormas tewas terkena luka bacok. Iya, ada kejadian itu memang, satu orang tewas dan dua orang luka-luka, kata Kanit Krimum Polres Jakarta Barat Iptu Dimitri Mahendra saat dihubungi, pada hari Selasa.

Pada bentrokan itu terjadi pada hari Selasa dini hari tadi di posko ormas di Jalan Daan Mogot 1, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pada saat itu para korban sedang nongkrong di posko tersebut. Kemudian datang sekelompok pelaku dan menyerang korban, kata Dimitri. Pada saat kejadian itu menimbulkan korban. Posko juga berantakan setelah diserang oleh para pelaku. Iya, di posko juga ada kerusakan, tuturnya.

Saat ini polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi. Ada sejumlah saksi diperiksa untuk mendalami kasus tersebut. Masih kami dalami penyebabnya, tandasnya. Polisi telah mengidentifikasi para pelaku penyerangan posko Forum Betawi Rempug (FBR) di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Para pelaku saat ini masih diburu polisi. Iya, nama-namanya sudah kita kantongi, kata Kanit Krimum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat Iptu Dimitri Mahendra saat dihubungi wartawan, pada hari Selasa.

Dimitri menambahkan pihaknya juga tengah menganalisis rekaman CCTV untuk mendalami kasus itu. Didalam CCTV masih kita cari, tuturnya. Pada peristiwa itu terjadi di posko FBR yang terletak di Jalan Daan Mogot 1, Tanjung Duren, Jakarta Barat, dini hari tadi. Kejadian itu mengakibatkan satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka. Pada saat itu korban sedang duduk-duduk di posko. Tiba-tiba sekelompok orang menyerang para korban. Belum diketahui penyebab bentrokan itu. Polisi telah memeriksa saksi-saksi dan masih mengejar pelaku tersebut.

Saat ini polisi telah mengidentifikasi para pelaku yang menyerang posko Forum Betawi Rempug (FBR) di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Para pelaku berjumlah 10 orang diduga dalam keadaan mabuk. Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menjelaskan peristiwa itu terjadi pada hari Selasa dini hari tadi. Pada saat itu, korban MH dan AK sedang berjaga di tempat hiburan Widya, yang lokasinya tidak jauh dari posko di Jalan Daan Mogot 1, Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat.

Kemudian saksi melihat rombongan yang diduga pelaku yang diperkirakan 10 orang datang ke tempat hiburan Widya. Pada saat itu AK berjaga di pintu keluar Widya melihat rombongan yang diduga pelaku keluar sekitar pukul 02.00 WIB dalam keadaan mabuk, jelas Hengki. Sipelaku tersebut langsung menyerang korban AK. Korban dilempari batu oleh pelaku hingga mengenai kepala dan terluka.

Kemudian rombongan pelaku sempat menyerang seorang saksi yang merupakan anggota FBR yang sedang berada di pos depan Hotel SUBA bersama rekannya, tuturnya. Para korban melawan hingga pelaku sempat mundur. Namun, ketika saksi K hendak melaporkan kejadian ke Polsek, rombongan pelaku datang kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) dengan membawa senjata tajam dan langsung melakukan penyerangan. Saat kejadian itu mengakibatkan korban MH tewas, sementara korban AK dan Am mengalami luka, tuturnya.

Posko ormas Forum Betawi Rempug (FBR) di Tanjung Duren, Jakarta Barat diserang sekelompok orang hingga mengakibatkan 1 orang tewas dan 2 orang luka-luka. Ketua FBR Lutfi Hakim menyebut ketiga orang tersebut adalah korban salah sasaran. Bukan karena bentrok, itu korban salah sasaran sebetulnya. Yang bentrok siapa yang korban siapa, jelas Lutfi saat dihubungi wartawan, pada hari Selasa. Lutfi telah mendapatkan penjelasan dari anggotanya di Jakarta Barat. Dia mengatakan, kejadian itu berawal dari adanya keributan di sebuah diskotek yang berdekatan dengan posko.

Yang ada diposko, saya dapat dari temen-temen di Jakarta Barat bahwa di situ ada diskotek Widya pengunjungnya ada ribut, ada yang lari keluar dan saat pengejaran itu, yang ngejar itu kemudian membabi buta karena ada korban juga, ada satpam termasuk anggota kita yang ada di gardu, jelas Lutfi. Berbeda dengan data polisi, Lutfi mengatakan ada dua orang yang menjadi korban. Salah satunya meninggal akibat luka bacok.

Yang satu sempat kabur dan jarinya kena, putus, yang satu lagi nggak sempat kabur dan itu membabi buta dan pada akhirnya saat dibawa ke RS meninggal, ucap Lutfi. Terkait keberadaan dua anggota FBD di gardu, dia mengatakan mereka sedang menjaga keamanan. FBR ikut menjaga keamanan selama pelaksanaan pemilu. Kan kita masih jaga kampung dalam situasi keamanan pemilu, ada yang piket dua org itu lagi di pos FBR keberadaannya nggak jauh dari diskotek itu lanjutnya.

Rabu, 29 Mei 2019

Kepala BMKG Membicarakan Ancaman Di Pantai Utara Jakarta

Kepala BMKG Membicarakan Ancaman Di Pantai Utara Jakarta

Kepala BMKG Membicarakan Ancaman Di Pantai Utara Jakarta

Pada saat ini sedang ada rapat oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati yang membuka Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional (Rakorbangnas) dengan beberapa kementerian dan lembaga. Dwikorita menutunya Rakorbangnas dengan tema One Observation Policy bertujuan untuk menyinkronkan data observasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) untuk mitigasi bencana. Yang dikatakan Dwikorita, planet bumi selama beberapa tahun terakhir mendapatkan perhatian khusus akibat dampak perubahan iklim global. Hal ini juga berdampak pada peningkatan aktivitas seismik di Indonesia.

Dari data menunjukan bahwa planet bumi kita sudah makin perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama akibat dari dampak perubahan iklim global dan bahkan juga beberapa tahun terakhir ini terdata adanya fenomena peningkatan aktivitas seismik di Indonesia, ujar Dwikorita di Gedung BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Selasa. Berdasarkan data yang diperoleh BMKG, kata Dwikorita selain perubahan iklim global, cuaca ekstreme juga meningkatkan terjadinya fenomena alam. Selain itu karena dampak perubahan iklim global, kejadian cuaca ekstrim yang bersifat merusak juga mengalami peningkatan dari data yang kami catat, kata dia.

BMKG hingga saat ini, untuk mengatasi berbagai fenomena alam yang kerap terjadi beberapa tahun terakhir, menurut Dwikorita perlu adanya observasi di bidang MKG. Serta dibutuhkan penanganan yang tepat. Tentunya untuk dapat mengantisipasi berbagai fenomena, baik cuaca, keberlanjutan pembangunan, keberlanjutan peradaban dan kesejahteraan bangsa. Observasi terhadap kondisi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika merupakan hal yang sangat fital dilakukan secara tepat, kata dia

Berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 2009 pasal 3, dikatakan bahwa pemerintahan pusat, pemerintahan daerah dan pemangku kepentingan lainnya wajib menggunakan informsi MKG dalam menetapkan kebijakan. Dwikorita menambahkan selama ini informasi MKG belum tersosialiasi dengan baik sehingga dibutuhkan kerjasama dengan beberapa pihak. Hal ini tentunya semakin memperjelas betapa observasi itu sangat penting dan yang masih banyak kurang tersosialisasikan, kurang diketahui oleh publik observasi MKG tersebut, tidak hanya bisa dilakukan oleh BMKG, lanjutnya.

Salah satu contoh yang dipaparkan oleh Dwikorita adalah potensi tsunami di Pantai Utara Jakarta dengan ketinggian tertentu. Selain itu di Pantai Utara Jakarta juga sering terjadi banjir rob dan banjir kiriman dari hulu. Sebagai contoh, kita semua sudah mengetahui dari data BMKG, mohon maaf Pantai Utara Jakarta, itupun, ini saya katakan pantai bukan kota Jakarta, bukan kota Jakarta, Pantai Utara Jakarta itupun berpotensi untuk mengalami tsunami dengan ketinggian tertentu, imbuhnya. Selain itu Pantai Utara Jakarta sudah sering mengalami banjir rob, selain itu pantai utara Jakarta juga sudah sering mengalami banjir kiriman dari arah hulu. Dan juga adanya fenomena pasang surut, itupun mengakibatkan potensi pasang, kata Dwikorita.

BMKG sebut pentingnya program sinergitas dalam observasi MKG menurut Dwikorita juga berkaca pada fenomena Tsunami Selat Sunda pada akhir tahun 2018 lalu. Menurutnya BMKG sudah memprediksi adanya gelombang tinggi, namun belum bisa diprediksi terjadinya tsunami. Namun peringatan, demi peringatan ini sudah terprediksi itu saat itu belum bisa diprediksi akan terjadi tsunami. Jadi ada beberapa bencana yang bisa dipediksi. Tetapi ada juga yang tidak bisa diprediksi karena saat itu kejdian tsunami saat tergantung dengan erupsi gunung api, kata dia.

Dengan demikian, dikatakan Dwikorita butuh keterlibatan beberapa lembaga untuk melakukan observasi yang memprediksi terjadinya bencana alam. Sehingga sangat dibutuhkan satu kebijakan observasi di bidang MKG. Artinya di situ terlibat beberapa lembaga yang melakukan observasi, ada yang observasi meteorologi, geologi, observasi geofisika. Pada saat ini kita belum memiliki policy, one observation policy, meskipun Perpres-nya sudah terbit tahun lalu, tahun 2018. Memang Perpresnya baru terbit, sudah ada road map bagaimana menjalankan ruang observation policy, lanjutnya.

Namun Dwikora kembali menagaskan ancaman terdekat saat ini adalah Pantai Utara Jakarta. Di sana bisa terjadi antara gelombang pasang dan banjir dari hulu. Sebuah ancaman terdekat dengan kita sekali lagi adalah pantai utara Jakarta, di situ bisa terjadi antara gelombang pasang, antara tsunami dan banjir dari hulu. Jadi itulah yang perlu kami laporkan fenomena itu dan latar belakang kebutuhan itulah yang menjiwai kami harus lakukan rakorbangnas ini, tutupnya. Pada Rakorbangnas turut hadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ardan Adiperdana, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan serta beberapa lembaga terkait.

Selasa, 28 Mei 2019

Meninggal Di Pesawat Tujuan Perth Bayi 2 Bulan Meninggal

Meninggal Di Pesawat Tujuan Perth Bayi 2 Bulan Meninggal

Meninggal Di Pesawat Tujuan Perth Bayi 2 Bulan Meninggal

Kisah seorang bayi berumur 2 bulan telah meninggal dunia di dalam penerbangan AirAsia dari Kuala Lumpur ke Perth. Pada poin utama kematian bayi dalam pesawat, ini disambut oleh kru darurat dan tim medis pada saat kedatangannya pesawat AirAsia mengatakan penerbangan berikutnya ditunda karena keadaan darurat. Saat itu kepolisian Australia Barat sedang menyiapkan laporan kematian untuk petugas forensik.

