Rabu, 27 Februari 2019

Kisah Siti Nurbaya Kembali Terjadi Di Tasikmalaya Hingga Pelarian

Kisah Siti Nurbaya Kembali Terjadi Di Tasikmalaya Hingga Pelarian

Kisah Siti Nurbaya Kembali Terjadi Di Tasikmalaya Hingga Pelarian

AGEN POKER Kisah Siti Nurbaya terulang kembali di Tasikmalaya sehingga terjadi pergi dari rumah, sudah tiga bulan lebih, Hilda Fauziah (18) meninggalkan rumahnya karena jodoh dari orang tuanya. Ia menolak dinikahkan dengan pemuda pilihan orangtuanya. Ia pergi tanpa kabar selama dua minggu menjelang hari pernikahannya. Pada hari Minggu, 4 November 2018, menjadi hari terakhir pertemuan Ailah (42) dengan anak pertamanya, Hilda kabur dari rumahnya sehingga sanak family membantu mencarinya. Tanpa bekal yang dibawa, Hilda pergi dari rumahnya di Kampung Cijambu, Cikawung, Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Saya ingat saat Hilda, mulai tinggalkan rumah hari Minggu 4 November tahun lalu. Udah tiga bulan dia enggak ada kabar sama sekali, bahkan kontak keluarga, teman-temanya juga diblokir sama dia, ujar Ailah. Menurutnya anaknya pergi meninggalkan rumah sudah dua minggu menjelang hari pernikahannya. Jadi batal pernikahanya Hilda dengan suami pilihan orang tuanya, tutur Ailah.

Ailah mengaku akan menikahkan Hilda dengan pemuda di desanya. Umurnya tiga tahun lebih tua dari Hilda. Tapi dia lagi punya pacar dan akhirnya pergi dari rumah, ujar Ailah. Meski tidak ada bukti kuat, pada awalnya keluarga menduga Hilda pergi bersama pacarnya itu. Ia disebut bertemu dengan pemuda itu di sebuah Ponpes saat ikut pengajian.

Namun hal itu dibantah kepolisian. Menurut Kapolsek Pancatengah AKP Jonnaedi, pemuda itu masih berada di salahsatu ponpes. Diakui Jonnaedi, awalnya di tengah masyarakat muncul dugaan penculikan terhadap Hilda. Namun setelah ditelusuri, Hilda meninggalkan rumah diduga akibat menolak dijodohkan oleh kedua orang tuanya.

Karena tidak ada yang datang menculik, justru Hilda pergi karena menolak dinikahkan dengan lelaki pilihan orang tua, kata Jonnaedi. Jonnaedi mengungkapkan Hilda ternyata sudah dijodohkan sejak kecil oleh orangtuanya dengan pemuda bernama Iyep (21), yang saat ini merupakan pegawai di Kantor Desa Cikawung. Anak ini tidak tahu. Baru diberi tahu beberapa bulan sebelum hari H, katanya.

Setelah kepergian Hilda, polisi mengumpulkan dua keluarga serta tokoh di masyarakat untuk membahas pernikahan yang akhirnya gagal digelar. Keluarga Iyep yang awalnya mau dijodohkan dengan Hilda sudah ikhlas dan enggak akan menuntut apa-apa pada keluarga Hilda, kata Jonnaedi.

Bahkan, lanjutnya, Iyep yang gagal menikahi Hilda, kini sudah menikah dengan gadis lain. Iyep sekarang sudah menikah, katanya. Menurut Jonnaedi selama tiga bulan ini, pihaknya telah berusaha mencari Hilda. Kita sudah lakukan cek pos melalui hpnya, ke temen temannya juga. Pokoknya setiap ada informasi baru, kita telusuri, katanya.

Sementara itu, Ailah berharap anak pertamanya itu segera pulang ke rumah. Ailah mengaku sangat khawatir, terlebih saat pergi Hilda tidak membawa bekal sama sekali. Nak pulang, mamah kangen bapak juga. Mamah khawatir sama bapak juga, cepet pulang, ujar Ailah menahan tangis.

Proses pencarian Hilda Fauziah terus berlangsung. Polres Tasikmalaya menelusuri gadis berparas cantik asal Kampung Cijambu itu dengan melibatkan seluruh personel babinkamtibmas. Video berisi foto Hilda turut disebar melalui media sosial serta kantor polisi di seluruh Jawa Barat. Kami dari kepolisian terus berupaya mencari keberadaan Hilda. Anggota babinkamtibmas turut dilibatkan untuk menyerap dan mencari keberadaan gadis ini, video dan foto-foto Hilda juga disebar, ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Doni Eka Putra di Mapolres Tasikmalaya, pada hari Senin.

Bukan hanya polisi saja yang mencarinya, KPAID Kabupaten Tasikmalaya menyebar tim satgas untuk mencari Hilda. Berdasarkan investigasi di lapangan, KPAID menemukan terdapat tradisi turun temurun terkait pernikahan anak gadis di Kampung Cijambu, termasuk menimpa Hilda. Anak gadis sudah dilamar pria sejak lulus dari sekolah dasar (SD). Meski tidak terjadi pernikahan dini, keluarga perempuan tidak akan lagi menerima pria lain jika disepakati kedua belah pihak. Temuan KPAID, ada tradisi anak gadis warga Cijambu hanya menikah dengan pria keturunan warga Cijambu, tidak dengan daerah yang lain.

Jadi temuan kami ada tradisi lokal yang terjadi di tengah masyarakat kampung Cijambu. Anak begitu lulus SD langsung ditandai oleh pria yang menyukainya. Kalau sudah disepakati, anak gadis ini tidak bisa pindah kelain hati, walau pun tidak dinikahkan saat di bawah umur, ujar Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto di kantor Desa Cikawung.

Istilah kami ya kawin gantung, ini ternyata terjadi di tengah masyarakat kita, ucap Ato menambahkan. Tradisi kawin gantung dibenarkan Kades Cikawung Asep Sambas. Khusus di Cijambu, menurut dia, sejak lama terjadi tradisi tersebut tapi bukan perjodohan, melainkan hasil kesepakatan anak dan kedua belah pihak. Tradisi di kampung Cijambu seperti itu. Kalau sudah ada satu pria yang masuk, anak gadis perempuan enggak bisa ke pria lain, kata Asep via telepon.

Selasa, 26 Februari 2019

Seorang Mantan Koki Kapal Pesiar Sukses Menjadi pengusaha Tahu Tuna

Seorang Mantan Koki Kapal Pesiar Sukses Menjadi pengusaha Tahu Tuna

Seorang Mantan Koki Kapal Pesiar Sukses Menjadi pengusaha Tahu Tuna

AGEN POKER Mantan koki kapal pesiar menjadi sukses yang diraih oleh Deni Hermanto (38) mengingatkan pada pepatah bijak 'di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Dengan kemauan kerasnya membangun sebuah usaha, mantan koki kapal pesiar itu menjadi pengusaha tahu tuna yang sudah terkenal di Pulau Jawa terutama di Pacitan. Saya melihat potensi Kabupaten Pacitan di bidang perikanan terutama ikan tuna itu sangat luar biasa. Waktu itu belum banyak dimanfaatkan, kata Warga Teleng, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan itu saat membuka perbincangan dengan wartawan dirumahnya, pada hari Sabtu pagi.

Sebelumnya, suami Meri Ariani (30) telah melanglang buana ke sejumlah benua. Berawal dari Singapura, perusahaan tempat Deni bekerja membawanya hingga Barcelona, Spanyol. Turki menjadi negara terakhir yang disinggahi Deni. Kala itu menjalani profesi sebagai koki di kapal pesiar selama hampir 10 tahun dikapal pesiar. Sebenarnya spesialisasi saya Western Food, imbuh ayah dari Sabrina Maiia Althafunisa (6) dan Anastasya Khayla Azzahra (2) itu.

Pada tahun 2013 Deni kembali menginjakkan kaki di kampung halaman di Pacitan. Itu menjadi salah satu momen paling menantang dalam hidupnya. Ia memutar otak dan membulatkan tekad untuk mendirikan sebuah usaha. Saat itu usaha tahu tuna mulai berdiri di sejumlah tempat. Awalnya, lulusan D3 Perhotelan dari salah satu lembaga pendidikan di Yogyakarta ini sempat ragu. Sebagai pendatang baru dirinya khawatir tak mampu bersaing dengan industri-industri yang berkembang.

Peluang bisnis pun datang dari seorang kerabat yang memiliki rumah makan di Yogyakarta. Pengusaha itu meminta untuk pasokan tahu tuna untuk memenuhi kebutuhan 3 restoran miliknya. Mendengar kabar tersebut, Deni yang tengah bergairah membangun sebuah usaha langsung meramu resep. Untuk edisi perdana, Deni hanya mampu memproduksi 120 bungkus tahu tuna. Jadi, tahu tuna milik Deni hanya diproduksi berdasarkan pesanan saja.

Jadi dari total 120 bungkus yang kami kirim ke Jogja itu biasanya baru habis dalam 3 hari. Selama menunggu itu kami berhenti beroperasi sesaat untuk mengurangi pengeluaran modal, kata Deni mengenang perjuangannya saat memulai usaha. Angin segar berhembus seiring makin luasnya jaringan. Tahu tuna Deni makin dikenal. Sebagian pelanggan mengaku cocok dengan cita rasanya.

Permintaan pun terus bertambah. Bahkan untuk memenuhi tuntutan pasar, dia kini mempekerjakan 18 orang karyawan. Sebagian besar warga sekitar rumahnya. Hingga saat ini sejumlah kota di Pulau Jawa menjadi pangsa pasar tetap produk tahu tuna karya Deni. Seperti Bekasi, Karawang, Bogor, Solo, dan Semarang. Sedangkan di Jawa Timur meliputi Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Blitar, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, serta Malang. Bahkan, kulinernya itu sudah sampai Pulau Dewata, Bali.

Sekarang ini produksi tiap hari rata-rata 1.200 bungkus. Bahan bakunya sekitar 1 kwintal ikan tuna, lanjutnya. Bisnis dengan mengandalkan bahan baku ikan memang tak selamanya mulus. Saat musim badai pada bulan September sampai April, banyak nelayan yang berhenti melaut karena angin kencang dan ombak tinggi. Akibatnya ikan tuna di pasaran sangat langka. Untuk menutup kebutuhan, Deni terpaksa mengambil dari Pasuruan. Harganya pun tentu lebih mahal dari pasaran.

Kendala lainnya pun datang, hingga saat ini pengiriman produk olahan tuna masih mengandalkan angkutan bus dan travel untuk mengirim produksinya. Cakupannya pun baru sebatas pulau Jawa. Deni berharap ke depan ada pengusaha ekspedisi yang membidik peluang tersebut. Sehingga pengiriman ke luar pulau dapat dilakukan dengan cepat. Insya Allah ada rencana bikin cabang di luar Jawa. Terutama untuk memenuhi kebutuhan di sana, pungkas Deni.

Senin, 25 Februari 2019

Cerita Horor Dan Modus Pria Mesum Di Karawang Incar Siswi

Cerita Horor Dan Modus Pria Mesum Di Karawang Incar Siswi

Cerita Horor Dan Modus Pria Mesum Di Karawang Incar Siswi

AGEN POKER Cerita horor yang meneror puluhan siswi disejumlah sekolah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi korban kelompok pria mesum. Tindakan amoral itu dilakukan oleh perorangan hingga berkelompok. Para siswi trauma dengan ulah horor para pelaku yang memperlihatkan alat vital di depan siswi sekolah. Seorang wakil kepala sekolah salah satu SMP negeri di Karawang menuturkan, modus operansi para pelaku biasanya menanyakan alamat kepada siswi yang sedang menunggu jemputan di halte depan sekolahnya.

Pelaku membuka kaca mobil dan menanyakan alamat, siswi yang menghampiri biasanya sudah melihat pria itu tidak pakai celana dan memainkan alat vital mereka. Saat siswi menjerit, para pelaku kabur tancap gas, tutur guru yang menolak namanya ditulis saat berbincang bersama wartawan di salah satu sekolah di Karawang, pada hari Kamis. Ada pula aksi yang tunggal biasanya dilakukan seorang biker motor gede. Menurut keterangan sejumlah siswi, pria mesum biasanya mengendarai motor laki dengan mesin agak besar alias motor gede. Dia mepet, nanya alamat sama kami. Awalnya tidak ada yang aneh dengan penampilan pria itu, tapi rupanya alat vital keluar dari celananya, kata seorang siswi yang pernah menjadi korban pria mesum tersebut.

