Minggu, 31 Maret 2019

Mesjid Yang Diacak-acak OTK Ini Motifnya Dan Akan Didalamkan Lebih Lanjut

Mesjid Yang Diacak-acak OTK Ini Motifnya Dan Akan Didalamkan Lebih Lanjut

Mesjid Yang Diacak-acak OTK Ini Motifnya Dan Akan Didalamkan Lebih Lanjut

AGEN POKER Polisi Banyumas dan Polda Jateng masih mendalami kasus masjid yang diacak-acak oleh orang tak dikenal (OTK) di Banyumas. Untuk mengungkap kasus ini, polisi Banyumas berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Mabes Polri Jakarta. Kami sedang melakukan penyelidikan dan kami juga terus berkoordinasi dengan instansi Polda dan Mabes Polri supaya bisa membantu proses penyelidikan ini agar cepat terungkap, ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun kepada wartawan, pada hari Kamis.

Bambang mengaku belum bisa menyimpulkan motif di balik peristiwa ini. Namun beberapa barang bukti dari TKP telah diamankan seperti batu, kitab-kitab, karpet dan keramik rumah. Barang bukti yang diamankan seperti benda-benda yang dirusak, pohon-pohon yang ditebang. Terus kemudian yang kita duga batu yang digunakan untuk melempar keramik. Sedangkan untuk benda-benda lain yang terkait dengan perusakan pohon dan kejadian lainnya belum ada, kata Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun di lokasi, pada hari Kamis.

Selain mengamankan barang-barang yang menjadi akibat dari perbuatan itu, pihaknya juga sudah memeriksa sekitar delapan saksi yang melihat kejadian tersebut. Kita belum bisa simpulkan apa yang terjadi, karena kita belum bisa mamastikan motifnya apa yang menjadi modus dari si pelaku. Tapi yang jelas ini menjadi tugas untuk kami supaya segera mengungkap, tutur Bambang.

Pelaku yang mengacak-acak Masjid Daarussalam Banyumas telah ditangkap. Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono mengungkap motif di balik aksi pelaku tersebut. Motifnya adalah pelakunya ingin mondok di sana, ujar Condro kepada wartawan usai apel gelar pasukan menjelang masa kampanye terbuka di Lapangan Simpang Lima Semarang, pada hari Jumat.

Condro mengungkap pelaku berhasil ditangkap tadi malam. Namun dia tidak menjelaskan identitas dan di mana pelaku ditangkap. Tadi malam sudah tertangkap pelakunya, tuturnya. Diberitakan sebelumnya, masjid yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas ini diacak-acak orang tak dikenal pada hari Kamis pagi. Karpet dikotori dan sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur.

Selain masjid, kerusakan juga ditemui di lahan yang ditanami puluhan pohon oleh santri Pondok Pesantren Jami Miftahul Fallah. Karung beras milik petani yang ada di sekitar pondok juga dirusak. Rumah pengasuh TPA Daarussalam, Kiai Abdul Majid juga tak luput jadi sasaran. Rumah Abdul Majid dilempar batu yang menyebabkan keramik di rumahnya rusak.

Abdul Majid juga menceritakan tentang kitab-kitab yang ditemukan di dalam sumur. Padahal kajian kitab itu adalah pendidikan akhlak, pendidikan berbangsa dan bernegara serta bermasyarakat dibuang ke sumur semua. Ini kenapa terjadi di tempat masjid dan tempat pendidikan. Itu banyak ada 50 an Lebih, ada Alquran juga dan ada yang dikotorin. itu hanya di satu tempat. Di sumur itu saja, jelasnya.

Pelaku yang mengacak-acak Masjid Daarussalam, Banyumas telah ditangkap polisi. Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono mengatakan pelaku diperiksa kejiwaannya. Sekarang juga didalami secara psikologisnya, karena memang ada istilahnya kita itu 44 lah. Masih dicek di rumah sakit jiwa, kata Condro usai apel gelar pasukan menjelang masa kampanye terbuka di Lapangan Simpang Lima Semarang, pada hari Jumat.