Sang bayi itu menimbulkan kondisi, apa yang disebut oleh maskapai sebagai, darurat medis di pesawat D7236 yang tiba dari ibukota Malaysia pada hari Senin pagi. Seorang juru bicara AirAsia mengonfirmasi bahwa pesawat itu ditemui oleh tim spesialis medis dan Kepolisian Australia Barat pada saat kedatangannya di Bandara Internasional Perth. Kepada petugas sedang menyelidiki insiden itu dan akan menyiapkan laporan untuk petugas forensik.

Kata Seorang juru bicara media dari Kepolisian Australia Barat mengatakan tak ada bukti mencurigakan seputar kematian bayi itu. Pihak AirAsia tidak akan merilis detail lain tentang insiden tersebut. Kami tak bisa mengomentari lebih lanjut tentang situasi medis bayi tersebut, namun kami bersimpati kepada bayi dan keluarga yang terlibat, kata juru bicara AirAsia dalam sebuah pernyataan. Para petugas terlihat meninggalkan pesawat itu pada hari Senin pagi dengan membawa bukti di dalam tas kertas cokelat besar.

Seorang staf bandara juga terlihat membawa kereta bayi dari dalam pesawat. Dipesawat yang sama dijadwalkan berangkat pada pukul 06.50 pagi pada hari Senin, bersamaan dengan penerbangan AirAsia D7237 dari Perth kembali ke Kuala Lumpur, tetapi ditunda karena keadaan darurat. Pesawat itu masih berada di landasan pacu pada pukul 9:30 pagi waktu setempat, dan sejumlah petugas polisi terlihat di luar pesawat dan naik ke pesawat. Juru bicara AirAsia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keterlambatan ini dan mengatakan maskapai akan membantu para penumpang untuk memesan kembali.

Seorang perempuan Perth yang menggendong bayi orang asing berumur dua bulan ketika ia meninggal dalam pelukannya dalam penerbangan AirAsia menggambarkan insiden itu sebagai situasi paling menantang yang bisa dilalui seseorang.

Pada Poin Utama Kematian Bayi:
• Nadia Parenzee menawarkan bantuan kepada orang tua bayi itu setelah ia merasa tertekan

• Bayi itu, yang ia panggil Farah, meninggal dalam pelukannya ketika ia mencoba menenangkannya

• Ia mengatakan orang tua bayi yang berasal dari Arab Saudi itu tengah memulai kehidupan baru di Australia

Ibu muda bernama Nadia Parenzee adalah penumpang dalam penerbangan AirAsia D7236 dari Kuala Lumpur ke Perth pada hari Senin pagi, ketika ia menawarkan diri untuk membantu pasangan yang bayinya benar-benar gelisah dan menangis terus menerus. Pramugari menawarkan bantuan kepada orang tuanya dan pramugari karena saya bisa melihat bahwa orang tua baru itu merasa stres, tulisnya didalam postingan Facebook.

Ketika saya menutup mata untuk tidur, pramugari AirAsia menepuk pundak saya untuk membantunya. Orang tua itu menawarkan bayinya kepada saya dengan rasa putus asa di mata mereka, saya menggendongnya dan segera membaca Surah Al-Fatiha. Lalu bayi Farah mengambil nafas terakhirnya dan menjadi lemas. Saya segera tahu ada sesuatu yang salah dan berteriak kepada para penumpang untuk mengetahui apakah ada dokter di dalam pesawat. Nadia Parenzee mengatakan dua setengah jam berikutnya kekacauan terjadi, dengan upaya resusitasi bantuan pernafasan berlanjut sampai pesawat mendarat.

Nadia Parenzee Mulai hidup baru di Australia, Ia mengatakan, orang tua bayi perempuan itu, yang merupakan pasangan asal Saudi, terbang ke Perth untuk memulai kehidupan baru bagi keluarga mereka di Australia. Hati saya mati rasa dan saya tak tahu bagaimana merasakannya, tetapi saya benar-benar merasa terhormat telah memeluknya dan membacakan doa sebelum ia meninggal, tulis Parenzee. Kepada staf AirAsia yang menakjubkan, Anda luar biasa dan saya memuji profesionalisme Anda.

Kata seorang juru bicara AirAsia mengonfirmasi ada kondisi darurat medis di dalam pesawat, yang ditemui oleh tim spesialis medis dan Kepolisian Australia Barat pada saat kedatangannya di Bandara Internasional Perth. Petugas sedang menyelidiki insiden itu dan akan menyiapkan laporan untuk forensik.

Kami tak bisa mengomentari lebih lanjut tentang situasi medis bayi tersebut, namun kami bersimpati atas kondisi bayi dan keluarga yang terlibat, kata juru bicara AirAsia dalam sebuah pernyataan. Penerbangan AirAsia tertunda, Para petugas terlihat meninggalkan pesawat pada hari Senin pagi dengan membawa bukti dalam tas kertas cokelat besar. Seorang staf bandara juga terlihat membawa kereta bayi turun dari pesawat. Pesawat yang sama dijadwalkan berangkat pukul 6:50 pagi bersamaan dengan penerbangan AirAsia D7237 dari Perth kembali ke Kuala Lumpur, tetapi ditunda beberapa jam karena keadaan darurat itu. Juru bicara AirAsia meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh keterlambatan ini dan mengatakan maskapai akan membantu para penumpang untuk memesan kembali.

Senin, 27 Mei 2019

WNA Taiwan Yang Buronan Interpol Ditangkap Di Semarang

WNA Taiwan Yang Buronan Interpol Ditangkap Di Semarang

WNA Taiwan Yang Buronan Interpol Ditangkap Di Semarang

Polisi Indonesia dan Interpol sudah berkerja sama untuk menangkap gerombolan buronan dari Taiwan dibekuk di Kota Semarang, Jawa Tengah. WNA Taiwan mereka kabur dari Jepang dan melanjutkan aksi cyber crime yang dilakukan di Indonesia. Dalam penangkapan dilakukan pada hari Kamis lalu sekitar pukul 17.00 WIB di rumah mewah di Jalan Puri Anjasmoro Blok M2 nomor 11, Semarang Barat, Kota Semarang. Sebanyak WNA Taiwan yang berada dengan total ada 40 warga negara asing yang diamankan saat petugas Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah mendatangi rumah itu.

Gerombolan WNA Taiwan telah diamankan 40 warga negara asing, kata Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Sutrisman saat jumpa pers di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Semarang, pada hari Senin. Kadiv Imigrasi Kanwil Kemenkumham Jateng, Ramli HS menjelaskan dari 40 warga itu 12 orang merupakan warga Taiwan dan 11 di antaranya adalah buronan interpol. Mereka ini orang-orang yang dicari isi surat perwakilan Taiwan di Jakarta mengatakan paspor 11 orang ini dinyatakan tidak berlaku lagi, kata Ramli.

WNA Taiwan sebelas buronan itu melakukan penipuan kepada korban di China dan Taiwan melalui sambungan telepon yang dilakukan dari luar negeri untuk menghasilkan uang. Mereka melakukan hal itu di Jepang, kemudian kabur ke Indonesia untuk melakukan aksi serupa. WNA Jepang melakukan hal yang sama, dari sana diminta oleh orang yang memobilisasi mereka untuk mengamankan diri ke Indonesia, kata Ramli. Mereka langsung ke Bali dan berpindah-pindah tempat hingga akhirnya ke Semarang, imbuhnya.

Oleh pihak keimigrasian mulai curiga karena banyak WNA Taiwan dan China yang usianya muda datang ke Semarang. Dari penelusuran dilakukan hingga kecurigaan mengerucut pada rumah mewah di Puri Anjasmoro yang dihuni banyak WNA sejak sebulan terakhir. Dari segi dokumen imigrasi, mereka melakukan berbagai pelanggaran terkait dokumen seperti paspor dan izin tinggal. Kanwil Kemenkumham Jateng kemudian berkoordinasi dengan Polda Jateng terkait tindak pidana yang mereka lakukan.

Modus yang dilakukan yaitu menggunakan sarana internet untuk melakukan panggilan telepon dengan fasilitas Voice Over Internet Protocol (VOIP) dan menggunakan aplikasi Skype untuk menghubungi target, kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng, Kombes Pol Hendra Suhartiyono menambahkan para tersangka juga memodifikasi rumah yang mereka sewa agar kedap suara. Mereka kemudian menelepon korban di negara mereka untuk melancarkan penipuan.

Mereka berpura-pura sebagai penegak hukum yang menghubungi target yang berada di China dan Taiwan dan menginformasikan bahwa target atau korban terlibat pidana dan dibuktikan dengan surat dari penegak hukum. Pelaku kemudian menawarkan bantuan untuk menghapis catatan itu bila korban menyetor uang, jelas Hendra. Mereka juga mendapatkan data nomor telepon target secara ilegal, imbuhnya. Pada saat ini 12 warga Taiwan dan 28 warga China itu masih berada di Rudenim Semarang untuk dimintai keterangan. Saat ini pihak berwajib dari Taiwan juga sudah hadir di sana untuk berkoordinasi.

Minggu, 26 Mei 2019

Kadishub Bojonegoro Mendapatkan Laporan Tentang Selingkuh

Kadishub Bojonegoro Mendapatkan Laporan Tentang Selingkuh

Kadishub Bojonegoro Mendapatkan Laporan Tentang Selingkuh

Dalam kasus suaminya mbak titik Purnomosari, istri Kepala Dinas Perhubungan Dishub Bojonegoro Iskandar, melaporkan suaminya yang disebutnya telah berselingkuh. Bernama titik menyebut suaminya berselingkuh dengan Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan Nila Wahyuni Subiyanto. Keduanya dilaporkan oleh Titik ke Polda Jatim. Titik mengaku dirinya juga membawa bukti berupa video porno suaminya dengan Nila.

Mbak Titik melaporkan suami saya ada affair sama Kepala Dinas sosial Pasuruan. Suami saya Iskandar. Terus yang kepala dinas sosial namanya bu Nila. Pada kejadiannya 9 bulan yang lalu ketahuan videonya juga video porno yang berhubungan badan seperti itu, kata Titik di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, pada hari Kamis. Sebelum melapor, Titik mengaku memberanikan diri. Karena sebelumnya baik suami dan selingkuhannya kerap mengancam Titik agar tidak melapor atau menyebarkan video porno tersebut karena akan terkena UU ITE.

Mbank Titik sebetulnya sudah diam saja, ini sebenarnya saya juga diancam katanya gitu kalau kamu mengirimkan video itu kamu akan kena undang-undang ITE, saya ketakutan dan saya diam, lanjutnya. Tak hanya itu, Titik juga sempat bertemu dengan Nila. Mbak Nila pun telah berjanji akan segera berpisah dengan Iskandar. Janji tinggal janji, hingga kini Titik mendapati keduanya masih bersama. Sempat Mbak Titik ketemu sesama perempuan, baik-baik lah intinya, saya baik-baik saya ketemu dia janji mau pisah dan dia kan ada hubungan kerja juga katanya di dinas sosial itu ada program kerja bantuan Raskin. Nah suami saya yang disuruh menangani raskinnya itu jadi suami saya memasok beras atau telur jadi ada usaha bersama. Mungkin dari usaha bersama itulah jadi ada hubungan, papar Titik.