Modus para pria yang mesum ini lebih ekstrem yang pernah terjadi dua tahun lalu di Kota Karawang. Saat seorang siswi hendak pulang pada sore hari. Dia dihampiri mobil bercat hitam, dari dalam mobil terlihat tiga pria bertampang ramah. Mereka berpura-pura sebagai teman ayah korban, saat komunikasi mulai terjalin, mereka memasukkan siswi ke dalam mobil. Di dalam mobil tersebut, beberapa pria tersebut itu memaksa siswi melihat mereka memainkan alat vitalnya masing-masing. Itu terus berlangsung sambil mobil jalan. Setelah mobil tersebut keliling kota Karawang, baru siswi tersebut dilepas oleh pria-pria mesum, tutur seorang guru.

Beberapa hari terakhir ini, kelompok pria mesum berkeliaran lagi, salah satunya di Jalan Ahmad Yani, Karawang. Sayangnya, para korban tidak ada yang mengingat nomor polisi kendaraan para pelaku. Jejak kemunculannya pun tidak diketahui karena minimnya CCTV di Jalan Ahmad Yani tak ada kamera CCTV satu pun di Jalan tersebut.  Tidak ada CCTV di jalan Ahmad Yani dan halte-halte di sana, ucap guru itu.

Situasi Jalan Ahmad Yani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada sore hari membuat murid perempuan dagdigdug dengan cerita pria mesum. Sebab, dari beberapa hari belakangan ini pria mesum itu berkeliaran sekelompok pria mesum yang meneror siswi saat pulang sekolah. Mereka di dalam mobil, memanggil siswi kami. Saat murid mendekat, pria-pria itu memperlihatkan alat vital mereka, kata salah satu guru SMP negeri di Karawang yang menolak namanya ditulis saat berbincang bersama wartawan di kantornya sekolahan, pada hari Kamis.

Peristiwa terakhir diketahui terjadi dua hari lalu. Seorang siswi di Kota Karawang tersebut baru kelas 8 di sekolahnya, guru itu mengalami langsung ulah sejumlah pria misterius itu. Guru tersebut mengungkapkan beberapa siswinya bercerita soal adanya dua pria yang turun dari mobil dan menarik tubuh seorang gadis itu ke dalam mobil tersebut. Bahkan, akibat kejadian itu, si siswi trauma atas kejadian tersebut. Siswi-siswi kami akhirnya bisa melarikan diri setelah menendang perut seorang pria tersebut yang tepat disamping pintu, ujarnya.

Dia menuturkan adanya gangguan kelompok pria mesum itu sebenarnya pernah terjadi pada dua hingga tiga tahun lalu. Namun hingga kini pelakunya tidak pernah tertangkap oleh pihak kepolisian. Biasanya setelah para murid berteriak, para pelaku langsung tancap gas, dia mengungkapkan. Entah kelompoknya sama atau tidak, guru ini mengkhawatirkan para siswinya atas teror mereka. Sebab, sejak dua tahun terakhir ini, sudah 50-an siswinya mendapat teror kelompok pria mesum.

Tak jarang para murid perempuannya yang melihat langsung itu trauma dan ketakutan atas pria tersebut. Untuk mengantisipasi saya bahkan menginstruksikan siswi-siswi selalu bergerombol setiap pulang sekolah supaya tidak ada terjadinya pria mesum tersebut. Bahkan saya menyuruh siswi mengabaikan orang yang tanya sebuah alamat, katanya. Ia berharap dari pihak yang berwajib segera meringkus kelompok pria mesum yang kerap meneror murid perempuan di sekolahnya. Sebab, kata dia, hal itu sangat mengganggu kenyamanan dan amat meresahkan siswi dan warga Kota Karawang. Kami harap pelakunya segera ketemu dan ditangkap. Saya sudah gereget pengen tonjok orangnya, ujarnya.

Teror kelompok pria mesum di Jalan Ahmad Yani Karawang juga pernah ia bahas dengan beberapa pendidik dan forum di sekolah lain. Hasilnya, menurut dia, ditemukan korban lainnya. Dia menyebutkan nama-nama dari dua SMP dan satu SMK yang sejumlah siswinya diteror kelompok pria mesum. Enam hari lalu baru ada kejadian serupa di salah satu SMK, ucap dia.

Sekelompok pria mesum kerap meneror murid perempuan sejumlah sekolah di bilangan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Akibat aksi mereka, para siswi mengalami trauma batin. Salah satu dari siswa di sekolah kami pernah jadi korban, dia sampai trauma dengan keajdian tersebut, kerap menangis di malam hari dan sulit tidur, kata seorang guru di salah satu SMP negeri di Karawang kepada wartawan, pada hari Kamis.

Siswi tersebut sudah trauma lantaran pernah dibawa ke dalam mobil untuk keliling kota sambil dipaksa melihat pria mesum memainkan alat vital mereka. Meski peristiwa itu sudah terjadi selama dua tahun lalu, dia kembali trauma karena peristiwa serupa kembali terjadi pada murid lainnya, ungkap guru tersebut. Dua hari lalu, seorang siswi kelas 8 salah satu SMP Negeri di Karawang hampir jadi korban pria mesum dengan modus serupa. Sore itu, saat pulang sekolah, dua pria turun dari mobil dan menarik tubuh gadis itu ke dalam mobil.

Sejak tiga tahun lalu, sedikitnya 50 lebih siswi jadi korban pria-pria mesum tersebut. Namun hingga kini, pelakunya tidak pernah tertangkap. Guru tersebut mengungkapkan, para korban selalu kesulitan mengungkap ciri-ciri para pelaku. Sebab, para pria mesum itu selalu menyamarkan penampilannya. Para pelaku biasanya menggunakan kacamata hitam dan topi saat beraksi di Kota Karawang. Para korbannya ini kesulitan menceritakan ciri-ciri pelaku karena tidak melihat langsung muka tersebut, kata guru yang menjabat wakasek ini.

Minggu, 24 Februari 2019

Pembunuhan Sekeluarga Di Bekasi Lakukan Rekonstruksi

Pembunuhan Sekeluarga Di Bekasi Lakukan Rekonstruksi

Pembunuhan Sekeluarga Di Bekasi Lakukan Rekonstruksi

AGEN POKER Polisi Kota Bekasi hari ini menggelar rekonstruksi adegan pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Ada 57 adegan yang akan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut. Iya besok kita lakukan rekonstruksi di Bekasi pada pukul 09.00 WIB, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dihubungi, pada hari Selasa.

Rekonstruksi akan dilakukan di TKP pembunuhan di Jalan Bojong Nangka II, RT 002 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Argo mengatakan, dalam rekonstruksi hari ini, akan ada 57 adegan yang diperagakan oleh Haris Simamora. Adegan kurang-lebih ada 57 kalau belum ada tambahan, ucapnya.

Linggis yang dipakai Haris untuk membunuh Daperum dan istrinya hingga saat ini masih belum ditemukan. Dalam rekonstruksi nanti, pihak kepolisian akan menggunakan properti pengganti. Linggis Belum ketemu, nanti untuk linggis pakai benda pengganti dulu. Kalau linggis belum ketemu kan bukan berarti pidananya hilang, jadi pakai barang bukti pengganti, jelasnya.

Sebelumnya, polisi juga telah melakukan prarekonstruksi adegan pembunuhan di Polda Metro Jaya, pada hari Senin. Tersangka Haris Simamora memperagakan 30 adegan. Haris membunuh satu keluarga yang terdiri atas Daperum Nainggolan dan istrinya, Maya Ambarita; serta kedua anaknya, Sarah dan Arya. Haris membunuh Daperum dan Maya dengan linggis, sedangkan anak Daperum, Sarah dan Arya, tewas dicekik Haris.

Dalam prarekonstruksi, ditemukan juga beberapa fakta terkait dengan pembunuhan sadis yang dilakukan Haris, yaitu menusuk leher Daperum dan Maya sebanyak tiga kali menggunakan linggis, setelah itu menutup leher tersebut menggunakan bantal. Lalu, kedua anak Daperum dicekik oleh Haris ketika terlelap tidur.

Setelah membunuh satu keluarga itu, Haris pergi menggunakan mobil Nissan X-Trail berwarna silver dengan nomor polisi B-1075-UOG milik Daperum. Kini Haris sudah ditetapkan menjadi tersangka dan terancam hukuman mati.

Haris Simamora (HS) dibutakan dendam membara hingga tegas membunuh satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Dia lalu merencanakan pembunuhan sadis itu. Ini rentetan pengakuan Haris. Haris tega membunuh Daperum Nainggolan, Maya Ambarita, Sarah Nainggolan, dan Arya Nainggolan pada hari Senin malam. Jasad keluarga kecil itu ditemukan warga sekitar pada hari Selasa 13 November 2018 sekira pukul 06.30 WIB.

Jejak pelarian Haris diburu tim gabungan Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi Kota. Haris akhirnya diamankan tim gabungan di kaki Gunung Guntur pada Rabu 14 November sekitar pukul 22.00 WIB. Haris mengungkapkan sejumlah pengakuan. Dia menghabisi Daperum sekeluarga gegara kerap dihina tidak berguna. Kini, Haris telah berstatus tersangka dan ditahan Dia dijerat Pasal 365 ayat 3, 340, dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Berikut pengakuan Haris pembunuh satu keluarga di Bekasi: Baper Dihina Haris sering dihina tak berguna oleh korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Daperum Nainggolan. Setiap datang ke rumah korban, dia dihina. Dianggap tidak berguna dan sebagainya, kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, pada hari Jumat.

Hinaan itu, menurut pengakuan Haris, cukup sering dilontarkan dan membuat Haris sakit hati yang dipendam lalu membara dan merencanakan pembunuhan tersebut.

Rencanakan Pembunuhan, karena dendam membakar Haris gegara baper dihina oleh korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Haris lalu diduga merencanakan pembunuhan sadis itu. Dia sudah merencanakan beberapa hari, kata Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, pada hari Jumat.

Misteri Linggis, yang di pakai Haris menceritakan melakukan pembunuhan itu pada Senin 12 November 2018. Haris mengaku menggunakan linggis dalam aksi pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Jawa Barat. Sekitar pukul 23.00 WIB Senin 12 November 2018, dia melakukan aksinya. Pas mereka tidur, dia ke belakang bawa HP. Dia sudah sering ke situ, dia tahu tempat perkakas di mana, dia lihat linggis. Akhirnya linggis dipakai untuk itu, kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono pada hari Jumat.

Linggis itu dipakai Haris untuk membunuh Daperum dan Maya yang sedang tidur. Polisi sempat mencari linggis tersebut pada hari Kamis malam. Namun pencarian ditunda karena cuaca tidak mendukung. Sampai sekarang belum ditemukan karena dibuang ke Kalimalang. Kemarin penyidik ke sana, karena hujan, banjir, deras airnya, makanya kita tunda, kata Argo. Linggis yang dipakai jadi senjata pembunuhan masih jadi misteri.

Ada Apa, Om kedengaran anaknya, Kegaduhan pembunuhan itu, sempat membangunkan buah hati Daperum dan Maya dari tidur nyenyaknya. Anak-anak itu lalu keluar dari kamar tidurnya. Saat kejadian pembunuhan Daperum dan Maya, anak itu bangun mengetahui dan sempat bertanya, Ada apa Om?, ucap Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat saat konferensi pers di kantornya, pada hari Jumat. Haris lalu mengajak keponakannya itu kembali ke kamar tidur. Bahkan dia sempat menina bobokan kedua bocah itu sebelum mencekiknya hingga mati.

Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi yang dilakukan tersangka Haris Simamora memasuki babak baru. Setelah berkas perkara dinyatakan lengkap, polisi siang ini melakukan pelimpahan tahap kedua, tersangka dan barang bukti, ke Kejari Bekasi. Iya nanti pukul 11.00 WIB kita limpahkan ke Kejari, kata Kanit I Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Malvino Edward Yusticia kepada wartawan, pada hari Kamis.

Sebelum dilimpahkan ke Kejari Bekasi, polisi akan mengecek kesehatan tersangka Haris terlebih dahulu di Biddokes Polda Metro Jaya. Pemeriksaan kesehatan merupakan prosedur yang harus dilakukan polisi sebelum menyerahkan tersangka ke jaksa. Kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu sudah dinyatakan lengkap atau P21 sejak beberapa hari lalu. Selanjutnya, kewajiban penyidik polisi adalah melimpahkan barang bukti dan tersangka ke kejaksaan untuk menghadapi persidangan.

Diketahui, pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, itu terjadi pada November 2018. Tersangka Haris membunuh satu kaluarga sekaligus, yakni Daperin Nainggolan, Maya Ambarita, Sarah Nainggolan, dan Arya Nainggolan, karena mengaku sakit hati. Tersangka menghabisi nyawa para korban menggunakan linggis. Setelah itu, dia kabur sebelum akhirnya ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.