Condro juga mengungkap bahwa pelaku telah ditangkap tadi malam. Namun tak dijelaskan lebih detail soal identitas dan di mana pelaku ditangkap. Itu sudah terungkap, tadi malam sudah tertangkap pelakunya, kata Condro. Sedangkan terkait motif di balik kejadian ini, kata Condro yaitu, pelaku ingin mondok di Ponpes yang ada di lokasi tersebut. Motifnya adalah pelakunya ingin mondok di sana, ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, selain masjid yang diacak-acak, ada kerusakan di beberapa lokasi lain yang jaraknya berdekatan. Di antaranya rumah pengasuh TPA Daarussalam yang dilempar batu dan pohon-pohon yang ditanam oleh santri ditebangi. Kejadian ini diduga terjadi pada hari Kamis dini hari. Tidak ada korban dalam peristiwa ini. Namun untuk mengungkap kasus ini, polisi Banyumas berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Mabes Polri.

Sabtu, 30 Maret 2019

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

AGEN POKER Sebuah Masjid Daarussalam di Banyumas, Jawa Tengah diacak-acak orang misterius. Tak hanya itu, sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur dan rumah pengasuh Taman Pendidikan Alquran (TPA) dilempari batu sehingga kaca dalam rumah pengasuh pecah. Sekertaris Desa Buniayu, Agus Supriadi mengatakan bahwa karpet di masjid itu dikotori dengan jejak sendal. Polisi mengungkap tidak hanya di dua lokasi itu, kerusakan juga di temui di tiga lokasi lainnya. Salah satu lokasi yang mengalami kerusakan yaitu lahan yang ditanami pohon oleh santri Pondok Pesantren Miftahul Fallah.

Dugaan kejadian yang tidak wajar dan bisa dikatakan ada enam titik. Kalau coba kita runut dan coba cek TKP yang disentuh oleh mereka, oleh orang-yang sedang kita selidiki. Yang pertama ada terpal yang seperti rusak seperti tusukan yang kita duga benda tajam satu titik di dekat pondok ini, ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, pada hari Kamis. Kemudian kitab-kitab di TPQ Daarussalam juga ditemukan di dalam sumur. Namun polisi memastikan tak ada perusakan terhadap Alquran.

Untuk Alquran tidak ada perusakan, pada saat saksi masuk itu ditemukan Alquran tidak pada tempatnya, atau posisinya tidak pada tempat semula, terangnya. Sejumlah barang bukti diamankan polisi dari TKP yaitu barang-barang yang dirusak, salah satunya pepohononan yang ditebang. Selain itu batu yang diduga untuk melempar keramik di rumah kiai pengasuh TPA Daarussalam juga disita polisi.

Untuk mengungkap kasus ini, Polres Banyumas berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Mabes Polri. Supaya bisa membantu proses penyelidikan ini agar cepat terungkap, ujar Bambang. Menindak lanjuti peristiwa ini, Bupati Banyumas Achmad Husain mengadakan rapat terbatas. Rapat tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, agama, dan ormas Islam supaya tidak ada kesalah pahaman tentang agama lainnya, karena yang ditakuti bukan sesama agama yang merusak Masjid Daarussalam.

Kita sudah mengumpulkan para tokoh-tokoh agama biar tidak ada keributan di antara agama, dari MUI dari NU dari Muhammadiyah, Al-Irsyad supaya kita bisa mengantisipasi kalau misalnya nanti ada kemungkinan orangnya (pelaku) ditemukan. Bagaimana supaya ini tidak terjadi huru-hara, tapi kemudian dapat diadili, tetap diproses sesuai dengan aturan, kata Husain kepada wartawan di ruang Joko Kaiman, Komplek Pendopo Bupati Banyumas, pada hari Kamis malam.

Agar kejadian ini tidak semakin membuat situasi memanas di masyarakat, nantinya para tokoh agama diminta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk memproseskan kejadian tersebut. Dalam kesempatan ini, Ketua MUI Kabupaten Banyumas, KH Khariri Shofa menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini. Dia mengimbau umat Islam untuk tak terprovokasi. Tolong kepada seluruh masyarakat umat Islam jangan terpancing emosi dan hasutan dari mulut-mulut yang menjadi provokasi, jangan sampai terprovokasi yang memecah agama, ujar KH Khariri.