Mbak Titik juga mengaku suami dan selingkuhannya kerap berhubungan di sebuah rumah kontrakan di Taman Dayu. Kalau suami saya itu sekarang kontrak rumah sendiri di situ. Dia sudah minta maaf sama saya di situ dia bilang saya sudah memutuskan hubungan ini itu tapi ternyata malah menjadi-jadi saya diancam intinya kalau video itu diedarkan nanti saya undang-undang ITE. Akhirnya saya diam, pungkasnya. Kisah hubungan terlarang Kepala Dinas Perhubungan Bojonegoro Iskandar dengan Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan Nila Wahyuni Subiyanto diduga telah terjalin selama dua tahun. Perselingkuhan itu telah dilaporkan istri Iskandar, Titik Purnomosari, ke Polda Jatim.

Mbak Titik mengaku suaminya berselingkuh sejak Januari atau Februari 2017. Mbak Titik mengetahui apa yang disebutnya fakta ini dari Nila. Pada bulan Agustus mau ada kegiatan ketemu di Sidoarjo dengan Bu Nila ketemu baik-baik saya bilang mulai kapan berhubungan, kalau ndak salah mulai Januari Februari 2017. Berarti sudah dua tahun, kata Titik di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, pada hari Kamis. Saat bertemu, Titik mengatakan Nila pun mengaku jika berselingkuh dengan suaminya. Titik menambahkan dirinya juga menemukan video porno di handphone suaminya.

Pada awalnya, Titik mengaku tak percaya hingga suara suaminya terdengar jelas. Selain itu, dalam video tersebut juga terlihat jelas wajah Nila. Adanya kelihatan mukanya kalau suami saya memang tidak kelihatan cuma kan ada suara-suara itu kan suara suami saya. Saya tahu persis dan itu diambil dari HP suami saya, papar Titik. Selain itu, mbak Titik juga telah melaporkan perselingkuhan suaminya sejak bulan lalu. Kemarin itu sudah dilaporkan ke krimum sudah dilihat lokasinya juga udah ketemu beliaunya udah ketemu di TKP. Itu dikenakan dua pasal, nah pornografi itu maunya dikenakan juga, pungkasnya.

Sebagai Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan Nila Wahyuni Subiyanto dilaporkan atas dugaan perselingkuhan perzinaan. Mbak Nila menanggapi santai laporan itu. Untuk sementara saya tidak bisa berkomentar ya, kata Nila kepada wartawan di kantornya Jalan dr Wahidin Sudirohusodo 85, Pasuruan, pada hari Kamis. Dengan sikap dan suara tenang, Nila mengaku sudah mengetahui perihal pelaporan tersebut. Perempuan berkulit putih ini tak membenarkan dan tak menyangkal kebenaran tuduhan pelapor.

Belum bisa memberikan tanggapan. Karena belum tahu tuntutan laporan yang dimasukkan ke polda itu seperti apa, kata Nila. Mbak Nila meminta kepada wartawan agar tak sembarangan memberitakan kasus yang dituduhkan kepadanya. Karena menyangkut nama baik. Mbak Titik minta wartawan juga kalau mau nulis konfirmasi dulu. Bertanya dulu, barangnya masalahnya sudah jelas apa belum, pinta perempuan bertubuh tinggi ini. Mbak Nila sendiri berjanji akan kooperatif dengan memenuhi panggilan polisi jika diperlukan untuk dimintai keterangan sebagai terlapor.

Terus misalnya nanti ada urusan di Polda. Kalau ada panggilan ke polda kan nanti panjenengan wartawan semuanya kan dapat informasi dari polda penjelasannya seperti apa, ya, ujarnya. Mbak Nila juga berencana akan berkonsultasi dengan Wakil Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo terkait pelaporan tersebut. Saya juga akan menghadap pak Wakil Wali Kota dulu, terangnya. Ia mengaku akan lebih siap memberikan keterangan ke Polda usai Pilpres. Saat ini, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Mungkin kalau ada panggilan, mungkin habis pilpres ya, lanjutnya. Mbak Nila tak mau lebih jauh menanggapi pertanyaan dari wartawan. Ia mengaku harus segera menghadiri sebuah acara. Sudah ya. Cukup, terima kasih, tandas Nila. Mbak Titik Purnomosari, istri Kepala Dinas Perhubungan Dishub Bojonegoro Iskandar, melaporkan suaminya yang disebutnya telah berselingkuh. Mbak Titik menyebut suaminya berselingkuh dengan Kepala Dinas Sosial Pasuruan Nila Wahyuni Subiyanto. Keduanya dilaporkan oleh Titik ke Polda Jatim. Titik mengaku saat melapor dirinya juga membawa bukti berupa video porno suaminya dengan Nila.

Sabtu, 25 Mei 2019

Polisi Turun Tangan Mengatasai Sebuah Rumah Yang Dilempari Kotoran

Polisi Turun Tangan Mengatasai Sebuah Rumah Yang Dilempari Kotoran

Polisi Turun Tangan Mengatasai Sebuah Rumah Yang Dilempari Kotoran

Telah terjadi tindakan intimidatif yang terjadi karena perbedaan pilihan kembali terjadi. Sebuah rumah seorang warga di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat dilempari kotoran manusia. Seorang warga memvideokan kejadian yang akhirnya menjadi viral di media sosial. Didalam informasi yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa korban bernama Harries Lie (56), warga Duri Selatan V Kampung Duri Dalam No 5 RT 001/003 Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Di dalam informasi tersebut, disebutkan bahwa Harries adalah pendukung paslon 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sementara lingkungan tempat tinggalnya mayoritas adalah pendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ini rumah kakek nih yang lagi disirem tahi, ujar seorang ibu dalam video yang beredar seperti dilihat oleh wartawan, pada hari Rabu. Sebuah kotoran tersebut tampak menempel di dinding rumah hingga teras rumah Harries. Kotoran ada di teras terdapat satu kantong kresek yang berisi kotoran yang dilempar dari depan.

Tadi bangun tidur ada satu kantong plastik berisi kotoran manusia berceceran di depan rumah, kata seorang pria dalam video itu. Ini saya sih udah foto-foto, lanjut pria itu. Saat itu Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Supriyatin saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian itu. Dia mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Senin.

Benar memang betul ada kejadian pelemparan kotoran itu, itu kejadiannya pada hari Senin malam dan baru diketahui sama korban setelah korban bangun tidur pada hari Selasa, jelas Supriyatin. Dalam kasus ini dilaporkan oleh korban ke Polsek Tambora. Namun, AKP Supriyatin belum bisa memastikan bahwa kejadian itu berkaitan dengan Pilpres. Karena dia aktivis aja jadi ditakutkan dari orang yang berbeda pilihan, dia takutnya dikaitkan ke situ. Tetapi kalau kita belum bisa membuktikan ke arah situ, itu kan hanya dugaannya saja, imbuh Supriyatin.

Saat ini Polsek Tambora mengusut pelemparan kotoran manusia di rumah Harries Lie (56) di Tambora, Jakarta Barat. Pada saat ini polisi memeriksa sejumlah saksi terkait kejadian itu. Kita masih selidiki pelakunya, kata Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Supriyatin kepada wartawan, pada hari Rabu. AKP Supriyatin mengatakan, korban telah membuat laporan polisi terkait kejadian itu. Korban melaporkan pelaku atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan.

Pada Pasal 335 ayat (1) perbuatan tidak menyenangkan, ucapnya. Kejadian itu direkam warga dan menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman video itu disebut-sebut kejadian itu dipicu karena korban berbeda pilihan dalam Pilpres 2019. Namun AKP Supriyatin belum bisa memastikan bahwa kejadian itu berkaitan dengan Pilpres. Sebab sejauh ini polisi belum punya petunjuk yang mengarah ke motif tersebut.

Kita belum ada petunjuk, CCTV juga minim, ucapnya. Kasus itu dilaporkan pada hari Selasa kemarin. Saat ini polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Duri Selatan V Kampung Duri Dalam No 5 RT 001/003 Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Iya itu ada kotoran manusia di temboknya, ada bau-baunya gitu, tuturnya.

Jumat, 24 Mei 2019

Aksi Viral Di Tol Pancoran, Dengan Pengemudi Mobil Fortuner

Aksi Viral Di Tol Pancoran, Dengan Pengemudi Mobil Fortuner

Aksi Viral Di Tol Pancoran, Dengan Pengemudi Mobil Fortuner

Video vira dengan aksi arogan seorang pria di ruas Tol Pancoran, Jakarta Selatan, menjadi viral di media sosial. Para pelaku marah-marah karena tak diberi jalan oleh pengemudi mobil Honda Brio, lalu naik ke kap mobil korban. Pada peristiwa itu dialami oleh korban Siti Minanda dan suaminya, Ridho Laksamana, di ruas Tol Pancoran, pada hari Senin sekitar pukul 09.00 WIB. Mobil korban saat itu melaju di lajur 1 lajur lambat, mengarah dari Tol Cawang ke Pancoran.

Saat itu kejadian pada jam 09.00 WIB itu memang padat banget. Saya ada di lajur kiri lajur 1. Nah, di samping saya di kiri, di bahu jalan, ada mobil Fortuner. Dia berusaha nyalip dari bahu jalan. Tetapi suami saya nggak kasih karena di depan ada polisi, kata Minanda saat dihubungi wartawan, pada hari Senin. Siti Minanda mengatakan pelaku berbaju kemeja warna putih itu hendak menyalip dari kiri untuk ke lajur 1. Namun, karena di depan terlihat sudah ada polisi dan kondisinya tidak memungkinkan, Ridho tidak memberinya jalan.

Si mobil Fortuner ini cara nyelanya dari bahu jalan, dari kiri mau ke depan saya. Karena di depan saya itu sudah padat dan karena ada polisi di depan, kita nggak kasih jalan. Kita berharap dia juga ditilang polisi, toh dia seharusnya tahu kalau masuk bahu jalan itu tidak boleh, jelas Minanda. Dan benar saja, pelaku kemudian disetop polisi karena ketahuan melaju di bahu jalan. Setelah itu, mobil korban melaju ke depan.

Pada kita sempat ke depan dan ngelihat dia cuma kayak dicek sebentar sama polisi. Saat melihatnya dia nggak ditilang, dia cuma buka kaca--mungkin dia kenal sama polisi--terus ya sudah dia maju lagi dan ngejar kita dari belakang, sambungnya. Sipelaku kembali memepet mobil korban, kali ini dari kanan serta menyuruh korban membuka kaca mobil. Namun korban bertahan dan tidak keluar dari mobil.