Jumat, 22 Februari 2019

Horor Dari Rumah Duka Dan Krematorium

Horor Dari Rumah Duka Dan Krematorium

Horor Dari Rumah Duka Dan Krematorium

AGEN POKER Cerita horornya rumah duka dan krematorium yang kerap dihindari orang banyak, kecuali kalau ada keperluan kedukaan kerabat atau orang lain yang dikenal. Atau ketika kita yang berada dalam peti matinya tersebut. Dikutip dari mahasiswa kedokteran, pada hari Rabu, selain membayangkan hal-hal menyeramkan, ternyata memang ada cerita-cerita horor terkait dengan rumah duka dan krematorium yang ternyata dilakukan oleh mereka yang masih hidup.

1. Bobby Wilks : Pada tahun 1988, Bobby Wilks saat itu berusia 51 tahun telah menjadi direktur untuk Barber Funeral Home di Cross Plains, Tennessee, selama lebih dari 20 tahun lamanya. Di tempat pemakaman tersebut, Wilks mengusulkan kepada para kerabat yang berduka untuk tidak usah menyaksikan penurunan peti mati karena bisa menyedihkan.

Kebanyakan keluarga mematuhi anjuran Wilks. Pada Oktober 1988, Wilks memberikan anjuran yang sama. Para pengusung peti menyingkir walaupun mereka tetap memasang mata. Mereka kemudian menyaksikan Wilks melempar sejumlah pot berisi bunga ke dalam liang kubur tapi tidak memasang tutup atas pelindung peti yang dibayar $375 ($761,53 nilai tahun 2016, Rp 10 juta) oleh kerabat yang berduka.

Mereka melaporkan kepada polisi dan Wilks diringkus. Setelah tersiarnya kabar penahanan Wilks, keluarga-keluarga lain ikut mengadukannya. Satu-satunya cara memeriksa tuduhan adalah dengan mengangkat kembali jenazah yang dimakamkan oleh Wilkes. Ada 30 makam yang dibongkar. Seperti kasus yang diadukan pertama kali, beberapa jenazah dikuburkan tanpa tutup dan tersingkaplah sejumlah hal yang lebih parah lagi. Setidaknya 10 peti mati dijejali dengan botol-botol, popok bekas, kaleng bekas makanan anjing, dan kantong-kantong rambut.

Setidaknya ada dua peti mati yang dikuburkan miring pada sisinya dan ada satu peti dengan tangan yang mencuat keluar. Diduga, Wilks tidak menurunkan peti sebagaimana seharusnya, tapi melemparkan begitu saja. Tapi para kerabat beruntung masih menemukan peti-peti itu. Ada satu jenazah yang dikuburkan tanpa peti. Seorang penggali makam yang membantu mengangkat jenazah mengatakan bahwa Wilkes seperti marah kepada orang mati. Para Oktober 1989, Wilks mengaku bersalah atas 48 dakwaan berbeda dan dipenjara 28 tahun 11 bulan.

2. Juragan Jenazah dari Broward County : Pada tahun 1977, Joseph Damiano memulai bisnis angkutan jenazah di Florida selatan. Ia mendapat sejumlah kontrak besar dan memegang monopoli di pasaran. Setelah beberapa tahun, bisnis angkutan diperluas dengan bisnis jasa kremasi sejumlah jenasah.

Kemudian pada tahun 1990-an Damiano menghadapi sejumlah gugatan. Pertama pada tahun 1994, saat seorang wanita menggugat Damiano karena percaya abu jenazah suaminya tercampur dengan abu jenazah orang lain. Dalam pengadilan, beberapa mantan pegawai bersaksi bahwa abu dari beberapa jenazah berbeda memang seringkali dicampur. Secara khusus, ada perintah untuk menambah abu kremasi bayi karena tidak banyak abu jenazah yang dihasilkan dalam proses itu.

Ia digugat dengan tuduhan yang sama pada 1998, ketika anak perempuan Heather Smith dikremasi di layanan Damiano. Dalam dengar pendapat kasus anak kecil berusia 5 tahun itu, Damiano tidak datang untuk membela diri. Dalam kasus lain, Damiano dituduh menghilangkan seluruh abu jenazah seorang wanita. Bahkan ada tuduhan lain yang mengatakan Damiano tidak menebarkan abu, hanya membuangnya di belakang krematorium atau di tempat parkir krematorium.

Di semua kasus sipil itu Damiano kalah dan diperintahkan untuk membayar $39 juta ($57,48 juta nilai 2016, Rp 757 miliar) kepada semua pihak yang pernah ditelikungnya. Tapi tidak banyak yang bisa diambil oleh penggugat karena tidak ada properti atas nama Damiano. Ia mendaftarkan semua bisnis dan properti atas nama orang lain. Pada 2001, ada penyidikan tentang layanan pemakaman di Florida. Karena Damiano masih banyak utang gugatan, ditambah dengan denda $15 ribu ($20 ribu untuk 2016, Rp 268 juta) yang harus dibayar ke pemerintah federal, Damiano langsung menjadi perhatian.

Mereka memeriksa bisnisnya dan terungkaplah bahwa Damiano tidak memiliki izin untuk menjalankan tungku pembakaran. Lalu terkuaklah temuan lain yang mengejutkan. Damiano secara tidak sah menyewakan sekitar 600 jenazah ke sekolah pembalseman tanpa sepengetahuan kerabat dengan pembayaran $110 untuk setiap jenazah.

Dalam setidaknya 2 kasus, dua jenazah Yahudi dibalsem, padahal itu dilarang dalam ajaran Yudaisme. Pada Maret 2001, kegiatan Damiano ditutup dan ia ditangkap dengan tuduhan penipuan dan berkegiatan tanpa izin. Belum kapok, pada Mei 2016 namanya muncul lagi karena menjalankan layanan kremasi secara daring di Colorado dengan nama Heritage Cremation Provider and Legacy Funeral Services.

Para pengguna jasa mengatakan bahwa abu kerabat ditangani secara sembrono dan, dalam beberapa kasus, perlu waktu berbulan-bulan untuk mendapat kembali abunya. Ada beberapa orang yang menuduhnya menahan abu jenazah kerabat demi uang tebusan.

Celana Dalam Milik Jenazah Dicuri
3. Mark Calebs : Kabar tentang orang yang mencuri dari rumah duka bukan hal yang tidak biasa, apalagi kisah Mark Calebs ini. Sesaat setelah tengah malam pada 27 Juni 1998, seorang pegawai rumah duka di London, Kentucky, mendengar adanya upaya penerobosan. Bersama rekannya, mereka melihat-lihat dan sepertinya tidak ada yang hilang sampai akhirnya mereka tiba di peti mati Brittany Rae Bradley. Anak berusia 9 tahun itu meninggal setelah berjuang melawan kanker langka selama 2 tahun.

Malam itu, rumah duka baru saja mengadakan perkabungan baginya. Ternyata, celana dalam anak itu hilang. Keluarga Brittany Rae Bradley menuduh Mark Calebs (31), sepupu almarhumah, sebagai pencurinya. Polisi akhirnya menggeledah tempat tinggal pria itu dan menemukan celana dalam yang hilang. Lega, tidak ada tanda-tanda penistaan seksual pada jenazah Brittany Rae Bradley. Calebs kemudian disangkakan dengan sejumlah dakwaan.

4. Mark Villella : Pada Agustus 1999, direktur pemakaman bernama Mark Villella menemukan sesuatu yang tidak pernah diharapkan oleh seorang suami di manapun, yaitu surat cinta dari istrinya kepada kekasih gelap. Beberapa hari sesudahnya, Mark dan Exelee (28), istrinya yang telah dinikahinya selama 2 tahun, memperbincangkan hal itu dan kerap menjadi tegang. Pada 5 Agustus malam, Exelee menelepon kakaknya guna mengadukan perkelahian pasutri itu. Saudara perempuannya menjadi khawatir ketika adiknya tidak menelepon lagi.

Rekan-rekan kerja Exelee merasa ada yang tidak beres karena wanita itu tidak datang ke tempat kerja dan Mark tidak mencari-carinya - seperti kebiasaan kalau pria itu sedang dibakar rasa cemburu. Tiga hari setelah Exelee menelepon saudara perempuannya, polisi mewawancarai Mark dan ia mengaku mereka bertengkar. Ia menceritakan kepada polisi bahwa istrinya hengkang tak tentu rimbanya.

Kerabat merasakan kejanggalan karena Exelee tidak membawa bayinya yang masih berusia 18 bulan dan mobilnya masih di rumah. Polisi memeriksa hilangnya wanita itu, menuju suatu kesimpulan yang cukup mengerikan. Di hari yang sama dengan hari mereka melakukan wawancara, Mark sedang bertugas melakukan pemakaman peti mati tertutup bagi Marjorie Hutchinson (89). Polisi menduga Mark menyertakan mayat Exelee dalam peti mati Hutchinson dan menguburkannya bersama-sama.

Tiga minggu setelah hilangnya Exelee, mereka menantang Mark dan mengatakan akan menangkat peti mati Hutchinson. Pria itu kemudian mengaku menikam Exelee ketika sedang tidur. Mark tidak ingin menjalani proses cerai yang mahal dan tidak ingin berbagi perwalian anak lelaki mereka. Ia mengaku bersalah dan diganjar 30 tahun dalam penjara.

5. Anthony Parisi : Pada Juli 1986, Anthony Parisi meninggal pada usia 83. Almarhum adalah seorang dari beberapa pendiri sebuah toko grosir di Mount Vernon, New York. Ia meninggal secara alamiah dan jenazahnya dibaringkan di Yannantuono Funeral Home, juga di Mount Vernon. Pagi tanggal 26 Juli, para pegawai rumah duka berdatangan untuk mempersiapkan jenazah. Ketika mereka melihat ke dalam peti, kepala jenazah sudah raib.

Polisi mendapat laporan dan mereka menduga ada seseorang datang tengah malam, menerobos ke dalam rumah duka, dan menggunakan pisau cukur atau pisau bedah untuk memenggal kepala tersebut. Setelah lepas, kepala itu dibawa kabur. Tidak ada benda lain apapun yang hilang atau rusak. Tidak ada tanda-tanda masuk secara paksa. Polisi kebingungan dengan kasus ini. Mereka tidak bisa menduga orang yang mencurinya, alasannya, atau apa yang kemudian terjadi kepada kepala itu karena tidak pernah ditemukan hingga sekarang.

6. Julie Mott : Pada 15 Agustus 2015, teman dan kerabat Julie Mott menghadiri ibadah duka di rumah duka San Antonio, Texas. Seandainya masih hidup pada tanggal itu, usianya 26 tahun, tapi ia kalah melawan penyakit cystic fibrosis sepekan sebelumnya. Ia mendapat diagnosa penyakit yang memperpendek umur itu ketika masih berusia 2 tahun. Pemakaman seharusnya menjadi bagian pemulihan bagi kerabat, tapi malah menjadi mimpi buruk. Sesaat setelah ibadah kedukaan, tapi sebelum rumah duka tutup, seseorang mencuri jenazah Mott dari dalam peti mati. Tidak pernah ditemukan lagi.

Polisi tidak bisa memastikan siapa yang mencuri jenazah wanita muda yang cantik itu. Mereka memiliki sejumlah teori. Salah satu teori adalah bahwa kekasihnya yang terobsesi telah mencurinya. Ia adalah orang terakhir yang terlihat keluar dari kapel. Polisi menggunakan anjing pelacak untuk menggeledah mobil, rumah, serta beberapa properti milik kakek nenek pria itu. Nihil. Ia tidak pernah disebut secara umum oleh polisi dan tidak pernah disangkakan kejahatan apapun.

Suatu teori lagi dikemukakan oleh pemilik rumah duka, Robert Dick Tips. Menurutnya, jenazah dicuri oleh seseorang yang secara moral keberatan dengan kremasi. Teori lain lagi adalah bahwa rumah duka itu mungkin terlibat dengan raibnya jenazah. Pada Januari 2016, keluarga Mott menggugat rumah duka karena kelalaian besar.

Sang mantan kekasih juga menyalahkan rumah duka. Ia mengatakan bahwa pihak rumah duka kehilangan jenazah Mott atau telah dikremasi secara prematur. Dalam bantahan pihak rumah duka, Tips mengemukakan bahwa ia membantu mengatur pencarian dalam beberapa minggu pertama hilangnya jenazah itu dan menawarkan hadiah $20 ribu (Rp 263 juta)untuk informasi keberadaan jenazah.