Dia meminta semua pihak percaya pada polisi untuk mengungkap kasus ini dengan cepat. Oleh karena itu mohon kepada teman-teman dari pengurus ormas Islam, dari MUI sendiri, dari NU, Muhammadiyah, Al Irsyad dan yang lain mohon untuk bisa mengendalikan anggotanya dan masyarakatnya agar jangan sampai melangkah sendiri-sendiri atau berspekulasi. Sambil kita mengantisipasi jangan sampi masalah ini berlanjut, urainya.

Pelaku yang acak-acak Masjid Daarussalam, Banyumas sudah ditangkap polisi. Berikut ini penjelasan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono. Itu pelaku sudah terungkap, kata Condro usai apel gelar pasukan menjelang masa kampanye terbuka di Lapangan Simpang Lima Semarang, pada hari Jumat. Condro mengatakan bahwa pelaku ditangkap tadi malam. Tadi malam sudah tertangkap pelakunya, lanjutnya.

Namun Condro belum mengungkap secara detail identitas pelaku. Termasuk soal berapa orang dan di mana pelaku diamankan. Diberitakan sebelumnya, masjid yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas ini diacak-acak orang tak dikenal pada hari Kamis pagi. Karpet masjid dikotori dan sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur yang berada di samping masjid.

Kita juga mendapati laporan dari unsur wilayah telah terjadi beberapa perusakan di tempat ibadah, kami langsung cek lokasi, yang pertama itu di taman pendidikan Alquran (TPA) Daarussalam, di mana setelah kita cek di sana kita lihat secara langsung bahwa kitab suci Alquran dan tempat ibadah dikotori dan sebagian Alquran dibuang ke sumur. Kita tidak tahu karena campur dengan karpet dan meja-meja, kata Sekertaris Desa, Agus Supriadi kepada wartawan, pada hari Kamis.

Selain masjid, kerusakan juga ditemui di lahan yang ditanami puluhan pohon oleh santri Pondok Pesantren Jami Miftahul Fallah. Karung beras milik petani yang ada di sekitar pondok juga dirusak. Rumah pengasuh TPA Daarussalam, Kiai Abdul Majid juga tak luput jadi sasaran. Rumah Abdul Majid dilempar batu. Mendengar lemparan batu, Abdul Majid kemudian keluar dan melihat ada batu besar yang mengenai keramik rumahnya hingga pecah. Namun dia tidak melihat ada orang lain di sekitar rumahnya saat itu.

Antara jam 4.15 WIB saya dengar suara seperti lemparan batu, lalu saya bangunin istri karena saya kira itu kejadian alam, dan tidak punya prasangka yang apa-apa. Setelah bangun lantas saya suruh keluar, saat mau keluar ada suara lagi duar, setelah itu saya berpikir ini orang tidak baik lantas saya buka pintu dan saya tengok kanan kiri tidak ada apapun, jelasnya, pada hari Kamis.

Jumat, 29 Maret 2019

Polisi Sedang Mencari Pembuang Bayi Dipos Sampah Yang Berujung Insiden

Polisi Sedang Mencari Pembuang Bayi Dipos Sampah Yang Berujung Insiden

Polisi Sedang Mencari Pembuang Bayi Dipos Sampah Yang Berujung Insiden

AGEN POKER Penemuan mayat bayi yang dibuang oleh orang yang tidak dikenal di pos sampah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pelaku yang diduga dengan sengaja membuangnya di pos sampah agar tidak ada yang mencurigainya. Saya kira seperti itu, karena itu kan lokasi pembuangan sampah, kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Suharyono kepada wartawan di Polsek Setiabudi, Jaksel, pada hari Rabu. Pelaku diduga membuang bayi dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Polisi menduga pelaku sengaja membuang mayat bayi ke pos sampah untuk menyamarkannya dengan sampah-sampah lain.

Saya rasa seperti itu, masih dugaan, sebutnya. Mayat bayi itu ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh seorang pemulung. Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno menduga jasad korban dibuang pada hari Rabu dini hari tadi. Diperkirakan orang tua bayi membuang bayi sekitar pukul 03.00 WIB, karena pada saat pukul 23.00 WIB masih ramai lalu lalang warga yang melintas, pada hari Selasa, belum terlihat bayi di lokasi tersebut, ungkap Prayitno.