Pada awalnya dia keluarin Tupperware botol minum nyiram mobil kita, botolnya nggak dilemparin, dia cuma suruh buka kaca dan kelihatan dia sendiri. Saya bilang sama suami jangan buka kaca dan saya make sure pintu mobil sudah dikunci semua, katanya. Karena situasi sedang macet, pelaku kemudian keluar dari mobilnya dan menggebrak mobil korban. Lalu pelaku kemudian memaki-maki korban dengan kata-kata pengecut, keluar lu. Anggota mana lu.

Terus dia kayaknya mau copot pelat mobil kita, tapi pelat mobil kita tempatnya itu kuat jadi dia nggak bisa, tuturnya. Tidak sampai di situ, pelaku yang tidak puas kemudian menaiki mobil korban. Pelaku lalu naik ke kap mobil. Setelah itu dia turun dari mobil lalu nanya anggota mana lu sampai ada orang belakang kita turun dan mungkin dia takut kita akan turun dan kayak kasih sign ke kita pakai tangan untuk jangan turun dari mobil, katanya.

Karena korban tidak melayani, pelaku kemudian kembali ke mobilnya Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi B-1592-BJK. Korban pun kembali melaju. Terus karena di depan saya sudah agak lengang, kita langsung ke depan dan ya sudah nggak ketemu lagi deh sama pelaku. Setelah sampai di kantor, baru saya post di Instagram kita dan kita bantuan teman buat ngeviralin, katanya.

Pada aksi arogan pelaku ini divideokan oleh Siti Minanda. Siti Minanda kemudian mem-posting video itu di akun Instagram-nya dengan harapan agar pelaku jera. Saya nggak butuh permintaan maaf dia, tapi saya perlu klarifikasi dari dia bahwa dia tidak akan melakukan perbuatan itu lagi, tandas Minanda.

Rabu, 22 Mei 2019

Keracunan Asap Genset Seorang Pegawai Minimarket Tewas

Keracunan Asap Genset Seorang Pegawai Minimarket Tewas

Keracunan Asap Genset Seorang Pegawai Minimarket Tewas

Karena mati lampu di wilayah Jambudipa dan ingin tutup minimarketnya, pegawai minimarket bernama Sus dan Zul, dua pegawai minimarket di Jambudipa, Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban keracunan asap mesin genset. Bernama Sus yang tewas, sementara rekannya Zul kritis dan masih dalam penanganan RSUD Cianjur. Pada peristiwa tersebut baru diketahui oleh teman korban yang kebagian shift kerja pada hari Minggu kemarin, saksi lebih dulu melihat Zul yang tergeletak di dalam kamar mandi minimarket menyusul kemudian ditemukan Sus di ruangan istirahat dengan kondisi mulut mengeluarkan busa.

Dari informasi yang kami terima begitu korban bernama Sus meninggal dunia diduga akibat asap mesin genset, sementara rekannya Z dalam kondisi kritis dan mendapat penanganan medis, kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto kepada wartawan melalui sambungan telepon, pada hari Senin. Dari informasi yang diperoleh, kedua korban diketahui masuk shift kerja pada hari Sabtu. Dan pada malam kejadian kedua korban diduga berniat untuk menutup minimarket. Dalam kondisi malam itu listrik mati dan salah seorang korban diduga sengaja menyalakan mesin genset.

Keduanya kemungkinan sengaja menyalakan mesin genset karena kondisi peralatan malam itu mati, kondisi di dalam ruangan pengap lalu asap masuk. Saat kondisi pendingin tidak hidup karena daya mesin genset yang terbatas, keduanya ditemukan pada hari Minggu oleh teman yang masuk kerja, ungkap salah seorang saksi. Menanggapi hal itu, Kasatreskrim Budi mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi-saksi.

Saat ini kita masih dalami untuk penyebab pastinya, beberapa saksi sudah kita mintai keterangan. Korban yang selamat kondisinya kan masih kritis, belum bisa memberikan keterangan, ujar Budi. Keduanya diduga Keracunan Asap Genset, Pegawai Minimarket di Cianjur yang tewas. Mereka berdua bernama Sus dan Zul, dua pegawai minimarket di Jambudipa, Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban keracunan asap mesin genset. Sus tewas, sementara rekannya Zul kritis dan masih dalam penanganan RSUD Cianjur.

Peristiwa tersebut baru diketahui oleh teman korban yang kebagian shift kerja pada hari Minggu kemarin, saksi lebih dulu melihat Zul yang tergeletak di dalam kamar mandi minimarket menyusul kemudian ditemukan Sus di ruangan istirahat dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Menurut informasi yang kami terima begitu korban Sus meninggal dunia diduga akibat asap mesin genset, sementara rekannya Z dalam kondisi kritis dan mendapat penanganan medis, kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Budi Nuryanto kepada wartawan melalui sambungan telepon, pada hari Senin. Menurut informasi yang diperoleh, kedua korban diketahui masuk shift kerja pada hari Sabtu. Pada malam kejadian kedua korban diduga berniat untuk menutup minimarket. Kondisi malam itu listrik mati dan salah seorang korban diduga sengaja menyalakan mesin genset.

Mereka kemungkinan sengaja menyalakan mesin genset karena kondisi peralatan malam itu mati, kondisi di dalam ruangan pengap lalu asap masuk. Kondisi pendingin tidak hidup karena daya mesin genset yang terbatas, keduanya ditemukan pada hari Minggu oleh teman yang masuk kerja, ungkap salah seorang saksi. Menanggapi hal itu, Kasatreskrim Budi mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi-saksi. Kita masih dalami untuk penyebab pastinya, beberapa saksi sudah kita mintai keterangan. Korban yang selamat kondisinya kan masih kritis, belum bisa memberikan keterangan, ujar Budi.

Rabu, 15 Mei 2019

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Saat ini polisi sudah menangkap AS dan AJ, pemutilasi mayat dalam koper Budi Hartanto (28) di Kota Blitar. Untuk mengetahui AS dan AJ sebagai pelaku mutilasi, keluarga dan tetangga tidak percaya. Seperti yang dirangkum oleh salah satu wartawan, pada hari Minggu, pelaku AS tertangkap lebih dulu di Jakarta pada hari Kamis. Dari penangkapan AS, polisi kemudian menangkap pelaku AJ yang turut terlibat dalam kasus ini. Saat ini polisi menduga motif pembunuhan ini karena adanya hubungan sesama jenis.

Keluarga AS kaget mendengar hal itu. Ibu AS, NG, sempat bergumam lirih saat harus menjalankan pemeriksaan polisi. Seorang ibu bernama NG  yang melihat anaknya tidak menyangka sang anak bisa bertindak kejam seperti itu, kok kamu jahat banget anakku, ucap NG di Mapolresta Blitar, pada hari Sabtu. Seorang ibu bernama NG mengakui watak anaknya semakin hari semakin keras terhadapnya. Pelaku AS, kata NG, kerap berkata kasar dan menghardik dirinya karena merasa sudah dewasa dan bisa berpikir mandiri.

Ya belakangan hari ini makin kasar juga sama saya. Katanya, aku ki wes gede mak. Wes iso mikir dewe Saya itu sudah besar mak, sudah bisa berpikir sendiri. Tapi kok sampai sejahat itu juga sama orang lain, tuturnya sambil meneteskan air mata. Ibu NG juga tak percaya AS mengalami penyimpangan sosial. Lantaran, ia menyebut AS pernah menikah dengan seorang wanita. Mosok to mbak. Lha dulu pernah nikah sama wanita Jawa Tengah lho. Tetapi sudah cerai memang, ujar NG.

Selain itu, salah satu tetangga AS, Nawaru heran mendengar kabar itu. Pasalnya, Ia mengenal AS sebagai sosok pria yang gemulai. Nawaru bahkan mengaku pernah melihat AS berdandan seperti wanita. Ibu AS kaget. Nyapo rame-rame iki Kenapa ramai-ramai ini. Terus ada yang bilang, Mas AS mateni uwong membunuh orang. Saya lebih kaget lagi. Mosok banci iso mateni masa banci bisa membunuh, tutur Nawaru.

Sama halnya yang sama juga dikatakan keluarga AJ yang turut dalam pembunuhan ini. Bapak Supriyanto (50), ayah AJ, mengetahui sang anak merupakan pria baik dan menurut dengan orang tua. Pelaku AJ juga menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja. Dia anak yang baik, selalu menurut apa kata saya, ujar Supriyanto, pada hari Jumat. Bapak Supriyanto membantah jika AJ memiliki kelainan dengan menyukai sesama jenis. Sudah terbukti, saat itu dirinya sempat memarahi AJ lantaran membawa pulang seorang gadis di rumahnya.

Pelaku AJ bahkan pernah dia membawa pulang ke rumah seorang gadis usai jalan hari Minggu. Saya suruh pulangkan karena hari sudah malam. Pelaku AJ nurut langsung diantar pulang, kisahnya. Saat ini misteri penemuan mayat dalam koper tanpa kepala akhirnya terkuak. Kepala korban, Budi Hartanto, yang terpisah dari potongan tubuh lainnya ditemukan di Kediri. Kedua pemutilasi juga telah ditangkap.

Selasa, 14 Mei 2019

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Yogyakarta tangkap dua pria dikontrakannya oleh aparat bersenjata di Kota Yogyakarta. Kedua warga tersebut ditangkap di Jalan Ireda 1A, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, pagi tadi pada pukul 09.15 WIB. Siketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, mas Dwi Santoso (49), membenarkan adanya penangkapan tersebut. Salah seorang yang ditangkap yakni Agus Melasi (37) warga Yogyakarta yang mengontrak rumah di daerah tersebut. Ya seperti itu lah kedua orang ditangkap), ujar Dwi, begitu Dwi Santoso (49) akrab disapa saat ditemui wartawan di kediamannya, pada hari Sabtu.

Saat penangkapan berlangsung sekitar jam 09.15 WIB. Keduanya ditangkap saat keluar dari Masjid Taqarruba di Jalan Ireda 1A. Namun Dwi tak mengetahui identitas satu orang lainnya yang turut diciduk polisi. Pak Agus Melasi bukan warga saya. Karena dia hanya ikut orangtua yang notabene orangtua itu memang warga di sini juga. Pak Agus itu dia beralamat di Kecamatan Mergangsan. Aslinya seperti itu, jelasnya. Kalau yang satunya yang ditangkap temannya itu, saya nggak tahu namanya. Kebetulan keduanya ketemu di masjid Taqarruba, jelasnya.

Pada saat penangkapan berlangsung Dwi tak berada di tempat. Tadi karena kan saya pas posisi tidak ada di tempat itu ya. Tapi memang banyak aparat masuk sini, kebetulan tahu-tahu kejadian seperti itu, tuturnya. Untuk sementara seorang warga setempat, Faisal (33) mengatakan ada beberapa polisi yang menangkap Agung dan rekannya. Di antara polisi tersebut ada yang memakai rompi, helm dan membawa senjata api. Yang pertama jam 09.00 WIB datang ke sini, ada polisi yang pakai helm khas Densus dan memakai rompi dan membawa senjata laras panjang. Terus polisi berpakaian preman ke sini lagi jam 11.00 WIB, tuturnya.