Ratusan Jenazah di Garasi Rumah
7. Robert Winston : Banyak orang melakukan bisnis rumah duka karena merupakan bisnis keluarga. Lain dengan Robert Winston memulainya pada usia 49 tahun setelah pensiun sebagai tukang listrik. Sewaktu masih menjadi tukang listrik, ia terkena asbestosis dan mendapat ganti rugi dari perusahaan asbes, lalu bersekolah untuk menjadi direktur rumah duka.

Winston lulus ujian pada 1991. Pada 1993, ia membuka Newman-Winston Memorial Chapel di McKeesport, Pennsylvania, menggunakan uang ganti rugi yang diterimanya. Masalahnya, dia bukan seorang pengusaha ulung. Ia tidak terlalu bagus menagih ratusan ribu dolar yang menjadi haknya dan, pada akhir 2000, ia mengalami masalah besar keuangan.

Salah satu pemasukan tetap berasal dari Magee-Women’s Hospital. Tugas Winston adalah melakukan kremasi pada janin dan bayi yang meninggal sewaktu lahir. Masalahnya, ia menerima uang dari rumah sakit dan membayarkan tagihan lain sehingga ia tidak bisa melakukan kremasi dan malah menyimpannya dalam rumah duka. Pada Maret 2004, izin usahanya ditangguhkan selama 3 tahun karena menjalankan rumah duka tanpa lisensi dan tidak memberitahukan kepada negara bagian bahwa ia menjual rencana pengaturan pemakaman.

Karena tidak punya izin, ia tidak punya pemasukan dan rumah duka itu disita. Ketika diusir dari sana, ia membawa jenazah-jenazah bayi ke garasi rumahnya. Pada Agustus 2005, mantan istrinya melapor kepada polisi bahwa Winston menyimpan jenazah dalam garasi rumahnya.

Polisi menggeledah garasinya dan menemukan 179 jenazah janin dari ibu berusia kehamilan lebih dari 16 minggu, 154 janin dari ibu yang berusia kehamilan kurang dari 16 minggu, 253 wadah berbahaya berisi bekas-bekas otopsi janin, dan 19 jenazah bayi yang baru lahir tapi meninggal beberapa hari kemudian. Menurut polisi, semua itu berasal dari rumah sakit antara tahun 2000 dan 2002. Winston kemudian ditangkap dan didakwa dengan 19 dakwaan penistaan jenazah serta pencurian. Ia mengaku bersalah dan menjalani hukuman percobaan.

8. Biomedical Tissue Services : Michael Mastromarino adalah seorang ahli bedah gigi, tapi kehilangan izin pada 2002 karena menggunakan obat infus selagi sedang mengerjakan gigi seorang pasien. Bisnis berikutnya adalah perusahaan sendiri bernama Biomedical Tissue Services di kota Fort Lee, New Jersey. Perusahaan itu mengambil tulang dan jaringan dari mayat untuk digunakan dalam implan gigi. Walau terdengar menyeramkan, hal ini sebenarnya lazim dilakukan.

Banyak orang mengetahui bahwa dokter mengambil organ dari orang yang masih hidup dan melakukan transplantasi organ itu pada orang lain. Tulang dan jaringan tertentu tidak harus segera dipakai, sehingga bisa diambil di rumah duka, beberapa jam setelah kematian, dengan empat syarat tertentu. Pertama, agar perusahaan itu boleh melakukan 'panen' organ jenazah, mereka harus mendapat izin dari yang bersangkutan sewaktu masih hidup atau dari anggota keluarga. Kedua, orang itu tidak pernah memiliki penyakit menular. Ketiga, ia tidak boleh terlalu tua. Terakhir, kematiannya belum lebih dari 15 jam.

Syarat yang terdengar masuk akal, namun diabaikan semua oleh perusahaan Mastromarino. Ia menggunakan perantara dan membayar $1000 (Rp 1,3 juta) untuk setiap jenazah. Ia lalu mengirim tim 3 orang untuk melakukan panen. Tidak ada kerabat korban yang mengetahui hal ini. Salah satu jenazah yang dikerjakannya adalah jenazah Alistair Cooke, mantan pembawa acara Masterpiece Theater di stasiun televisi PBS. Ia meninggal dalam usia 94 tahun dan pernah menderita kanker, tapi tetap saja tulang lengan dan kakinya diambil.

Dari setiap jenazah, Mastromarino mendapat untung $10 hingga $15 ribu untuk setiap jenazah. Ia telah melakukan panen dari 1.076 jenazah, jelaslah ia menjadi seorang jutawan. Masalahnya, orang menjadi sakit karena transplantasinya. Ada seorang pria usia 23 tahun yang harus dibedah untuk perbaikan ligamen sobek pada sendi dengkul. Ia mendapatkan tulang rawan dari jenazah yang sudah mati selama 19 jam. Dalam tambahan waktu setelah kematian itu, jamur sempat berkembang di tulang rawan, dan menjadi infeksi ketika ditanam pada penerimanya.

Ada seorang wanita berusia 74 tahun yang mendapat implan tulang untuk punggung bagian bawah dan malah tertular sipilis dari implan. Seorang pria berusia 41 tahun teruji positif HIV dan hepatitis C setelah mendapat implan tulang untuk suatu penyakit terkait usia. Dan masih banyak lagi. Dampak sebenarnya mungkin tidak akan pernah diketahui karena Mastromarino membanjiri pasar dengan tulang dan jaringan tercemar yang telah ditanam pada lebih dari 10 ribu orang.

Semua mulai terungkap pada November 2004 ketika New York Police Department diminta datang ke suatu rumah duka yang pernah dimiliki oleh seorang direktur pemakaman di bawah Mastromarino. Setelah penyidikan panjang, polisi menangkap Mastromarino, tiga orang bawahannya, dan tiga direktur pemakaman, terkait dengan komplotan pelaku panen jenazah.

Mastromarino diganjar 18 hingga 54 tahun penjara. Istrinya sepakat membayar $4,6 juta ($ 5,85 juta nilai 2016, Rp 77 miliar) kepada keluarga-keluarga yang pernah terhubung dengan jejaring Mastromarino. Pria itu meninggal karena kanker hati metastatis pada Juli 2013, di usia 49 tahun.

Menukar Organ Jenazah
9. Walter dan Helen Pestinikas : Pada Maret 1982, Joseph Kly (90), seorang pensiunan penambang batu bara penderita paru-paru legam, pergi ke sebuah rumah sakit di Scranton, Pennsylvania karena sulit menelan. Ketika berada di rumah sakit, ia membuat pengaturan pemakaman dengan Walter dan Helen Pestinikas, pemilik rumah duka setempat.

Setelah dirawat selama 4 minggu di rumah sakit, bukannya pulang ke rumah bersama putra tirinya, Kly malah tinggal bersama pasangan Pestinikas yang keduanya berusia 60-an. Kly ditempatkan di area patio yang telah diubah di bekas bar milik pasangan itu di Scranton. Dua setengah tahun kemudian, pada 15 November 1984, Kly ditemukan meninggal dalam bar. Pihak yang berwenang dipanggil dan jenazah Kly dibawa ke dokter.

Pihak berwenang juga memperhatikan bahwa area tempat tinggal Kly selama 2,5 tahun terakhir tidak pantas untuk tempat tinggal manusia. Tidak ada pendingin, tidak ada toilet, tidak ada insulasi. Tinja manusia bertebaran dalam ruangan kecil itu. Jenazah Kly diperiksa dokter dan ketahuan bahwa Kly kelaparan serta menderita dehidrasi parah. Ia juga tidak makan dalam beberapa hari sebelum kematiannya. Jelas terlihat, karena berat badannya saat meninggal hanya 28 kg.

Karena Kly telah membayar pengaturan pemakaman kepada pasangan Pestinikas, dokter mengembalikan jenazah kepada pasangan untuk kemudian dikuburkan. Polisi mengatakan bahwa pihak keluarga memiliki keputusan final tentang siapa yang menguburkan jenazah. Kly tidak mempunyai banyak saudara dan merekapun tidak sanggup membiayai pemakaman sehingga lagi-lagi mereka mengirimkannya kepada rumah duka milik pasangan yang membiarkan Kly kelaparan.

Enam hari setelah Kly dilaporkan meninggal, polisi kembali ke ruangan tempat tinggalnya dan mendapati ruang itu telah dibersihkan serta dicat ulang oleh Pestinikas. Lalu ada alat bantu jalan yang sebelumnya tidak ada di ruangan itu. Pasangan Pestinikas kemudian ditahan dengan tuduhan telah menyandera Kly, mencuri uangnya, dan membiarkannya kelaparan. Ketika Kly pindah ke sana, ia memberikan akses rekening bank yang saat itu berisi $35 ribu ($ 87 ribu nilai 2016, Rp 1,15 miliar) kepada Helen Pestinikas. Ketika meninggal, isi rekening tinggal $55 ($ 127,7 nilai 2016, Rp 1,67 juta)

Pasangan Pestinikas membela diri dan mengatakan bawha Kly memang sudah tua, anoreksik, dan menderita paru-paru legam serta beberapa kondisi medis lain yang turut andil dalam kematiannya. Mereka mengaku melakukan yang terbaik untuknya dan Kly meninggal karena sebab alamiah. Mereka juga menuduh bahwa otopsinya sembarangan.

Jenazah Kly diangkat lagi pada Februari 1985 untuk otopsi ulang. Sang dokter langsung mengetahui ada yang tidak beres. Pada bagian perut ada dua jahitan. Ketika melihat ke bagian dalam tubuh, lambung dan beberapa organ lain telah diganti dengan organ dari orang yang telah makan sebelum meninggal. Pasangan Pestinikas menolak dugaan telah menukar organ-organ tubuh, sehingga masih beum jelas dari mana asal organ-organ sehat itu. Pasangan Pestinikas kedapatan bersalah pada Februari 1987 untuk pembunuhan tingkat tiga dan dakwaan lain. Keduanya diganjar 5 hingga 10 tahun penjara.

10. Skandal Tri-State Crematory : Pada tahun 1996, ketika ayahnya sakit, Tommy Ray Brent Marsh berhenti kuliah untuk meneruskan bisnis keluarga, yaitu sebuah krematorium di halaman belakang rumah keluarga di Noble, Georgia. Saat Marsh menjalankan Tri-State Crematory, ada ribuan jenazah dikirim ke sana untuk kremasi. Pada Oktober 2000, kantor sheriff menerima laporan pertama adanya sesuatu yang tidak biasa di krematorium.

Petugas gas memberitahu melihat beberapa jenazah bergelimpangan di properti Marsh, tapi kantor sheriff tidak pernah melakukan tindak lanjut. Sekitar 13 bulan kemudian, dinas perlindungan lingkungan, Environmental Protection Agency (EPA), mendapat petunjuk tak bernama tentang keberadaan jenazah di hutan sekitar properti milik Marsh. Mereka melakukan penyidikan tapi tidak menemukan apapun.

Pada 14 Februari 2002, polisi menerima panggilan tak bernama yang mengatakan bahwa, sewaktu sedang membawa anjing berjalan-jalan di hutan, beberapa orang menemukan tulang lengan manusia. Hari berikutnya, polisi pergi ke krematorium dan langsung menemukan 49 jenazah yang harusnya sudah dilakukan kremasi, tapi belum dilakukan. Mereka memperluas pencarian dan menemukan 334 mayat bertebaran dalam dan di sekitar properti Marsh. Ada beberapa yang sudah tergeletak lebih dari 5 tahun.

Selain jumlah yang mencengangkan, cara penyimpanan jenazah juga keterlaluan. Ada yang masih berada dalam peti mati dan beberapa peti mati sekedar ditumpuk. Tapi banyak jenazah yang tidak berada dalam peti mati dan berserakan begitu saja. Beberapa jenazah masih mengenakan gaun rumah sakit, lengkap dengan gelang rumah sakit. Jenazah bertebaran di hutan, disembunyikan dalam hampir semua bangunan dalam properti, dan ada beberapa yang dilemparkan ke dalam lubang-lubang di tanah.

Karena sudah ada yang tergeletak lebih dari 5 tahun, peluruhannya ada pada beberapa tingkatan. Misalnya, dalam garasi, polisi menemukan 4 peti mati dengan beberapa jenazah saling bertumpukan, lalu ada berapa jenazah bertebaran dengan cairan tubuh yang menetes ke tanah. Mengenai alasan di belakang semua ini, pengacara Marsh mengatakan bahwa Marsh mengalami keracunan zat merkuri karena proses kremasi sehingga ia mengaku seakan tinggal di dalam kabut.