Mayat bayi itu sudah tercampur dengan material sampah lain. Mayat bayi itu baru diketahui oleh petugas kebersihan setelah terlindas oleh truk sampah dan mengeluarkan darah. Pada saat itu, pemulung memperhatikan potongan tangan dan kaki yang bercampur sampah yang dikiranya boneka. Setelah diteliti, ternyata itu adalah potongan jasad bayi yang sudah tertanam di tanah akibat terlindas truk sampah.

Temuan mayat ini kemudian dilaporkan ke Polsek Pasar Minggu. Polisi masih menyelidiki pelaku yang membuang bayi tersebut. Penemuan mayat bayi di pos sampah Jalan Siaga, Pasar Minggu, Jaksel, membuat heboh warga sekitarnya. Yang sedihnya lagi, mayat bayi ditemukan dalam kondisi tidak utuh karena terlindas oleh truk sampah yang akan memuat sampah di pos tersebut.

Mayat bayi itu ditemukan pemulung pada pukul 06.30 WIB, pada hari Rabu. Saat itu pemulung tersebut sedang mengais sampah, tiba-tiba dikagetkan oleh penemuan potongan mirip boneka. Potongan itu menyatu dengan tanah dan bercampur dengan sampah-sampah. Jasad rata dengan tanah yang terdapat bekas ban truk sampah. Bayinya kelindes truk karena di tempat pembuangan sampah, kata Kanit Reskrim Polsek Pasar Minggu Iptu Jento Hasugian kepada wartawan, pada hari Rabu.

Temuan mayat ini langsung diinformasikan ke polisi. Polisi datang ke lokasi dan mengevakuasi mayat yang ditemukan dalam kondisi sudah tidak utuh lagi itu. Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno mengatakan bayi itu diduga baru dilahirkan. Sementara tali ari-ari sudah putus. Diperkirakan bayinya berusia 2-3 hari, ucap Prayitno.

Polisi telah memeriksa saksi-saksi di sekitar lokasi. Polisi akan menyelidiki pelaku pembuangan bayi tersebut. Sedang kita selidiki, tegas Prayitno. Pelaku diduga membuang bayi malang itu pada hari Rabu dini hari. Polisi menduga, pelaku adalah orang tua bayi malang itu. Diperkirakan orang tua bayi membuang bayi sekitar pukul 03.00 WIB, karena pada saat pukul 23.00 WIB, pada hari Selasa, belum terlihat bayi di lokasi tersebut, ungkap Prayitno.

Mayat bayi mengenaskan ditemukan di tempat pembuangan sampah di Pasar Minggu, Jaksel. Mayat bayi ditemukan tak utuh lantaran terlindas truk sampah. Masih kami selidiki pelakunya, kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno dalam keterangan kepada wartawan, pada hari Rabu. Mayat bayi malang itu ditemukan pada pukul 07.20 WIB di pos sampah Jalan Siaga RT 12 RW 4, Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel. Mayat bayi itu ditemukan oleh pemulung.

Saksi sedang akan mulung, saksi melihat bahwa ada seperti boneka. Namun, ketika saksi dekati, ternyata bayi yang sudah terinjak oleh truk sampah, sambungnya. Temuan mayat ini langsung diinformasikan ke polisi. Polisi datang ke lokasi dan mengevakuasi mayat yang ditemukan dalam kondisi sudah tidak utuh lagi. Diperkirakan bayinya berusia 2 sampai 3 hari, ucapnya. Polisi telah memeriksa saksi-saksi di sekitar lokasi. Polisi akan menyelidiki pelaku tersebut. Sedang kita selidiki, tegas Prayitno.

Rabu, 27 Maret 2019

Sebuah Money Changer Di Benoa Bali Disatroni Maling

Sebuah Money Changer Di Benoa Bali Disatroni Maling 

Sebuah Money Changer Di Benoa Bali Disatroni Maling

AGEN POKER Sebuah tempat Money changer di Benoa, Kuta Selatan, Bali ini disatroni para maling yang bersenjata. Akibatnya perampokan tersebut, duit sekitar Rp 900 juta raib digasak perampok. Perampokan yang terjadi pada hari Selasa dinihari sekitar pukul 00.30 Wita. Tiga orang pegawai money changer tersebut sempat dipukuli maling dan mengalami luka-luka disekujur tubuhnya. Dari data yang dihimpun, tiga karyawan yang menjadi korban dipukul hingga tidak sadarkan diri. Mereka juga diikat menggunakan tali nilon dan mulut dilakban.