Untuk sementara ini Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto, mengaku tak mengetahui penangkapan Agus dan rekannya. AKBP Yuliyanto belum tahu. Coba nanti saya cek, itu polisi dari mana kan saya nggak tahu, tutupnya. Seorang warga menyebut penangkapan dua pria di Yogyakarta pagi tadi dilakukan oleh Densus 88. Dua pria yang ditangkap yaitu Agus Melasi (37) dan seorang rekannya.

Pada jam 09.00 WIB anggota Densus 88 datang kesini, ada polisi yang pakai helm khas Densus dan memakai rompi dan membawa senjata laras panjang, ujar Faisal (33) yang merupakan warga RT 43, RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, pada hari Sabtu. Ada juga polisi yang pakai sebo juga, lanjutnya. Ketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, Dwi Santoso (49), membenarkan penangkapan tersebut. Selain Agus, ada seorang lainnya yang turut diamankan. Namun ia tak mengenal rekan Agus tersebut.

Mas Dwi, begitu ia akrab disapa, tak mau menduga-duga kenapa Agus dan rekannya diamankan petugas. Kita prinsip nggak mau gegabah masalah itu. Karena kita juga masih mencari informasi yang benar dulu, jelasnya. Kebetulan ini kan kami hanya diminati keterangan-keterangan yang berkaitan dengan kebiasaannya Agus di wilayah sini bagaimana. Terus dia Agus punya keluarga di sini sama siapa, seperti itu saja, lanjutnya.

Mas Agus dan rekannya diciduk di gerbang Masjid Taqarruba Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Mas Agus sendiri merupakan warga Mergangsan yang mengontrak di RT 43 RW 13 Prawirodirjan. Mas Agus Melasi bukan warga saya atau Prawirodirjan. Karena dia hanya ikut orangtua, yang notabene orangtua itu memang warga di sini juga. Mas Agus itu beralamat di Kecamatan Mergangsan. Aslinya seperti itu, tutupnya.

Seorang warga Kota Yogyakarta yang diciduk Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pagi tadi. Di mata warga sekitar, pria bernama Agus Melasi (37) sehari-hari pendiam dan baik. Aktivitas (Agus) di kampung seperti biasa. Jadi tidak ada yang ganjil, hanya dia pendiam nggak banyak omong, ujar Ketua RT 43, RW 13 Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Dwi Santoso (49) pada hari Sabtu. Mas Agus merupakan warga Kecamatan Mergangsan yang tinggal di kontrakan ibunya, Katiyah (55), di RT 43, RW 13 Prawirodirjan. Mas Agus meski hanya menumpang, Agus dikenal sebagai pria yang baik dan kerap bersosialisasi dengan warga.

Orangnya baik, nggak ada bedanya dengan yang lain. Kalaupun ada kegiatan kerja bakti, ada kegiatan ibadah terutama pas Hari Jumat pagi sudah ikut bantu-bantu di masjid. Cara berpakaiannya juga biasa, jelasnya. Pak Dwi tak menyangka Agus ditangkap aparat. Untuk sementara Agus diciduk Densus 88 di Gapura Masjid Taqarruba Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Ada dua orang yang diamankan aparat.

Memang betul dua orang, tapi saya nggak tahu identitas yang satunya, tuturnya. Untuk sementara warga setempat, Faisal (33) membenarkan bahwa aparat yang menangkap Agus adalah Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia yakin karena ada petugas yang mengenakan rompi dah memakai helm khas Densus 88. Pada saat penangkapannya (Agus) jam 09.15 WIB. Penangkapannya berlangsung singkat. Tapi sekitar jam 11.00 WIB puluhan polisi berpakaian preman datang lagi jemput istri dan anaknya (Agus), tuturnya.

Pada saat penangkapan Agus dan rekannya berlangsung singkat, keduanya lalu dibawa aparat. Namun sekitar pukul 11.00 WIB puluhan polisi berpakaian preman kembali ke lokasi untuk menggeledah kontrakan yang ditempati Agus. Ketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Dwi Santoso (49), mengatakan aparat sempat memintanya mematikan CCTV di gang masuk masjid saat penggeledahan berlangsung.

Saya suruh matiin CCTV, ujar Dwi kepada saat ditemui wartawan di kediamannya, pada hari Sabtu. Mas Dwi disuruh mastiin aja (CCTV gang masuk masjid). Lalu saya minta pengurus masjid matiin itu. Jadi nggak ada rekaman CCTV sama sekali, ungkapnya. Mas Dwi tak menyangka mas Agus harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Selama ini Agus juga dikenal sebagai pribadi yang baik oleh para tetangga. Agus juga kerap membantu-bantu urusan masjid. Mas Agus orangnya aktif di masjid Taqarruba. Dia bukan takmir atau pengurus masjid, ya cuma bantu-bantu saja, paparnya. Dia bukan takmir cuma hanya diperbantukan untuk bersih-bersih. Jadi kalau pas Hari Jumat terutama sebelum Jumatan, pagi biasanya Agus sudah pada bersih-bersih, tutupnya.

Senin, 13 Mei 2019

Mertua Dibakar Oleh Menantunya Dengan bensin Dan Luka Hingga 95%

Mertua Dibakar Oleh Menantunya Dengan bensin Dan Luka Hingga 95%

Mertua Dibakar Oleh Menantunya Dengan bensin Dan Luka Hingga 95%

Telah terjadi keributan seorang menantu tega membakar mertuanya, di Pujon, Kabupaten Malang. Sipelaku menggunakan bensin berjenis pertalite yang disiramkan ke tubuh korban. Yang mengakibatkan, korban mengalami luka bakar 95 persen. Sipelaku, Nurul Mutholibah (30), tinggal berdekatan dengan Lasmini (57), mertunya di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

Saat aksi biadab menantu ini terjadi pada hari Jumat siang, saat semua orang menunaikan salat Jumat. Dengan bermodal pertalite yang dibeli secara eceran di dekat rumah, Nurul tega membakar mertuanya hidup-hidup. Saat kejadian pada hari Jumat, ketika semua orang pria melaksanakan salat Jumat ke masjid. Sang pelaku membakar mertuanya dengan menggunakan pertalite, yang dibeli dekat rumahnya, ungkap Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto dikonfirmasi wartawan, pada hari Sabtu.

Setelah membakar mertuanya, Sipelaku kabur menuju hutan yang berada di luar kawasan desa. Untuk sementara mertuanya lari keluar meminta pertolongan kepada warga. Akhirnya warga yang datang setelah menerima laporan, kemudian membawa korban ke rumah sakit bersama warga. Namun luka bakar yang dialami mencapai 95 persen, kata kapolres. Saat di bawa kerumah sakit kurang dari 24 jam, nyawa Lasmini (57) tak bisa diselamatkan. Akhirnya Lasmini meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit. Saat aksi biadab menantu bakar mertua ini mengakibatkan korban mengalami luka bakar 95 persen.

Korban meninggal dunia tadi pagi, setelah menjalani perawatan medis di RSSA Rumah Sakit dr Saiful Anwar, kata Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto dikonfirmasi wartawan, pada hari Sabtu. Menurut kapolres, korban mengalami luka bakar hampir 95 persen. Sebelumnya, korban dilarikan ke rumah sakit Sanatorium, Kota Batu. Karena cukup parah, dirujuk ke RSSA dan pagi tadi meninggal dunia, terang Kapolres.

Dari hasil penyelidikan polisi, Nurul Mutholibah (30), sang menantu bakar mertua dengan bensin berjenis Pertalite. Yang dibeli eceran di pedagang dekat rumahnya. Setelah membeli bahan bakar itu kemudian dibawa ke rumah korban yang tinggal berdekatan dengan pelaku. Pada suasana rumah dalam kondisi sepi, karena dilakukan saat semua orang melaksanakan salat Jumat. Kemudian disiramkan ke arah tubuh korban, dan dibakar. Setelah itu, korban lari menuju hutan, sementara korban keluar rumah meminta pertolongan warga, beber Budi Hermanto.

Sipelaku bernmama Nurul Mutholibah (30) ini, tega membakar mertuanya, Lasmini (55). Sang korban yang mengalami luka bakar 95 persen, akhirnya meninggal saat menjalani perawatan. Motif menantu bakar mertua ini karena pelaku jengkel terhadap korban. Sang pelaku itu jengkel terhadap korban, sampai kemudian membeli BBM jenis pertalite dan membakar korban, ujar Kasatreskrim Polres Batu AKP Anton Widodo dikonfirmasi kepada wartawan, pada hari Sabtu.

Dari pengakuan itu terungkap ketika Nurul menjalani pemeriksaan di kepolisian. Secara detil polisi belum mengetahui penyebab persoalan yang membuat keduanya sering cek cok. Keduanya sering cek cok, pastinya banyak persoalan sampai pelaku jengkel dan merencanakan untuk membakar korban, tandas Anton. Pada saat kejadian, lanjut Anton, korban tengah berada sendiri di rumahnya Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, pada hari Jumat.

Saat rumah korban dengan pelaku berdekatan. Hubungan kedua diketahui tak harmonis sejak lama. Sesampai kemudian Nurul menyimpan dendam. Dan puncaknya pada hari Jumat siang, sipelaku membeli bensin yang memang direncanakan untuk membakar korban hidup-hidup. Akhirnya korban dibakar pakai pertalite, posisi korban tengah berada di dapur. Pelaku menyulut api menggunakan kompor gas, karena ketika akan pakai korek sempat didorong oleh korban dan terjatuh, beber Anton.

Menurut Anton, bensin yang dibeli sempat dibawa pulang oleh pelaku untuk dipindahkan ke wadah berbahan plastik. Saat beli BBM dekat rumahnya, bersamaan dengan korek api, kemudian dibawa pulang, sempat dipindahkan ke wadah plastik sebelum dibawa ke rumah korban, terang Anton.

Minggu, 12 Mei 2019

Tempat Wisata Alam Coban Glotak Terjadi Longsong Terdapat Dua Orang Tewas

Tempat Wisata Alam Coban Glotak Terjadi Longsong Terdapat Dua Orang Tewas

Tempat Wisata Alam Coban Glotak Terjadi Longsong Terdapat Dua Orang Tewas

Terjadi musibah yang menimpa sejumlah pengunjung wisata Coban Glotak di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Ada beberapa di antaranya dilaporkan meninggal akibat bencana longsor di lokasi wisata tersebut. Saat ini aparat kepolisian bersama pihak terkait tengah menuju lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban. Termasuk mengungkap identitas korban.

Mendapat laporan awal ada korban meninggal dunia, kalau tidak salah ada dua orang. Saat ini anggota bersama Koramil, SAR dan kecamatan tengah berada di lokasi, kata Kapolsek Wagir AKP Mei Suryaningsih saat dikonfirmasi oleh wartawan, pada hari Kamis sore. AKP Mei mengaku, laporan awal diterima dari petugas Perhutani yang memiliki kewenangan mengelola area wisata air terjun itu. Dari laporan kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi lokasi kejadian.