Menurut polisi, ia sangat tidak becus dalam pekerjaannya dan tidak pernah sungguh-sungguh ingin menjadi bagian bisnis keluarga. Marsh disangkakan 787 dakwaan, termasuk 179 dakwaan penistaan jenazah dan 439 dakwaan pencurian. Pada Februari 2004, Marsh mengaku bersalah dan diganjar hukuman penjara selama 12 tahun. Pemerintah setempat dan negara bagian menghabiskan $10 juta ($12,7 juta nilai 2016, Rp 16,7 miliar) untuk pembersihan dan pemulihan jenazah. Secara keseluruhan, ada 133 jenazah yang tidak bisa dikenali.

Kamis, 21 Februari 2019

Dari Mengidam Wanita Ini Suka makan Sabun Berasal Dari Probolinggo

Dari Mengidam Wanita Ini Suka makan Sabun Berasal Dari Probolinggo

Dari Mengidam Wanita Ini Suka makan Sabun Berasal Dari Probolinggo

AGEN POKER Warganet digegerkan dengan adanya perilaku Mobarokatul Hosi'ah (21) yang sedang menikmati makan sabun batangan. Rupanya kebiasaan ini dilakukan sejak hamil anak pertama yang merupakan ngidam yang aneh bagi orang lain. Aksi warga Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo ini tergolong unik dan jarang di lihat orang. Tanpa berpikir bahaya menyantap pembersih badan ini, dirinya dengan lahap menjilat dan mengulum sabun. Menurut Hosi'ah, dirinya ngidam memakan sabun batangan.

Dulu ngidam makan sabun mas, tapi karena keseringan jadinya kebiasaan,ungkap Hosi'ah saat dikonfirmasi, pada hari Sabtu.  Hosi'ah menjelaskan, berbagai sabun batangan sudah dinikmatinya sejak 2 tahun lalu. Ini dilakukannya saat di kamar mandi.

Ya pas mandi itu. Baunya harum. Pengen nyoba rasanya ternyata pahit, pungkasnya. Sementara suami Hosi'ah, Khoirul Anwar mengaku masih memperbolehkan istrinya memakan sabun, lantaran kondisinya tidak apa-apa. Akan tetapi, jika ke depannya ada imbuan dari pihak kesehatan setempat, dia pun akan memperingatkan istrinya agar berhenti makan sabun.

Saat ini kan istri saya tidak apa-apa meski makan sabun, tapi kalo nanti ada larangan dari pihak terkait, tentunya saya akan ingatkan istri agar berhenti, jelasnya. Beberapa hari terakhir, warganet di media sosial (medsos) dihebohkan sebuah unggahan video yang menampilkan wanita sedang memakan sabun batangan. Siapa dia?

Rupanya wanita yang sedang viral itu adalah Mobarokatul Hosi'ah (21). Aksi warga Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, ini viral setelah menikmati berbagai macam sabun batangan. Selama 2 tahun ini, Hosi'ah mengaku sering makan sabun. Mengenai rasa, dirinya mengaku sabun yang dimakan terasa pahit.

Kalau rasanya ya pahit mas. Kalau makan ini ya sekitar 2 tahunan, ujarnya kepada wartawan saat dikonfirmasi, pada hari Sabtu. Aksi memakan sabun ini, tambah Hosi'ah, biasanya dilakukan saat berada di kamar mandi. Meski begitu, makan sabun itu hanya sebatas menjilat dan mengemutnya bukan dimakan secara utuh.

Ya sudah bermacam sabun saya coba. Sampai sekarang dan itu pun saya tidak pernah sakit, pungkasnya. Video aksi makan sabun itu, diunggah akun bernama @khosikmubarok sepekan yang lalu dan langsung mendapat ribuan like dan komentar yang aneh-aneh.

Dalam akun tersebut, terdapat 3 unggahan video dengan aksi yang sama, masing-masing berdurasi sekitar 1 menit. Beragam tanggapan warga net, langsung menghujani video aksi makan sabun itu. Ada yang terhibur, bahkan ada juga yang malah request. Seperti yang dikatakan oleh akun bernama @bektirenita Mbak sabun yg kayak mayonaise itu lo mbak, kalo gak salah merknya WINGS, dan akun bernama @justiharianja Saya Request Sabun Colek Merek Ekonomi.

Mubarokatul Hosi'ah (21), wanita yang makan sabun diperiksa kesehatannya oleh para medis puskesmas. Melalui Puskesmas Tongas, Dinkes Kabupaten Probolinggo mendatangi rumah Hosi'ah di Desa Dungun, Kecamatan Tongas, Dinkes Kabupaten Probolinggo. Kepada wartawan, dr Peni Endah Setyoresmi mengatakan, pemeriksaan kepada Hosi'ah meliputi pemeriksan fisik, vital sign, antropometri, darah, hemoglobin, kolesterol, asamurat dan gula darah.

Dari pemeriksaan yang berlangsung selama 1 jam itu, secara umum kondisi kesehatan Hosi'ah normal tanpa ada masalah apapun. Meski demikian, petugas tetap akan melakukan langkah-langkah agar Hosi'ah mengurangi konsumsi sabun. Pemeriksaan kesehatan korban sudah kita lakukan. Akan tetapi kita akan berikan konseling pada Hosi'ah agar mengurangi kemauannya atau kebiasaannya menjilati sabun mandi batangan, kata Peni saat dikonfirmasi oleh wartawan, pada hari Senin.

Peni menambahkan, pemeriksaan tidak hanya akan dilakukan pada Hosi'ah. Tapi juga terkait tumbuh kembang anaknya. Petugas kesehatan akan memeriksa apa anak tersebut mengalami keterlambatan pertumbuhan atau tidak. Karena Hosi'ah kebiasaan menjilati sabun sejak hamil, kita akan periksa juga anaknya. Jika memang diketemukan keterlambatan, kita akan konsultasikan ke dokter spesialis anak, tandasnya.

Rabu, 20 Februari 2019

Boss Tekstil Yang Ditemukan Tewas Polisi Tunggu KBRI Malaysia

Boss Tekstil Yang Ditemukan Tewas Polisi Tunggu KBRI Malaysia

Boss Tekstil Yang Ditemukan Tewas Polisi Tunggu KBRI Malaysia

AGEN POKER Pihak kepolisian belum bisa memastikan kapan jenazah bos tekstil Ujang Nuryanto (37) yang tewas dimutilasi di Malaysia, bisa dipulangkan ke Indonesia. Polisi masih menunggu proses dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia. Untuk teknis pemulangan, itu ada di KBRI, tanggung jawab KBRI, ucap Kabis Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, pada hari Senin.

Truno mengatakan pihak Polri dalam hal ini hanya menangani terkait pengungkapan identitas korban. Hasilnya memang korban dinyatakan merupakan Nuryanto dan Ai Munawaroh. Kita dari kepolisian Indonesia dalam hal ini Mabes Polri membekup untuk identitas korban, kata Truno. Sementara itu Pengacara Nuryanto, Hermawan, menyatakan keluarga berharap jenazah Nuryanto segera dipulangkan dari Malaysia dan dikebumikan dengan tenang. Iya, keluarga ingin dipulangkan jenasah Nuryanto, ujarnya.

Namun berdasarkan informasi yang diperolehnya, kata Hermawan, jenazah akan dipulangkan setelah hasil tes DNA keluar. Iya, nunggu tes DNA dulu, baru dibawa ke Indonesia, ujarnya. Pada 26 Januari lalu, publik Malaysia digemparkan oleh penemuan mayat laki-laki dan perempuan yang dimutilasi di pinggir Sungai Laboh, Selangor. Dari hasil penelusuran keluarga, kedua mayat itu mengarah ke Nuryanto dan Ai Munawaroh, teman wanita Nuryanto.

Polri mengatakan mayat pria yang dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, dipastikan adalah Nuryanto, bos tekstil asal Bandung, Jawa Barat, berdasarkan hasil identifikasi sampel sidik jari. Ada enam sidik jari mayat pria itu cocok dengan enam sidik jari Nuryanto yang terekam di basis data e-KTP. Sementara untuk Ai, masih menunggu hasil tes DNA dari keluarganya.


Ujang Nuryanto (37) sudah dipastikan menjadi korban pembunuhan di Malaysia. Pelaku dengan keji memutilasinya dan dibuang di pinggir sungai. Mayat perempuan yang ditemukan bersamanya diduga kuat Ai Munawaroh, wanita yang bersamanya ke Malaysia. Untuk kepastiannya masih menunggu hasil tes DNA. Lantas siapa pembunuhnya dan apa motif pelaku membunuh bos tekstil dan teman wanitanya itu dengan sadis?

Hingga tiga minggu kasus temuan potongan tubuh dari dua mayat ditemukan di pinggir Sungai Laboh, Selangor, 26 Januari lalu, kepolisian Malaysia Polisi Diraja Malaysia (PDRM) baru saja menangkap dua orang WN Pakistan yang merupakan rekan bisnis Nuryanto dalam bidang kain, yaitu Javaid Iqbal Rakib dan Abas. Namun hingga kini keduanya masih berstatus saksi. Nuryanto diketahui bisnis tekstil di Malaysia setahun terakhir ini.

Statusnya Javaid dan Abas masih saksi yang dicurigai. Di Malaysia itu hukum acaranya beda sama di kita Indonesia. Kalau kami tahan orang itu sudah punya dua alat bukti, kalau Malaysia ini hukum acaranya 14 hari penyelidikan, bisa diperpanjang lagi, jelas Sekretaris-NCB Interpol Indonesia Brigjen Napoleon Bonaparte di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Kamis.

Napoleon menjelaskan Javaid dan Anas melapor ke PDRM pada 25 Januari. Keduanya mengaku terakhir bertemu Nuryanto pada 23 Januari dan mengantar kedua korban ke pusat perbelanjaan yang berada di Malaysia. Tapi dua hari kemudian dia laporkan ke pos PDRM kalau dua orang itu hilang. Jadi memang diduga kuat sebagai pelaku pembuhunan lanjut Napoleon.

Sementara itu menurut Pengacara Nuryanto, Hermawan, sebelum ke Malaysia, Nuryanto mengaku mendapat ancaman. Ancamannya adalah sebuah teror yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap Pak Nuryanto atau keluarganya, ucap Hermawan. Hermawan tak mengungkap bentuk ancaman seperti apa yang dialami Nuryanto. Namun menurutnya, ancaman itu berupa ancaman langsung dan berkaitan dengan bisnisnya.

Menurut sumber yang tidak ingin identitasnya diungkap, sudah setahun ini Nuryanto bisnis kain di Malaysia bersama rekan bisnisnya, Iqbal. Setahun terakhir, kalau tidak salah sudah enam kali bolak balik Malaysia-Indonesia, katanya. Dia menyebut, Iqbal memiliki sejumlah toko kain di Kuala Lumpur. Saat Nuryanto tak bisa dikontak, rekan Nuryanto di Indonesia menghubunginya untuk mencari tahu keberadaan Nuryanto.

Iqbal mengaku telah mengecek hotelnya dan menyebut bahwa Nuryanto dan Ai pergi meninggalkan hotel. Namun barang-barangnya masih berada di hotel. Iqbal menyatakan akan mencari Nuryanto setelah 36 jam hilang, dengan dalih aturan di Malaysia seperti itu. Saat Iqbal ditahan karena dugaan dia sebagai pelaku, terus terang hampir tak mempercayainya. Yanto tuh kalau ke Malaysia ya ditemani Iqbal, kata dia.

Sementara itu berdasarkan keterangan istri Nuryanto, Meli Rachmawati, kepergian suaminya ke Malaysia untuk menagih uang hasil penjualan kain yang mencapai Rp 7 miliar. Bahkan menurut Meli, masih ada kain yang belum terjual dengan nilai Rp 2 miliar. Nuryanto dan Ai pergi ke Malaysia melalui Bandara Husein Sastranegara pada 17 Januari lalu. Rencananya mereka kembali ke Indonesia pada 23 Januari. Soal Ai yang ikut bersama Nuryanto, Meli mengaku tak mengetahuinya. Bahkan ia mengaku tak mengenal sosok Ai.

Namun tiba-tiba 22 Januari, Nuryanto tak bisa dihubungi keluarganya di Indonesia. Di tengah proses pencarian keberadaan Nuryanto, ada kabar ditemukan potongan tubuh yang berasal dari dua mayat berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan berbagai petunjuk, keluarga menduga keduanya merupakan Nuryanto dan Ai. Mereka pun melapor ke PDRM. Selanjutnya dilakukan tes DNA dari keluarga Nuryanto dan Ai. Polisi juga melakukan tes sidik dari potongan tangan yang ditemukan, dan terbukti itu adalah benar Nuryanto.

Kini tinggal kebenaran mayat perempuan itu apakah benar Ai Munawaroh atau bukan. Selain itu, siapa pembunuh dan apa motifnya hingga kini masih misterius. Mabes Polri mengaku sudah mengantongi sejumlah barang bukti terkait pembunuhan bos tekstil Bandung Nuryanto di Malaysia. Mabes Polri masih terus berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM) terkait hal itu.