Saat ini laporan dari Perhutani, ini belum bisa diketahui identitas korban, karena anggota masih di lokasi, imbuh Mei. AKP Mei menambahkan, kedatangan anggota kepolisian, koramil dan SAR untuk mengidentifikasi korban yang meninggal. Saat evakuasi juga akan dilakukan sekaligus mengungkap penyebab kejadian. Belum juga bisa dipastikan penyebabnya, apakah karena longsor atau faktor lain, pungkas Mei.

Seperti Informasi yang dihimpun oleh wartawan, ada dua korban dilaporkan tewas di wisata Coban Glotak. Mereka meninggal karena tertimpa pohon tumbang. Salah satu akun Facebook posting satu unit motor matic yang diduga milik korban. Pada akun tersebut mengabarkan bahwa pemilik motor mengalami musibah di Coban Glotak. Pada akun tersebut juga menyertakan nomor telpon yang bisa dihubungi.

Ada dua korban tewas karena longsor di wisata Coban Glotak, Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang merupakan wisatawan. Para yang menjadi korban adalah Sudarwanto (30) dan Eko Saputro (35), warga Dadaprejo, Junrejo, Kota Batu. Korban yang meninggal setelah tertimpa pohon yang roboh akibat longsor. Polisi bersama tim gabungan telah mengevakuasi kedua jenazah untuk dibawa ke rumah sakit.

Kepada kedua korban adalah pengunjung dari wisata Coban Glotak. Pada kematian disebabkan karena tertimpa pohon yang tumbang karena tanah longsor di lokasi wisata, kata Kapolsek Wagir AKP Mei Suryaningsih saat dikonfirmasi wartawan, pada hari Kamis. Bersama warga, aparat kepolisian, koramil, BPBD dan SAR gabungan berjibaku mengevakuasi jasad korban keluar dari lokasi kejadian. Jalan setapak yang cukup terjal sempat menyulitkan proses evakuasi. Terlebih, hujan terus mengguyur.

Saat ini hujan dengan intensitas tinggi sebelumnya mengguyur dan mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Nahas, kedua korban yang tengah menikmati panorama alam tidak sempat menyelamatkan diri. Kedua korban meninggal dunia di lokasi, karena tertimpa pohon yang tumbang akibat longsor, beber Mei. Seorang saksi mata bernama Ngatemun (52) mengaku sempat bertemu dengan kedua korban sebelum kejadian. Mereka diketahui berjalan menuju lokasi air terjun.

Tidak lama berselang, tanah longsor hingga mengakibatkan sejumlah pohon besar tumbang. Ngatemun sempat berusaha memanggil para korban untuk mengetahui kondisinya, namun tidak mendapatkan jawaban. Saksi kemudian melaporkan kejadian ini kepada pengelola wisata. Kedua jenazah kami bawa ke RSSA (Rumah Sakit dr Saiful Anwar) untuk dilakukan visum memastikan penyebab kematiannya secara medis, pungkas Mei.

Sabtu, 11 Mei 2019

Dilarang Tidur Didalam Mobil Menggunakan AC Dan Harus Dimatikan Mesin

Dilarang Tidur Didalam Mobil Menggunakan AC Dan Harus Dimatikan Mesin

Dilarang Tidur Didalam Mobil Menggunakan AC Dan Harus Dimatikan Mesin

Untuk memulihkan tenaga setelah mengalami letih saat berkendara bisa dengan cara beristirahat atau tidur didalam mobil. Seorang pengemudi yang kelelahan bisa beristirahat dengan tidur sejenak. Tapi tak jarang pula pengemudi yang tidur di dalam mobil dengan menggunakan AC mobil. Tetapi, kalau mau tidur di dalam mobil sebaiknya perhatikan keamanan dan keselamatannya. Ada banyak kasus orang yang tidur di dalam mobil malah tewas karena keracunan gas dalam mobil yang di timbulkan oleh kandungan AC tersebut.

Pengemudi kalau dalam perjalanan dia mengalami keletihan, maka segera cari tempat untuk istirahat. Pengemudi sebaiknya mencari tempat2 parkir, ketika dia memutuskan untuk berhenti, jangan lupa pikirkan sisi keamanan. Janganlah dia tidur kacanya dibuka penuh, bisa dibekap orang nanti dia. Oleh karena itu, mesin dimatiin itu pasti, kaca dibuka paling tidak terbuka 1-2 jari di semua kaca jendela. Ini memberikan sirkulasi udara dalam mobil, memang tidak nyaman. Karena harus pikirkan security-nya. Kalau dibuka semuanya dia tidur bisa saja memancing tindak kriminal, kata Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada wartawan, pada hari Rabu.

Instruktur Jusri menegaskan jangan menyalakan mesin ketika tidur di dalam mobil. Oleh sebab, hal itu bisa membahayakan. Di luar negeri, tidak disarankan karena polusi. Kemungkinan bisa keracunan akibat CO dari deck yang bocor atau sirkulasi udara di tempat parkir yang malah asap knalpot masuk ke kabin, ini akan menimbulkan racun. Yang perlu diperhatikan, banyak fakta orang tidur dalam mobil beberapa saat kemudian sel darah merah mereka keracunan akibat karbonmonoksida. jadi sebaiknya dimatikan, kacanya dibuka sedikit kiri-kanan. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya CO masuk, misalnya dari deck atau dari lubang-lubang masuk ke ruang penumpang, itu bahaya. Dengan membuka kaca 1-2 jari, jadi dengan adanya sirkulasi keluar itu memberikan udara segar juga buat ruang kabin, ujarnya.

Tetapi tetap saja, istirahat yang nyaman itu ya di tempat istirahat seperti hotel. Namun memang hal itu menimbulkan biaya yang tidak sedikit, atau bisa juga berhenti dan istirahat/tidur di masjid, musola, sekalian dia solat di situ. Kalau musola/masjid di Indonesia kan banyak bener. Itulah posisi yang paling ideal, katanya Jusri.

Jumat, 10 Mei 2019

Modus Cek palsu Beraksi Di Yogyakarta 2 Pria Ini Ditangkap

Modus Cek palsu Beraksi Di Yogyakarta 2 Pria Ini Ditangkap

Modus Cek palsu Beraksi Di Yogyakarta 2 Pria Ini Ditangkap

Saat ini Polisi telah membekuk Go Tie Hiong alias Yohanes Roy (56) dan Tommy Yemerson (58), keduanya warga Kota Surabaya, Jawa Timur karena menipu beberapa konter HP di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dengan motif keduanya karena tergiur mudahnya menipu konter dengan cek kosong. Kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo menjelaskan, kejadian bermula saat Roy bersama Tommy mendatangi salah satu konter HP dan elektronik di Kelurahan Dongkelan, Kecamatan Sewon, Bantul kemarin pada hari Rabu. Saat sesampai di konter tersebut, Roy langsung memilih 3 smartphone dan berniat membelinya.

Setelah deal, tersangka (Roy) bilang sama karyawan konter kalau kenal sama pemilik konter, dan biasa membayar dengan cek. Karena itu si karyawan tidak curiga dan menerima pembayaran dengan cek dari tersangka senilai Rp 7,8 juta, ujar Rudy saat jumpa pers di Polres Bantul, pada hari Jumat. Saat Rudy, usai transaksi, Roy langsung pergi meninggalkan konter tersebut dengan membawa 3 smartphone. Pihak Karyawan pun tidak curiga atas tindakan pelaku karena uang yang dibayarkan berbentuk cek, maka karyawan konter menanyakan kepada pemilik konter dan ternyata cek tersebut adalah cek palsu.

Pihak karyawan langsung bertanya kepada, pemilik konter ternyata tidak kenal dengan tersangka (Roy). Pihak pemilik, karena dirugikan akhirnya korban lapor ke kami, dan setelah lidik akhirnya kami berhasil menangkap 2 tersangka kemarin pada hari Rabu di 2 tempat berbeda, katanya. Kata Rudy, Pelaku Tommy ditangkap di sebuah penginapan di Kabupaten Sleman dan Roy ditangkap di sekitar Stasiun Kereta Api Yogyakarta. Selain itu, polisi turut mengamankan beberapa barang bukti berupa selembar cek palsu yang digunakan untuk menipu di konter HP Dongkelan, 6 cek kosong Bank Mandiri nomor CZ653475, 1 jaket dan 2 buah helm dari tangan kedua tersangka.

Saat pemeriksaan, kedua tersangka mengaku sengaja datang dari Surabaya untuk menipu konter-konter dengan cek kosong. Nah, cek kosong itu didapat GT dengan cara beli ke seseorang pada tahun 2015, karena sebelumnya di GT ini kerja sebagai sales mobil, ucapnya. Cek kosong itu digandakan sama GT jadi 10 lembar, 6 lembar belum dipakai, 1 lembar rusak dan yang 3 lembar digunakan untuk menipu 3 konter di Wates, Bantul dan Kota Yogyakarta. Saat dari penelusuran kami, ternyata si GT ini residivis untuk kasus yang sama dan baru keluar bulan Desember lalu (2018), imbuh Rudy.

Pengakuan kedua tersangka, aksi yang dilakukan dilakukan dalam waktu yang berdekatan. Di mana pertama keduanya beraksi di Dongkelan dan tanggal 8 April 2019 melakukan penipuan dengan modus cek kosong di dua konter yang berada di Wates dan Kota Yogyakarta. Jadi di Dongkelan itu kedua tersangka dapat 3 HP senilai Rp 7,8 juta, di Wates dapat 4 HP senilai Rp 6 juta dan di Kota Yogyakarta dapat sejumlah voucher, powerbank dan headset senilai Rp 3 juta. Tapi untuk barang hasil penipuan itu sudah dijual dan uangnya dibagi dua sama mereka (Roy dan Tommy), katanya.

Sedangkan saat beraksi, keduanya mengaku berbagi tugas. Di mana Roy sebagai eksekutor dan Tommy yang menunggu di motor. Menurut Rudy, Roy berperan sebagai eksekutor karena sebelumnya berprofesi sebagai sales. Pengakuan pelaku, keduanya beraksi berulang kali karena menilai dengan cek kosong saja bisa dapat uang lumayan dalam waktu cepat. Selain itu untuk kedua tersangka kami jerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman maksimal 4 tahun penjara, ucapnya.

Untuk sementara itu, Tommy mengakui perbuatan yang dilakukannya bersama Roy. Menurutnya ia hanya diajak oleh Roy, terlebih ia setuju dengan tawaran Roy terkait pembagian uang. Saat itu saya tergiur uangnya, karena itu mau diajak. Kalau HP curian dijual ke teman di Surabaya, terus uangnya dibagi dua dan sudah habis dipakai bayar Hotel, makan dan senang-senang di Yogya, pungkasnya.