Semua alat bukti dan petunjuk sudah dikumpulkan di kedua belah negara, ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal saat ditemui di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, pada hari Jumat.

Akan tetapi, Iqbal tak menjelaskan barang bukti apa dan petunjuk apa terkait mutilasi tersebut. Namun yang jelas, kata dia, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan PDRM melalui Divisi Hubinter Interpol Polri. Saat ini kita lewat divisi Hubinter melakukan upaya hukum. Ada P to P, police to police. Sangat koordinatif, katanya.

Iqbal menambahkan seperti yang sudah dijelaskan, korban mutilasi tersebut telah dipastikan warga negara Indonesia (WNI) Nuryanto. Untuk Ai Munawaroh, teman wanita Nuryanto yang diduga juga dimutilasi, masih tunggu tes DNA. Sudah dijelaskan Karo Penmas, sudah confirm WNI, sudah tahu kan, kata Iqbal.

Pada tanggal 26 Januari lalu, publik Malaysia digemparkan oleh penemuan mayat laki-laki dan perempuan yang dimutilasi di pinggir Sungai Laboh, Selangor. Dari hasil penelusuran keluarga, kedua mayat itu mengarah ke Nuryanto dan Ai Munawaroh, teman wanita Nuryanto.

Polri mengatakan mayat pria yang dimutilasi di Sungai Buloh, Selangor, Malaysia, dipastikan adalah Nuryanto, bos tekstil asal Bandung, Jawa Barat, berdasarkan hasil identifikasi sampel sidik jari. Ada enam sidik jari mayat pria itu cocok dengan enam sidik jari Nuryanto yang terekam di basis data e-KTP.

Kami membantu pencarian identitas yang kemarin diberikan PDRM (Polisi Diraja Malaysia). Setelah kita melakukan pemeriksaan, kita cari identitasnya, kemudian muncul dari dari jempol kiri dan telunjuk kiri muncul atas nama korban Nuryanto, tempat dan tanggal lahir Bandung, 19 Januari 1982, jenis kelamin laki-lali, agama Islam, alamat Kampung Ciodeng Timur, RT 03 RW 08, Kecamatan Bale Endah, Jawa Barat, kata Kepala Tim Penyidikan kasus itu, Kombes Yayat Ruhiyat, dari Pusinafis Polri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pdaa hari Kamis.

Selasa, 19 Februari 2019

Pemburu Paus Dari Abad Ke 19 Di Australia Barat

Pemburu Paus Dari Abad Ke 19 Di Australia Barat

Pemburu Paus Dari Abad Ke 19 Di Australia Barat

AGEN POKER Pemburu ikan paus pada Abad ke 19 ini kata Arkeolog Australia yang bekerja di pulau-pulau di pantai barat laut Australia yang terpencil menemukan ukiran yang ditinggalkan oleh awak perburuan paus asal Amerika yang mengarungi lautan sekitar tahun 1840-an. Temuan ini memberikan gambaran tentang kebosanan dan isolasi yang dialami para pelaut saat berada di laut selama bertahun-tahun.

Ukiran berbentuk tulisan nama dan tanggal itu ditemukan di pulau Rosemary dan Lewis Barat di Kepulauan Dampier, di barat laut Karratha. Ini adalah prasasti paling awal yang kita miliki di Australia yang ditinggalkan oleh pemburu ikan paus, sehingga secara historis sangat, sangat signifikan, kata arkeolog Alistair Paterson.

Kami tahu bahwa para pemburu paus asal Amerika Utara, untuk jangka waktu 30- atau 40 tahun, mengarungi keseluruhan lautan dunia untuk berburu ikan paus, tetapi kami memiliki sedikit bukti bahwa mereka benar-benar membuat pendaratan, jadi ukiran ini merupakan penemuan penting. Nama-nama dan tanggal itu diukir di sebuah batu karang oleh orang-orang yang berlayar dengan menggunakan dua perahu ikan paus yang berbeda, setelah beberapa tahun terpisah.

Catatan sejarah mengungkapkan identitas Kapal pertama yang mengarungi lautan, Connecticut, berangkat dari kota pantai New London pada Agustus 1842 dengan awak 26 orang dan berlayar dari pantai barat laut Amerika Serikat ke tempat yang kemudian dikenal sebagai tempat perburuan paus New Holland. Anggota kru mengukir kata-kata Jacob Anderson, Crocker, New London, dan di Kapal Connecticut London Baru, di punggung bukit berbatu tinggi yang menghadap ke air, bersama dengan tanggal perjalanan mereka.

Dalam penelitihan oleh Profesor Paterson yang menjelajahi catatan sejarah untuk mengidentifikasi orang-orang itu, termasuk kapten, dan menulis temuannya di jurnal internasional Antiquity. Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada pelayaran kapal Connecticut, Kapten Crocker berusia 33 tahun, sementara Jacob Anderson digambarkan sebagai pelaut berusia 18 tahun dari London kulit hitam - hampir pasti seorang pelaut Afrika-Amerika, tulisnya.

Banyak ukiran kedua ditemukan di dekat Pulau Lewis Barat dan termasuk kata-kata J.Leek, Ship Delta, 1849. Arkeolog mengatakan font yang bergeser dan awal yang salah pada kata-kata tersebut mencerminkan kru yang bosan dan kemudian menghabiskan waktu di saat mereka mengamati laut untuk berburu ikan paus.

Ketimbang bentuk pesan resmi untuk disampaikan secara lebih terbuka kepada pengunjung di masa depan ke pulau itu, pemburu paus ini merayakan dan memperingati diri mereka yang telah tiba dengan selamat dari perjalanan ke sisi lain dunia. Perkembangan luar biasa dari waktu ke waktu. Profesor Jo McDonald adalah salah satu dari arkeolog yang menemukan ukiran tersebut pada tahun 2017, saat merekam ribuan gambar batu Aborigin di kepulauan tersebut.

Dia mengatakan ukiran itu sangat tidak biasa karena dibuat di atas tanda yang lebih tua oleh orang-orang Aborigin setempat. Kesan pertama kami adalah bahwa prasasti itu telah dicoret setelah dibuat oleh orang Aborigin. tetapi yang kami temukan adalah bahwa tulisan itu dibuat dengan alat logam di atas pola grid yang lebih tua, yang dibuat dengan alat batu,  dia berkata.

Jadi itu menunjukkan perkembangan luar biasa antar waktu dimana orang yang berbeda datang dan menandai batu ini dan menceritakan hal-hal tentang diri mereka sendiri, dan ingin meninggalkan catatan mereka berada di suatu tempat. CEO Perusahaan Aborigin Murujuga, Peter Jeffries, mengatakan daerah itu sangat istimewa bagi pemilik tradisional Ngarluma dan Yaburara.

Orang-orang tahu tentang ukiran ini dari tahun 1800-an, katanya. Tidak ada apa pun yang diwariskan melalui cerita lokal yang saya ketahui, tetapi kami tahu tentang mereka di zaman yang lebih modern, dalam 20 atau 30 tahun terakhir. Bagi pemilik tradisional setempat, daerah ini sangat penting, karena ia menceritakan kisah dari masa lalu kami dan juga menangkap kedatangan orang Eropa di negara ini, sehingga Anda dapat melihat koeksistensi ini.

Dibuat sebelum pendatang kulit putih datang, Di puncak industri perburuan paus, pada pertengahan abad ke-19, sekitar 22.000 orang dipekerjakan di hampir 1.000 kapal perburuan paus yang melintasi dunia dan berhenti di garis pantai terpencil. Ukiran di pantai Pilbara dibuat sebelum permukiman warga putih di daerah itu - sekitar dua dekade sebelum para penggembala dan pencari mutiara tiba.

Profesor McDonald mengatakan, ukiran itu memberikan pandangan langka tentang kehidupan para pemburu paus Amerika, yang jauh dari rumah selama bertahun-tahun pada suatu waktu. Mereka menghabiskan banyak waktu di laut, jadi pasti sangat melegakan untuk mendarat, katanya.

Saya tidak bisa membayangkan hal yang lebih buruk daripada berada di perahu kecil dengan 30 atau 40 orang bau lainnya, jadi saya pikir itu akan menjadi perasaan lega untuk datang ke darat. Dan mereka pasti sedang menunggu paus, jadi entah bagaimana caranya mereka harus menghibur diri sendiri.

Senin, 18 Februari 2019

Pasangan Bikin Status Ingin Menikah Sang Pria Gantung Diri

Pasangan Bikin Status Ingin Menikah Sang Pria Gantung Diri

Pasangan Bikin Status Ingin Menikah Sang Pria Gantung Diri

AGEN POKER Seorang pemuda bernama Mulyadi, warga Jalan Yulius Usman, Gang H Amin, Gedung Meneng Baru, Rajabasa, Bandar Lampung bunuh diri menggunakan sprei biru yang berada di kamarnya. Abu Hani, ayah dari Mulyadi mengatakan, kalau ia tak menyangka anak bungsunya pergi untuk selamanya dengan cara bunuh diri menggantungkan diri di kamarnya tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan anaknya.

Apalagi tidak ada firasat apapun yang dialaminya sebagai orangtua. Namun Abu Hani mengaku, tadi malam anaknya sempat memberinya pesan ingin pakaiannya dilipat dengan rapih dan dikumpulkan semuanya. ia tidak menyangka siang harinya, anak bungsunya meninggal dunia bunuh diri dikamarnya.

Semalam itu saya dan ibunya diminta melipatkan pakaiannya untuk dibagikan kepada orang lain, katanya saat ditemui wartawan di rumahnya, pada hari Minggu. Makanya ia mengaku terkejut saat pulang dari masjid usai salat Zuhur, Mulyadi sudah ditemukan menggantung diri di pojokan kamar.

Apalagi kata Abu Hani, tadi pagi pada pukul 06.30 wib, Mulyadi masih terlihat ceria dan minum kopi di depan rumahnya. Tapi tadi berbeda saat Zuhur dibangunkan ibunya kok gak nyaut-nyaut dan seketika melihat anaknya ini telah menggantung di atas celah genteng dengan sprei biru, katanya.

Saat ini jenazah Mulyadi sedang diotopsi oleh pihak kepolisian dan irencananya akan dimakamkan setelah proses otopsi selesai. Lisnaini, kakak pertama korban mengaku, sekitar sebulan lalu adiknya ini ingin menikah dengan seorang janda. Jadi sebulan lalu dia itu ngocehnya sama saya bilang mau nikah dengan janda. Saya tanya dong, apa ada duit? Saya anggap itu hanya becanda saja, katanya.

Lalu adiknya ini juga mau pergi ke Palembang untuk merantau, tapi lagi-lagi dirinya menanyakan apakah ada uang untuk merantau jauh dari rumah. Lisnaini mengaku, adiknya adalah orang baik dan super aktif. Bahkan Mulyadi adalah yang paling disayang dari 10 kakak beradik.

Ketua RT 06 Lingkungan 1 Gedung Menengah Baru Azis Andika mengatakan, Mulyadi itu orangnya sering membantu orang lain. Malah selalu aktif didalam kegiatan warga sekitar. Di mata masyarakat, anaknya ini baik dan selalu membantu. Apapun yang bisa dikerjakan oleh Mulyadi, pasti dikerjakan dengan baik, katanya

Pemuda ini juga sangat bersemangat dan penuh dedikasi kepada orangtuanya dan masyarakat sekitar. Berdasarkan pantauan akun Facebook milik korban dengan nama Mang Mung, pada tanggal 19 Juni 2018, pada pukul 06.03 wib, ia menuliskan statusnya tentang keinginannya untuk menikah.

Kapan nikah ya. Bosen buat kopi sendiri tulis anak dari pasangan Abu Hani dan Aminah. Pada status Facebook itu, korban mendapatkan enam like dari warganet yang berteman dengan korban kata kakaknya saat di wawancarain oleh wartawan.

Minggu, 17 Februari 2019

Hebohkan Warga Tentang Manusia Dikubur Hidup-hidup

Hebohkan Warga Tentang Manusia Dikubur Hidup-hidup

Hebohkan Warga Tentang Manusia Dikubur Hidup-hidup

AGEN POKER Hebokan warga adanya cerita manusia dikubur hidup-hidup di Banda Aceh, saat ini aparat Polresta Banda Aceh bersama tim medis dari RSUZA Banda Aceh, pada hari Sabtu siang turun ke Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Tim tersebut membongkar kembali kuburan Rasyidin serta melakukan otopsi jenazah, karena dari dugaan semula, ketika akan dikebumikan, jenazah itu disebut-sebut masih hidup.