Rabu, 08 Mei 2019

Divonis Penjara Seumur Hidup Membawa Sabu 13,5 Kg

Divonis Penjara Seumur Hidup Membawa Sabu 13,5 Kg

Divonis Penjara Seumur Hidup Membawa Sabu 13,5 Kg

Ketiga wanita pengedar sabu di Pengadilan Negeri Surabaya menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada tiga pengedar sabu. Ketiga wanita yang terdakwa yakni Aliefianti Amalia, Nina Arimawati, dan Amalia Munidawati Nura. Seorang Majelis Hakim Maxi Sigarlaki menyatakan ketiga terdakwa terbukti bersalah karena telah mengedarkan sabu seberat 13,5 kilogram. Ketiga wanita melanggar Pasal 112 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 1 UU juncto No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Ketiga perempuan tersebut dihukum pidana penjara selama seumur hidup untuk terdakwa Aliefianti Amalia, Nina Arismawati, dan Amalia Munidawati Nura, kata Maxi di Ruang Sari I, pada hari Selasa. Mendengar vonis seumur hidup, ketiga terdakwa tidak kuasa menahan kesedihan. Ketiga perempuan tersebut berpelukan sambil meneteskan air mata.

Tidak hanya Aliefianti, Amalia dan Nina, majelis hakim juga menjatuhkan vonis untuk dua terdakwa lainnya. Yakni Budi Santoso dan Enik Setiyawati. Kelima pengedar sabu tersebut merupakan satu komplotan. Bedanya, Budi hanya divonis 20 tahun penjara. Sedangkan Enik menerima vonis 18 tahun kurungan. Ketiga terdakwa yang divonis seumur hidup kemudian memohon hakim untuk membacakan nota pembelaan atau pledoi sebelumnya. Ia meminta kemurahan pengadilan untuk mengurangi masa tahanan.

Tolong dibacakan lagi pledoi kami. Apakah tidak ada keringanan bagi kami majelis hakim, kata Amalia. Menanggapi permohonan tersebut, Maxi menyarankan para terdakwa yang keberatan dengan vonis bisa menggunakan hak hukumnya. Silakan Anda menggunakan hak hukumnya, kalau mau banding masih ada waktu selama tujuh hari, kan sudah diberikan kesempatan, pungkas Maxi.

Saat ini Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup kepada tiga pengedar sabu. Mereka menjadi penyelundup sabu 13,5 kg sabu. Inilah kronologi kasus sebagaimana dirangkum dari dakwaan jaksa, yang dikutip wartawan, pada hari Kamis:

Pada hari Selasa, Polisi mendengar akan ada transaksi narkoba jalu Pontianak, Kalbar ke Surabaya. Seorang pembeli atas nama Aliefanti Amalia. Aliefanti mengajak temannya, Amalia Munidawati Nur dan Nina Ariswati pergi ke Pontianak. Keduanya dijanjikan Rp 20 juta. Mereka tiba di Pontianak. Keesokannya, tiga perempuan itu naik kapal laut Darma Kencana Laut dari Pontianak dengan tujuan pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jawa Tengah.

Sebuah kapal Darma Laut bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jawa Tengah. Seorang petugas segera melakukan penangkapan di area parkir pelabuhan. Dari tangan mereka didapati tas dengan isi sabu seberat 13,5 kg. Para pelaku dangan polisi melakukan control delivery ke Mojokerto. Mereka sepakat bertransaksi di sebuah hotel di Mojokerto.

Bernama Budi Santoso dan Enik Setiyawati masuk kedalam kamar untuk mengambil paket. Tidak lama, polisi datang dan mengangkap mereka. Kasus bergulir ke pengadilan. Kasusnya disidang perdana digelar di PN Surabaya.

PN Surabaya menjatuhkan hukuman:
1. Aliefanti Amalia selama penjara seumur hidup.
2. Amalia Munidawati Nur selama penjara seumur hidup
3. Nina Ariswati selama penjara seumur hidup.
4. Budi selama 20 tahun penjara.
5. Enik selama 16 tahun penjara.

Selasa, 07 Mei 2019

Hasil Analisa Kriminolog Dalam kasus Mayat Dalam Koper

Hasil Analisa Kriminolog Dalam kasus Mayat Dalam Koper

Hasil Analisa Kriminolog Dalam kasus Mayat Dalam Koper

Sudah terhitung delapan hari sejak penemuan mayat dalam koper di Blitar. Hingga kini kepolisian masih belum bisa menangkap sang pelaku mutilasi Budi tersebut. Seorang dari kriminolog angkat bicara mengenai kasus tersebut. Dari salah satu kriminolog dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya Kristoforus Laga Kleden mengatakan, ada beberapa motif yang melatarbelakangi pembunuhan dengan cara mutilasi itu. Dia menyebut kasus tersebut bukan hal baru di Tanah Air. Pada kasus pembunuhan itu atau tindak pidana pembunuhan mutilasi bukan sesuatu yang baru ya, beberapa tahun belakangan ini sudah sering terjadi di seluruh wilayah. Pada kasus pembunuhan yang dimutilasi dimasukkan dalam karung dimasukkan dalam kresek dalam kotak dan sebagainya itu boleh dibilang sudah sering terjadi. Dalam pertanyaannya itu kan motifnya apa, kata Kristoforus kepada wartawan di Surabaya, pada hari Kamis.

Mas Kristoforus menambahkan, pembunuhan tersebut kemungkinan besar dilatarbelakangi hal-hal yang bersifat private. Menurutnya mas Kristoforus, sebelum pelaku ditangkap maka akan sulit menyimpulkan motif yang melatarbelakangi mutilasi itu. Saya mau bilang motifnya bisa dibilang dilatarbelakangi oleh hal-hal yang sifatnya sangat private yang mungkin saja orang tidak tahu. Kasus tersebut yang paling tahu adalah pelaku itu sendiri, lanjutnya. Mas Kristoforus menambahkan pembunuhan yang diikuti dengan mutilasi juga bisa terjadi karena adanya dendam atau kemarahan yang teramat besar pada korban. Kemungkinan ada dendam sifatnya begitu besar bisa saja atau motif itu adalah ungkapan kemarahan terhadap korban, imbuh Kristoforus.

Mas Kristoforus mengatakan pembunuhan dengan mutilasi bisa juga diartikan sebagai ancaman atau peringatan. Dia melihat, ada kemungkinan pelaku ingin menekankan jika dirinya bisa melakukan apa saja termasuk hal yang paling sadis. Pelaku melakukan dengan cara dimutilasi kemudian dimasukkan dalam koper ini sebuah peringatan, boleh dibilang begitu ini adalah peringatan bahwa saya bisa melakukan apa saja termasuk saya melakukan mutilasi ini, jelasnya. Dari sisi lain Kristoforus berpendapat, dalam kejahatan bisa saja korban pembunuhan bukan lah sasaran utama. Menurutnya, kadangkala ada pelaku yang mendendam kepada orang lain, namun justru membunuh korban sebagai peringatan kepada orang tersebut.

Ini yang bisa saya katakan bahwa boleh saja suatu bentuk kemarin dari si pelaku ungkapan kemarahan, ungkapan emosi dari pelaku terhadap korban atau terhadap situasi di sekitar korban tapi korban ini menjadi sasaran, ungkapnya. Hingga bisa saja menjadi pesan bahwa ada orang lain ada sasaran lain yang belum tercapai. Sehingga kemudian sifatnya menjadi pesan ini menjadi ancaman itu di satu sisi, tambah Kristoforus. Dari sisi lain, pelaku sengaja melakukan hal ini karena belajar dari kasus yang pernah terjadi sebelumnya. Misalnya saja mutilasi ini akan lebih mudah menghilangkan jejak dan sebagainya.

Kalau di sisi lain ini cara-cara semacam ini, cara yang ditiru oleh pelaku bisa saja menjadi cara yang dilakukan pelaku karena ternyata cara semacam ini akan sulit untuk mengungkapkan siapa pelakunya. Kemungkinan si pelaku meniru cara ini sehingga sampai delapan hari ini kan masih belum tertangkap pelakunya, pungkasnya. Saat ini misteri pembunuh Budi Hartanto (28) yang ditemukan dimutilasi dan dibuang di dalam koper masih menjadi misteri. Sudah 8 Hari setelah ditemukan meninggal, pelaku pemutilasi mayat dalam koper tak juga ditemukan.

Melihat hal ini, Kriminolog dari Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya Kristoforus Laga Kleden mengatakan dalam teorinya, ada kemungkinan pelaku akan kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) tersebut. Tetapi pada dasarnya seseorang yang biasanya melakukan kejahatan, pada saat bersamaan atau selang beberapa saat kemudian dia akan kembali TKP (Mayat dalam koper) di mana terjadinya kejadian tersebut, papar Kristoforus kepada wartawan di Surabaya, pada hari Kamis.

Mas Kristoforus menyebut lokasi kejadian bisa saja di rumah korban atau TKP pembunuhan. Dia menambahkan secara teori, pelaku pasti ada di sekitarnya. Di mana sesungguhnya kalau polisi belum menemukan siapa pelakunya, secara teori ternyata bahwa si pelaku itu ada di sekitar lokasi kejadian. Katakan saja lokasi kejadian ini korban ini berasal dari mana, rumahnya di mana, paling tidak bahwa si pelaku ada di sekitar situ, jelasnya.

Sipelaku berkutat di sekitar situ. Tidak kemungkinan pelaku berada di lokasi di mana dia membuang kotak atau koper yang berisi mutilasi tadi. Tapi di mana tempat tinggal korban, pelaku itu biasanya berkutat di sekitar situ," imbuh Kristoforus. Pada saat ditanya apa alasan pelaku kembali ke TKP ? Mas Kristoforus memaparkan jika pelaku biasanya akan penasaran dengan respons keluarga dan masyarakat sekitar saat kehilangan korban maupun harta bendanya. Karena dia akan kembali melihat di sekitar situ dengan pertanyaannya begini apa reaksi masyarakat setempat kalau misalnya korban itu kehilangan beberapa benda, merasa menyesal tidak dengan kehilangan beberapa motor misalnya. Atau mereka merintih, menangis, menjerit dia ingin melihat seperti itu. Dalam kasus ini kan dia membunuh ya. Pelaku ingin melihat reaksi orang sekitar seperti apa, pungkasnya.

Senin, 06 Mei 2019

Kisah Seorang Istri Yang Mengetahui Isi Ponsel Suami

Kisah Seorang Istri Yang Mengetahui Isi Ponsel Suami

Kisah Seorang Istri Yang Mengetahui Isi Ponsel Suami

Kisah seorang Istri menemukan ponsel suaminya dan melihat isi chattnya mesra suaminya, di ponsel suaminya yg ketinggalan dirumah. Lalu sang istri membaca setiap Chatt nya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan seperti apa dan menangis dalam hati sehingga terdiam sambil terus membaca isi chattnya. Lalu sang istri mandi dan kesalon menghabiskan waktunya seharian disalon karena ingin membuat kejutan untuk sang suaminya.

Sang istri mengabaikan telepon dari suaminya yg meneleponnya berkali-kali ke ponselnya, juga tidak menjawab chatt suaminya dengan meminjam hp temannya untuk mengirimkan hp Suaminya melalui gojek ke kantornya tetap tidak di balas atau diangkat. Pada malam pun tiba. Sang suami pulang kerumah dan kaget melihat kondisi rumah yg berantakan tapi melihat Istrinya Cantik dengan dress seksi yg dipakainya dengan bingung suami bertanya Kamu Kenapa?