Rasyidin (62) yang menetap di Banda Aceh itu dinyatakan meninggal pada 25 Januari 2019 lalu oleh keluarganya. Tidak diketahui jelas penyebabnya meninggal Rasyidin, namun ketika akan dikebumikan, ditemukan sejumlah kejanggalan yang terjadi saat dikebumikan. Amatan wartawan yang mengikuti prosesi pemakaman, lokasi kuburan dipenuhi warga.

Namun petugas melarang warga mendekat, agar tak mengganggu proses penggalian kuburan. Puluhan polisi dikerahkan mengamankan lokasi penggalian kuburan tersebut, termasuk tim dari Polresta Banda Aceh yang menyelidiki kasus tersebut karena TKP-nya di Banda Aceh.

Sempat menghebohkan warga sekitar, Sebelumnya diberitakan, warga Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat, pada hari Jumat sore dihebohkan saat jenazah Rasyidin (62) yang sudah dikafani dan siap untuk dikuburkan tiba-tiba dibawa kembali ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh.

Hal itu disebabkan pihak keluarga menemukan kejanggalan pada tubuh jenazah, yakni darah bercucuran di kepala. Selain itu, seorang anggota keluarga yang meraba bagian leher menyatakan Rasyidin masih hidup, karena ada denyut pada urat nadi lehernya. Ceritanya berawal ketika Rasyidin yang tercatat sebagai warga Desa Lampaseh Kota Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, dibawa pulang ke kampung halamannya karena meninggal dunia pada hari Jumat, pada hari Jumat subuh sekira pukul 05.00 WIB di rumah sakit.

Pria pensiunan guru itu dibawa pulang ke rumah keluarganya di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat. Kabar meninggalnya Rasyidin sudah diumumkan di Meunasah Gampong Pasie Jambu, sehingga warga serta kerabat datang berkumpul ke rumah orang tua Rasyidin, menanti kedatangan jenazah. Liang kubur pun sudah disiapkan keluarga.

Namun, ketika jenazah tiba sekira pukul 16.30 WIB, keluarga yang ingin melihat jenazah yang sudah dikafani, merasa curiga karena menemukan kejanggalan, yakni darah bercucuran di kepala.

Seorang anggota keluarga bahkan mengaku merasakan ada denyut pada nadi bagian leher. Setelah musyawarah singkat, akhirnya jenazah yang akan dikebumikan itu dibawa kembali dengan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, untuk memastikan kondisinya apakah sudah meninggal dunia atau belum.

Peristiwa yang jarang terjadi ini pun membuat heboh warga yang memadati rumah keluarga almarhum di Desa Pasi Jambu, Kecamatan Kaway XVI. Beredar informasi tentang, Rasyidin dibawa kembali ke rumah sakit karena diyakini masih hidup, karena tubuhnya masih hangat dan ada keluarga yang mengaku merasakan denyut pada urat nadi leher saat itu.

Selain itu, keluarga juga curiga dengan darah yang mengucur di bagian kepala korban. Namun ketika diperiksa oleh pihak medis di RSUD, Rasyidin dinyatakan sudah meninggal dunia. Menyikapi kondisi tak lazim ini, keluarga langsung melaporkan ke Polres Aceh Barat, sementara jenazah langsung divisum oleh pihak medis di ruang mayat RSUD Cut Nyak Dhien.

Setelah divisum, sekira pukul 18.30 WIB, jenazah Rasyidin yang sudah dipastikan meninggal dunia itu kembali dibawa pulang ke rumah ke Desa Pasi Jambu Kecamatan Kaway XVI, Aceh Barat dengan ambulans rumah sakit setempat, dan kemudian dikebumikan.

Sabtu, 16 Februari 2019

Siswa Kupang Bawa Pisau, Gear Motor, Batu Antara SMK 2 Dan SMK 4

Siswa Kupang Bawa Pisau, Gear Motor, Batu Antara SMK 2 Dan SMK 4

Siswa Kupang Bawa Pisau, Gear Motor, Batu Antara SMK 2 Dan SMK 4

AGEN POKER Polisi Kupang menangkap ratusan siswa SMKN 2 yang serang SMAN 4 Kota Kupang mereka banyak yang bawa senjata tajam seperti, Bawa Pisau, Gear Motor, dan Batu. Kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu sekitar pukul 10.00 Wita.

Satpam SMAN 4 Kota Kupang, Salmun Narakaha (21)  yang berada di lokasi tawuran, mengatakan, kedatangan ratusan siswa SMKN 2 Kota Kupang di sekolah tersebut dipicu perkelahian yang terjadi sehari sebelumnya terhadap SMAN 2 Kota Kupang. Saat itu SMAN 4 mengadakan pentas seni (pensi).

Kemarin terjadi perkelahian antar siswa dari dua sekolah tersebut. Tidak terima beberapa rekan mereka dipukul, mereka datang ke sini, kata Salmun. Pihak keamanan sekolah, jelas Salmun, telah menegur siswa SMKN 2 Kota Kupang untuk kembali ke sekolahnya dan tidak membuat keributan.

Tadinya saya omong baik-baik ke mereka, tapi mereka tidak terima karena kawan mereka ada kena pukul kemarin, tutur Salmun. Dirinya sempat melihat beberapa siswa SMKN 2 Kota Kupang membawa senjata tajam berupa pisau. Ada juga beberapa siswa yang membawa gear motor dan memegang batu ditangan para siswa.

Para siswa SMKN 2 Kota Kupang semakin lama semakin bertambah banyak. Mereka datang dari arah kampus UKAW Kota Kupang. Pihak keamanan pun langsung menghubungi aparat Kepolisian Sektor Kelapa Lima. Tak lama berselang, pihak polisi tiba di lokasi dan mengamankan beberapa siswa yang terdapat dilokasi SMKN 4.

Pas polisi datang kesekolah, mereka lari berhamburan berbagai arah. Ada juga yang lari ke belakang sekolah lalu lempar sekolah, ungkapnya. Selain itu, sempat terjadi pemukulan terhadap beberapa siswa SMAN 4 Kota Kupang. Ada sekitar 9 orang yang tadi diamankan polisi, kata Salmun.

Saat ini Polisi Siaga di depan sekolah, Pihak kepolisian dari Polsek Kelapa Lima masih berjaga-jaga di SMAN 4 Kota Kupang pasca-penyerangan yang dilakukan siswa SMKN 2 Kupang ke sekolah tersebut, pada hari Sabtu siang. Dari pantauan wartawan di sekolah sekira pukul 14.00 Wita, terdapat dua unit mobil kepolisian terus berjaga di tengah derasnya hujan.

Satu unit mobil diparkir di depan pintu masuk Undana Kupang dan satu unit mobil patroli yang membawa sejumlah aparat kepolisian terus berjaga di pintu keluar sekolah. Terlihat juga seorang Babinkamtibmas terus mengawasi dan menjaga para siswa yang keluar sekolah. Sementara itu, situasi SMAN 4 Kota Kupang berangsur aman dan terkendali.

Pada hari Sabtu pagi, ratusan Siswa SMKN 2 Kota Kupang menyerang SMAN 4 Kota Kupang. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wita. Tawuran pelajar sebelumnya juga terjadi tahun lalu. Sejumlah siswa SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol, Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat tawuran ditangkap aparat Polsek Borong, pada hari Jumat pagi.

Para siswa ini ditangkap menyusul adanya pertikaian antar pelajar yang terjadi, pada hari Kamis malam di Jembatan Bugis, Borong. Saat ini, para siswa baik SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol sedang diperiksa aparat Polsek Borong. Disaksikan wartawan di Polsek Borong, pada hari Jumat siang, para siswa bersama para orangtua sedang berada di kantor Polsek Borong untuk mempertanggung jawabkan anaknya dan di beri hukuman.

Mereka memenuhi kantor polisi guna dimintai keterangan. Informasinya, tawuran ini dipicu adanya ancaman di facebook antar siswa guna berkelahi di Jembatan Bugis. Para siswa SMAN 6 Kisol pun datang ke Borong lalu berduel dengan siswa SMKN 1 Borong. Beruntung, aparat kepolisian cepat menangani sehingga tidak terjadi bentrok.

Tawuran antara pelajar SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol berbuntut sampai ke Kantor Polsek Borong. Yang mana saat siswa SMAN 6 Kisol datang ke Jembatan Bugis Borong guna berantem dengan siswa SMKN 1 Borong membawa sepeda motor.

Ketika terjadi aksi baku lempar di lokasi kejadian lalu saling serang ada dua motor siswa SMAN 6 Kisol yang lupa diambil. Motor tersebut rusak berat saat tawuran saling kejar di Jembatan Bugis. Para siswa SMAN 6 Kisol menuduh dua motor tersebut dirusak siswa SMKN 1 Borong. Aksi tuduh tersebut dibantah siswa SMKN 1 Borong yang menegaskan, dua motor tersebut bukan rusak karena ulah dari mereka.

Saat ini, aparat Polsek Borong sedang melakukan klarifikasi atas kejadian tawuran antar pelajar. Demikian informasi dan pantauan wartawan di Polsek Borong, pada hari Jumat siang. Para guru SMKN 1 Borong dan SMAN 6 Kisol saat ini sedang berada di kantor polisi guna mendampingi para siswa mereka masing-masing.

Tawuran antara siswa juga terjadi antara Siswa SMK Bina Kusuma dan Sadar Wisata Ruteng, Kabupaten Manggarai, kembali terjadi, pada hari Rabu. Aksi tawuran ini langsung disikapi aparat Polres Manggarai yang terjun ke lokasi kejadian di pertigaan Kampung Nekang, Kelurahan Watu.

Informasi yang diperoleh wartawan dari lokasi kejadian, pada hari Rabu siang, menyebutkan, Babinkantibmas Kelurahan Watu mendatangi lokasi. Mereka adalah Bripka Andi Darma Sallata bersama Babin Lawir, Aiptu Edi Surya, Babin Bangka Nekang, Brigpol Damasus Sunding, Babin Pau, Brigpol Alif Jafrin, Babin Carep, Bone Fantura Laba dan Babinsa Bangka Nekang.

Kejadian ini berdasarkan informasi dari warga masyarakat kalau ada beberapa kelompok anak sekolah yang berkumpul di pertigaan Kampung Nekang. Mereka adalah siswa SMK Bina Kusuma Ruteng dan beberapa siswa dari SMA Bintang Timur yang turut membantu untuk menyerang SMK Sadar Wisata.

Petugas babinkantibmas yang dipimpin langsung oleh Kasat Bimas Pores Manggarai, AKP Agus Janggu dan anggota piket Polres Manggarai lalu medatangi tempat berkumpulnya beberapa siswa di pertigaan Kampung Nekang untuk melakukan penyerangan di SMK Sadar Wisata.

Melihat polisi datang, para siswa yang berkumpul melarikan diri dan petugas juga berhasil mengamankan beberapa siswa yang mau melarikan diri. Polisi juga membawa beberapa siswa tersebut ke Polres Manggarai dan didata identitasnya. Menurut keterangan beberapa siswa yang diamankan, mereka juga tidak mengetahui apa pokok permasalahanya mereka juga diajak oleh teman sekolahnya.

Petugas babinkantibmas telah mendatingi pihak sekolah SMK Bina Kusuma dan SMK Sadar Wisata, kata seorang anggota Polres Manggarai. Petugas sudah menyampaikan pesan kepada kedua kepala sekolah tersebut agar segera mengklarifikasi persolan tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Pihak sekolah mengaku akan menyelesaikan persoalan ini, ujarnya.

Jumat, 15 Februari 2019

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

AGEN POKER Moeldoko meminta kepada Polda Jawa Tengah (Jateng) mengerahkan 1.200 personel pascateror pembakaran kendaraan yang terjadi di wilayahnya. Ribuan personel diturunkan untuk melakukan patroli dalam rangka mencegah terjadinya teror serupa lagi. Polda Jateng menurunkan 1.200 personel, kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Jumat.

Syahar memastikan Polda Jateng telah melakukan langkah pencegahan yang maksimal sambil menyelidiki identitas pelaku teror. Tim gabungan kan sedang bekerja. Melakukan upaya-upaya preventif dalam rangka mencegah terjadinya lagi. Inilah yang Polda Jateng all out, di situ, ujarnya. Syahar menuturkan aparat TNI juga turut membantu pengamanan di Jateng demi masyarakat Jawa Tengah. Syahar pun meminta masyarakat turut berpartisipasi menjaga keamanan dengan ronda malam bergantian bersama aparat lingkungan atau Limas.

Dibantu TNI, masyarakat, supaya 24 jam. Terutama di jam-jam rawan jam 2-5 pagi, itu diperlukan kehadiran aparat keamanan. Dengan wilayah yang luas, tentunya Polri juga butuh bantuan dari masyarakat, ucap Syahar. Teror pembakaran kendaraan terjadi sejak awal Januari hingga awal Februari di Jateng. Ada 27 tempat kejadian perkara pembakaran maupun percobaan pembakaran kendaraan, yaitu 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, 1 kali di Kabupaten Semarang, dan 1 kali di Kabupaten Grobogan.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal memastikan tidak ada motif dendam pelaku kepada korban dalam peristiwa ini. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menduga pelaku adalah orang-orang terlatih.

Dari rumah dinas Gubernur Jawa Tengah atau Puri Gedeh malam ini didatangi Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro. Tiga pejabat itu kembali membahas terkait teror pembakaran mobil dan motor yang terjadi di Jawa Tengah. Diketahui teror pembakaran terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal. Ternyata hari Rabu kemarin peristiwa serupa mulai merambah ke Kabupaten Grobogan.

Kebakaran menimpa angkot milik Jarmoyo, (42) warga Tegowanu Wetan, RT 01 RW 01, Kecamatan Tegowanu yang sudah 2 hari di parkir di lokasi yaitu di depan Toko Minimarket Lestari Jaya, Jalan No. 1, Gambreng, Tegowanu Wetan dan diketahui sekitar pukul 01.30 WIB. Kali ini kerusakan cukup parah karena api menghanguskan angkot hingga rata.

Saya lihat motifnya, modusnya, kemudian dia menggunakan minyak dan sebagainya. Itu sama, kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, pada hari Kamis malam. Pola serupa diterapkan pada kejadian di Grobogan. Pelaku juga menghindari lokasi yang kuat seperti jalan protokol atau pemukiman bersatpam.

Seperti yang saya katakan, pelaku mencari titik lemah keamanan aparat negara Indonesia. Jadi seperti teori balon, ditekan di sini, diobok-obok di sini, dikuatkan di sini, akan mencotot ke tempat lain, tandasnya. Kapolda menegaskan polisi serius menangani kasus tersebut karena Mabes Polri juga turun. Penjagaan 2/3 pasukan yang biasa dilakukan siang hari digeser pada jam-jam rawan pembakaran mobil.

Kalau mau lihat dinamikanya, antara jam 00.00 sampai jam 05.00 pasti ada razia, tegasnya. Grobogan kita minta Kapolresnya untuk menghitung, pemukiman yang rawan dan ada potensi kejadian, ada akses untuk pelarian. Itu didata, kita berikan bantuan tambahan bantuan pengamanan, pungkas Condro.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah untuk waspada atas ancaman teror yang terjadi saat ini. Tidak hanya di daerah yang sudah terjadi teror, namun semua wilayah Jateng harus diamankan dari aksi teror.

Kami dibantu Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro telah melakukan banyak hal untuk pengamanan dan pengungkapan kasus ini. Saya telah perintahkan semua Bupati/Wali Kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi Poskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya, kata Ganjar.

Pangdam IV/ DIponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menambahkan, pihaknya ikut membantu kepolisian dalam pengungkapan kasus teror itu. Satuan organik disiagakan membantu kepolisian. Kita memperkuat, kita gunakan satuan organik utnuk membackup, kata Effendi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan kasus teror pembakaran mobil dan motor di wilayah Jawa Tengah harus diusut hingga tuntas. Penyelidikan itu untuk memastikan pembakaran itu terencana atau tidak. Saya pikir ini pentingnya untuk didalami peristiwa demi peristiwa, apakah ini peristiwa yang by design atau tidak. Ini segera harus dicari tahu jawabannya, ujar Moeldoko di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada hari Senin.

Moeldoko mengatakan tidak menutup kemungkinan hal ini berkaitan dengan pilpres. Namun, menurutnya, pihaknya tidak akan membuat polemik dengan menduga motif di balik kejadian tersebut. Bisa, sangat mungkin untuk pemanasan, bisa juga begitu. Tapi kita tidak ingin buat polemik, yang kita inginkan memahami dan mendalami semakin baik kenapa itu, tujuannya apa itu, siapa pelakunya dan seterusnya. Motifnya yang paling penting, ujarnya.

Jika tidak dituntaskan, kata Moeldoko, maka tidak diketahui pasti motif teror pembakaran itu. Moeldoko juga ragu jika pembakaran ini disebut kebetulan. Kalau nggak didalami nanti kita menjadi tidak tahu bahwa ini by design ternyata. Bisa ini by design, bisa kebetulan, tapi kalau kebetulan ini kenapa berantai, ini kita sedang mendalami, sambungnya.

Moeldoko mengatakan saat ini kepada seluruh kepolisian Jawa tengah mengambil langkah untuk melakukan pengecekan. Dia menekankan kasus ini harus diusut karena menyangkut ketertiban dan keamanan. Saya pikir polisi sudah mengambil langkah, tidak boleh ini terus-terusan terjadi karena ini menyangkut rasa kenyamanan, ketertiban, keamanan. Jadi polisi sudah bekerja, ujar Moeldoko.

Sebelumnya, Polri memastikan teror pembakaran di Jateng tidak dilatarbelakangi dendam pelaku kepada korban. Polri menyebut ada kelompok orang yang sengaja ingin menyampaikan pesan teror kepada warga Jateng.

Ini kan hanya sebagian kecil kelompok yang ingin menyampaikan teror pada masa politik saat ini. Ada beberapa petunjuk, hampir semua korban itu tidak ada masalah dan kaitannya dengan dendam, kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Kamis. Akibat aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kamis, 14 Februari 2019

Situ Pladen Di Kota Depok Akan Dinormalisasi Oleh Pemkot

Situ Pladen Di Kota Depok Akan Dinormalisasi Oleh Pemkot

Situ Pladen Di Kota Depok Akan Dinormalisasi Oleh Pemkot

AGEN POKER Kota Depot memiliki Situ Pladen, di Kecamatan Beji, Depok akan direvitalisasi menggunakan dana hibah dari Pemprov DKI Jakarta. Dari pantauan wartawan di Situ Pladen, pada hari Kamis, air di situ sudah tercemar limbah dan sampah plastik dan sampah rumah tangga. Seorang warga di atas perahu rakitnya terlihat tengah memunguti sampah-sampah plastik yang memenuhi air situ. Air situ berwarna hijau pekat. Bau yang menyengat terasa saat melewati Situ Pladen Kota Depok.

Di pinggiran situ menumpuk sampah plastik minuman kemasan yang di buang dari masyarakat. Terlihat pula bambu-bambu yang dipatok-patok di atas situ. Saman, warga Situ Pladen RT 3 RW 3, mengatakan, pada tahun 1970 air di situ bersih dari sampah dan limbah. Dulu mah uang gopean kelihatan kalau diceburin ke situ, ucap Saman di Situ Pladen, Beji, Depok, pada hari Kamis.

Semenjak banyak pemukiman rumah warga, air limbah rumah tangga pun mencemari Situ Pladen. Dulu, Situ Pladen tiap lima tahun sekali kering dari air. Saat kering, semua warga Pladen sering menjadikan situ menjadi tempat bermain bola. Sekarang mah semenjak banyak perumahan mah air pada masuk di sini semua. Ini mah air kiriman semua enggak ada mata airnya. Air kiriman dari rawa besar terus limbah-limbah pasar, ujar Saman.

Ia mengatakan, Situ Pladen sempat dinormalisasi meskipun tidak seperti semula. Situ yang awalnya berluas 3,5 hektar hanya tersisa 1,4 hektare karena tepiannya diuruk hingga  dijadikan pemukiman. Sudah tiga kali diuruk tanah dalam situ ini, tapi pengurukannya kalau saya bilang enggak tuntas ya, karena masih ada sampah-sampah atau lumpur di dalam air situ ini, ucap Saman.

Kemudian Junaedi, warga Pladen lainnya mengatakan, awalnya situ Pladen berbentuk kotak. Namun, semenjak digarap warga menjadi pemukiman, situ tersebut berbentuk L. Dulu mah bentuknya kotak, terus pada digarap-garap orang. Soalnya sempat pernah pemutihan sertifikat, jadi tanah kosong pada digarapin, ujar Junaedi. Junaedi mengatakan, air di dalam situ menjadi dangkal. Airnya setinggi 75 sentimeter sementara lumpur di dalam situ lebih tinggi, yaitu mencapai 1 meter. Ini airnya mah dangkal, lumpurnya doang yang kebanyakan. Lumpurnya seperti sampah yang mengendap lama, ujar Junaedi.

Ia pun mengaku senang apabila situ ini segera dinormalisasi. Namun, ia berharap pemerintah kali ini bisa serius melakukan normalisasi sehingga lingkungan dan kondisi Situ Pladen dapat seperti semula. Saya berharapnya sih situ ini seperti semula ya, airnya bersih. Dapat dijadikan RTH (Ruang Terbuka Hijau) dan bisa dinikmati warga Depok untuk bersantai dan berkreasi di sana, tutur Junaedi. Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok masih menunggu pengucuran dana hibah sebesar Rp 15,6 Miliar dari DKI Jakarta untuk normalisasi Situ Pladen, Beji, Kota Depok pada tahun 2019. Tahun ini masih tunggu kabar dari DKI, paling cepat Mei dapat persetujuan, ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Manto Djorghi, di Balai Kota Depok, pada hari Senin.

Pemerintah Kota Depok masih menunggu pengucuran dana hibah sebesar Rp 15,6 Miliar dari DKI Jakarta untuk normalisasi Situ Pladen, Beji, Kota Depok pada tahun 2019. Tahun ini masih tunggu kabar dari DKI, paling cepat Mei dapat persetujuan, ucap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Manto Djorghi, di Balai Kota Depok, pada hari Senin. Manto mengatakan, alasan pihaknya normalisasi situ Pladen harus dilakukan agar air tidak meluap sehingga tidak terjadi lagi banjir di Jalan Arif Rachman. Pasalnya Jalan Arif Rachman kerap kali banjir saat musim hujan.

Harus ada penataan inlet dan outlet Situ Pladen agar jadi tempat resapan air. Jadi inlet kita perbaiki dengan cara diperlebar, outlet juga perbaiki biar lancar ke hilirnya sehingga Situ Pladen lebih kondusif lagi sifatnya untuk penanganan masalah resapan air dan penanganan masalah banjir, ujar Manto. Manto menjelaskan, Detail Enginering Design (DED) penataan Situ Pladen telah dibuat di lahan sampah pemilikan warga yang nantinya akan dijadikan taman untuk mempercantik Situ Pladen sebagai destinasi wisata warga Kota Depok. Di situ kan ada pemulung juga, itu harus dirapikan. Sesuai dengan batas lahan Situ Pladen, kalau perlu kita buat taman. Kalau memang itu lahan Situ kita perbaiki, kita tata, tutur Manto.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok mengajukan dana hibah senilai Rp 28 miliar ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menata dan menormalisasi tiga situ. Tiga situ yang tahun ini akan ditata dan dinormalisasi adalah Situ Rawa Besar, Situ Pladen, dan Situ Sawangan.

Pengamat Pariwisata Universitas Pancasila Fahrurozy Darmawan menilai, keberadaan situ di Kota Depok kurang dirawat oleh pemerintah setempat. Banyak situ yang penuh sampah dan tidak teurus. Padahal situ memainkan peranan vital bagi bagi suatu kawasan, ucapnya saat dikonfirmasi, pada hari Kamis.

Fahrurozy mengatakan, banyaknya situ di Depok harusnya dapat dimanfaatkan Pemerintah Kota Depok sebagai ruang terbuka hijau. Harusnya sebagai kawasan resapan, situ juga dapat difungsikan sebagai ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat, ucapnya. Ia mengatakan, Pemerintah Kota Depok harusnya dapat memaksimalkan potensi dari situ-situ yang tersebar di Kota Depok.

Situ jangan hanya dilihat manfaat ekologisnya saja, tetapi situ harus dikembangkan untuk dapat memberikan manfaat sosial-ekonomi juga, ucapnya. Menurutnya, dengan mengembangkan wisata berbasis situ, akan turut meningkatkan pendapatan bagi masyarakat sekitar situ.

Masyarakat sekitar memiliki peluang ekonomi dengan berjualan serta menawarkan jasa-jasa yang dapat membantu kegiatan pariwisata. Bagi masyarakat, situ juga dapat dijadikan pilihan alternatif kunjungan wisata. Kita dapat melihat contoh bagaimana Jakarta dan Bogor memanfaatkan kawasan danau dan situ sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat untuk rekreasi. Jadi, manfaat ekologis dan sosial-ekonomi situ-situ tersebut dapat berjalan seimbang, tuturnya.

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...