Dan sang istri menjawab dengan suara manja istrinya aku mau menjadi pacar kamu aja selama sebulan ini. Sang suaminya makin bingung dan langsung mencari hp yg ketinggalan tadi pagi. Hp ketemu dalam kondisi sudah lowbatt dan tiba waktunya buat makan malam si suami pun bertanya kepada istrinya masak apa hari ini tetapi istrinya tersenyum dan mengajak dinner diluar.

Karena sudah lapar diapun langsung mengiyakan ajakan dari istrinya dan dimobil istrinya minta dinner di Resto Steak yang terkenal mahal dan enak dimana biasanya sang istri lebih memilih tempat yg ekonomis karna uangnya bisa digunakan untuk kepentingan lain. Setelah itu mereka pun pulang tapi lagi-lagi si suami dibikin bertanya tanya dengan apa yg dilakukan istrinya karna mulai malam ini mereka pisah kamar, istrinya mengulang lagi keinginannya untuk menjadi pacarnya selama sebulan dan karna pacaran mereka harus tidur terpisah.

Dihari berganti tak terasa sudah seminggu sang istri berubah. Rumah makin kotor tidak dibersihkan, tidak ada lagi sarapan pagi yg disiapkan untuknya bahkan untuk kopipun dia bikin sendiri. Baju kotornya numpuk di mesin cuci dan tidak adalagi ucapan hati2 dijalan ya pah yg selalu diucapkan istrinya. Diapun pergi dengan kondisi pintu kamar istrinya masih terkunci. tetapi istrinya perhatian lewat chatt menanyakan dia sudah lunch atau belum dan mengajak kencan nonton film terbaru dengan janjian di bioskop tempat suaminya juga nonton bareng selingkuhannya. Ketika ketemu istrinya tampil sangat cantik karna habis nyalon dulu dan wangi parfum yg sama yg dipakai selingkuhan suaminya.

Yups dari chatt di handphone si suami, sang istri tau apa parfumnya, dimana salon perawatannya, karena selingkuhan suaminya meminta di jemput disalon itu dan minta dibelikan parfum merk tersebut pada suaminya juga makan di resto steak terkenal dan bioskop tempat mereka nonton skarang. Sang suaminya makin lama pun makin menyadari perbedaan sikap istrinya dan lagi2 menanyakan kamu kenapa? Tapi selalu dijawab dengan, Aku mau jadi pacar kamu aja sambil tersenyum.

Pada minggu ke 2 suaminya pun sudah merasa tidak nyaman dengan perubahan istrinya dan mengajak istrinya bicara karna rumah semakin kotor dan anak-anak mereka sebentar lagi selesai liburan dirumah neneknya. Cucian baju kotor numpuk bahkan sudah setengah pakaian dilemari yg pindah ke mesin cuci menumpuk di sana. Tidak ada lagi aroma masakan tiap pagi atau malam sepulang dia kerja yg disiapkan istrinya. Dia menyatakan keberatan dengan sikap istrinya yg lebih suka kesalon dalam 2minggu ini dan kenapa setiap ditanya perubahan sikapnya istrinya hanya menjawab aku mau jadi pacar kamu aja.

Dengan santai istrinya pun menjelaskan seorang pacar tidak menyiapkan sarapan juga makan malam buat mereka jadinya tidak bau dapur saat kamu berangkat dan pulang kerja
Tidak membereskan rumahmu juga tidak mencuci, setrika dan membereskan lemari pakaianmu juga tidak mengurus anak-anakmu apalagi memikirkan untuk menghemat uangmu. Jadi punya banyak waktu untuk merawat dirinya disalon karena gak harus mengurus hidupmu. Bisa tampil cantik dan wangi didepanmu karna pacar berbeda dengan istri.

Aku mau menjadi pacarmu saja bukan istrimu seperti prempuan yang ada di chatt denganmu yang kamu bilang lebih perhatian dari aku, lebih menarik dan selalu wangi saat bertemu denganmu dan kamu nilai lebih baik padahal dia hanya melakukan sedikit hal saja untukmu dibanding apa yang aku lakukan untukmu dan hidupmu juga anak-anakmu. Pakai logikamu dalam menjalani hidup sehari-hari. Kalau kamu ingin aku seperti pacarmu itu sediakan aku 2 PRT untuk membantuku.

Note : Hai lelaki jangan suka bandingin istri kalau ngasih uang bulanan aja masih pas-pasan. Apalagi sampe selingkuh. Banyak-banyak bersyukur jika istrimu wanita yg baik dan sudah mengurus hidupmu dengan baik.

Minggu, 05 Mei 2019

Mayat Yang Ditemukan Di Pandeglang Pelaku Yang Sama

Mayat Yang Ditemukan Di Pandeglang Pelaku Yang Sama

Mayat Yang Ditemukan Di Pandeglang Pelaku Yang Sama

Sudah sepekan, ditemukan 2 mayat dalam karung di Pandeglang, Banten. Kepolisian Banten menduga pelaku pembuang kedua mayat dalam karung diduga korban pembunuhan itu orang yang sama. Kalau dari karungnya ada kemiripan dan sama dengan yang kemarin, dan lokasi penemuan mayat tidak terlalu jauh, kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutriansto Amstono saat dihubungi wartawan, pada hari Rabu.

Ditemukan mayat dalam karung pertama kali ditemukan di Pantai Karibea, Pagelaran. Pada penemuan kedua berlokasi di sungai Ciseukeut yang bermuara di laut di Desa Mekarsari, Panimbang. Sungai itu juga bermuara tak jauh dari pesisir Pandeglang. Saat ini masih dalam penyelidikan, kata Indra ditanya soal pengungkapan pelaku. Pada sebelumnya, polisi menyebutkan mayat dalam karung yang pertama kali ditemukan, bernama Asep Hidayat (46). Korban diketahui bekerja di salah satu tambang di Lebak. Saat ini polisi masih memburu terduga pembunuh, kata Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP Deddy Hermawan, pada hari Selasa.

Saat ini tim forensik rumah sakit dr. Dradjat Prawiranegara Serang (RSDP) menemukan kemiripan pola pembunuhan 2 mayat yang dibuang dalam karung ke laut di Pandeglang. Saat ditemukan tubuh jenazah ditemukan sayatan di bagian perut dan luka memar di bagian wajah. Pada bagian kepala Forensik RSDP Budi Suhendar mengatakan, autopsi di jenazah pertama yang ditemukan pada hari Minggu lalu di Kecamatan Pagelarang dan diketahui bernama Asep Hidayat (46) ditemukan luka sayatan di bagian perut. Bagian wajah dan kepala belakang juga penuh memar.

Sama dengan yang pertama dengan jenazah tanpa identitas yang ditemukan pada hari Rabu kemarin di Panimbang. Di bagian tubuh bagian perut korban terdapat sayatan dan memar di wajah. Bahwa ada kemiripan dengan korban yang ditemukan sebelumnya di Pandeglang. Khususnya dalam hal luka di perut, dan juga bungkus karung, kata Budi saat berbincang di Serang, Banten, pada hari Kamis.

Pada jenazah kedua katanya juga dililit oleh lakban. Namun, tak ditemukan batu seperti di jenazah pertama sebagai pemberat saat dibuang ke laut. Ada luk-luka di bagian kepala, kemungkinan penyebarannya ada di sekitar wajah, paparnya. Jenazah yang ditemukan berjenis kelamin laki-laki ini menurutnya sudah dalam kondisi memprihatikan. Saat ini sedang dilakukan identifikasi untuk mencari identitas.

Saat ini kira-kira pria dewasa, perkiraan usia belum kita tentukan. Dan sudah berapa lama meninggal itu lebih baik disampaikan dari penyidik, pungkasnya. Dalam sepekan ini, 2 mayat ditemukan di kawasan pesisir Pandeglang. Kata Kepolisian Polres Pandeglang menduga 2 mayat tersebut dibunuh oleh pelaku yang sama. Kalau dari karungnya ada kemirikan dan sama dengan yang kemarin, dan lokasi penemuan mayat tidak terlalu jauh, kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono kepada wartawan, pada hari Rabu.

Saat ini Polisi mengaku kesulitan mengungkap identitas mayat pria dalam karung yang ditemukan di Panimbang, Kabupaten Pandeglang pada hari Selasa. Kondisi tubuh yang membusuk dan rusak jadi kendala pengungkapan identitas jenazah. Karena rusak semua tangan dan kulit sudah terkelupas, sehingga untuk mengetahui sidik jarinya agak susah, kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono kepada wartawan di Pandeglang, Banten, pada hari Kamis.

Selain itu, mata korban juga ditutup lakban sehingga retina jari rusak. Untuk menggali siapa identitas mayat tersebut, polisi sudah mendatangi beberapa pihak yang merasa kehilangan anggota keluarga, namun sejauh ini upaya tersebut belum menemukan hasil. Menurut hasil keterangan dokter pada kepolisian, jenazah tersebut menurutnya sudah tewas sekira satu minggu. Ada luka sayatan di bagian perut dan pelipis. Yang membedakan dengan penemuan mayat dalam karung pada hari Minggu lalu adalah tak adanya batu sebagai pemberat saat ditenggelamkan ke laut.

Dilihat dari luka ada yang sama dan tidak. Kemudian sayatan berbeda, ucapnya. Ia mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencari pelaku terduga pembunuh mayat dalam karung. Sudah ada beberapa orang yang dimintai keterangan oleh kepolisian. Kita terus lakukan pengembangan, anggota berjalan terus di lapangan, tuturnya. Dalam sepekan ini warga pesisir Pandeglang digemparkan penemuan mayat dalam karung. Mayat pertama terungkap identitasnya atas nama Asep Hidayat (46) warga Lebak. Sedangkan mayat kedua, ditemukan di sungai Ciseukeut dan belum diketahui identitasnya.

Saat ini Polres Pandeglang mengungkap identitas korban pembunuhan dalam karung yang dibuang di pesisir Panimbang pada pada hari Rabu. Korban merupakan warga Kuningan berinisial SJP (50) dan seorang pekerja tambang pasir di Lebak. Identitas korban SJP, umur 50 tahun, kita inisial dulu, kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra L Amstono kepada wartawan di Pandeglang, Banten, pada hari Kamis.

Saat ini sedang identifikasi, katanya, diketahui setelah polisi melakukan autopsi. Korban terbunuh akibat tusukan benda tajam dan memar di wajah. Saat ini kepolisian sedang mencari pihak keluarga di Kuningan. Polisi sudah mengetahui nama lengkap korban tapi belum bersedia membeberkannya ke media.

Saat ini Polisi, lanjutnya, belum bisa menyimpulkan motif pembunuhan korban dan dibuang dalam karung. Dalam dugaan sementara, ada motif ekonomi yang mendorong pembunuhan itu. Selain itu, korban punya hubungan dengan jenazah pertama yang juga dibuang dalam karung atas identitas Asep Hidayat (46) asal Lebak. Kami menduga pelaku pembunuhan dua korban ini orang yang sama. Kemungkin dugaan karena motif ekonomi, pungkasnya.

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...