Saat diperiksa, brankas Money Changer BMC berisi duit Rp 800 juta dan uang valas sekitar Rp 100 juta milik PT Bali Maspintjindra hilang di ambil perampok. Benar ada kejadiannya, kata Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan ketika dimintai konfirmasi, pada hari Selasa.

Ruddi belum mau menjelaskan lebih detail tentang perampokan tersebut. Saat ini polisi masih mengejar pelaku. Polresta Denpasar, Satgas CTOC Polda Bali, Polsek Kuta dan Polsek Kuta Selatan sedang melakukan penyelidikan, pungkasnya.

Saat ini polisi sedang mengejar si pelaku perampokan tersebut. Pelaku perampokan money changer yang terjadi di Benoa, Kuta Selatan, Bali merupakan warga negara Rusia. Dua orang ditangkap, satu tewas ditembak dan satu lagi berhasil kabur dari penggerebekan para pelaku ditempat persembunyiannya.

Satreskrim Polresta Denpasar bersama Polsek Kuta Selatan, Kuta dan Satgas CTOC Polda Bali berhasil mengungkap kasus pencurian dengan kekerasan yang diduga dilakukan warga negara asing berasal dari Rusia, kata Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan saat jumpa pers di kantornya, Jl Gunung Sanghyang, Denpasar, Bali, pada hari Rabu.

Ruddi menyebut para pelaku masuk melalui pintu belakang Money Changer PT BMC dan langsung memukul dan membekap sekuriti. Saat beraksi para pelaku menutupi wajahnya menggunakan jas hujan dan tutup kepala, lalu kabur menggunakan mobil warna putih yang diketahui merupakan mobil rental. Saat dilakukan pengejaran, dari mobil itu sempat menurunkan dua tersangka. Salah seorang anggota polisi sempat baku hantam dengan tersangka Alexei Korotkikh (43). Menurut Ruddi, tersangka juga membawa senjata tajam.

Karena situasi sangat membahayakan sekali akhirnya anggota yang bersenjata melakukan tindakan tegas kepada tersangka tersebut, jelasnya. Dari situ polisi mengamankan dua tersangka lainnya, Georgii Zhukov (39), dan Robert Haupt (41). Saat menggeledah kamar kos Alexei di kawasan Kedonganan, Badung, polisi menemukan sejumlah mata uang asing yang disembunyikan di atas plafon kamar kos mewah tersebut.

Robert ini kami amankan di kamar kos. Setelah itu kami geledah di atas plafon ditemukan uang sebanyak ini dari berbagai mata uang, ada sekitar 12 mata uang asing yang kita temukan di TKP kos-kosan milik tersangka Alexei yang meninggal dunia tersebut, ada magazen diduga senpi laras panjang jenis SS1 dengan peluru, 16 butir kaliber 5,56mm, urainya.

Ruddi menduga magazen tersebut milik senpi anggota Brimob yang sempat hilang di Jimbaran 2017 lalu. Namun, senpi tersebut belum ditemukan. Kalau kita lihat magazen ini pelurunya menurut keterangan anggota yang hilang senjatanya memang peluru dari organik Brimob yang hilang di Ayana (Jimbaran), dan magazen SS1 ini disket/dipiloks, jelas Ruddi.

Hingga saat ini polisi masih memburu satu pelaku yang kabur. Komplotan ini diduga memang kelompok yang terlatih. Georgii ini sudah enam tahun di Bali, tidak kerja di sini. Dari tersangka yang meninggal dunia ditemukan beberapa alat untuk boxing, jadi diduga pelaku ini terlatih untuk bela diri. Buron masih ada 1 lagi masih dalam penyelidikan, jelasnya. Atas perbuatannya para tersangka dijerat dengan pasal 365 ayat 2 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

Selasa, 26 Maret 2019

Stop Wisata Hiu Di Taman Nasional Karimunjawa Karena Mati Mendadak

Stop Wisata Hiu Di Taman Nasional Karimunjawa Karena Mati Mendadak

Stop Wisata Hiu Di Taman Nasional Karimunjawa Karena Mati Mendadak

AGEN POKER Sebuah penangkaran hiu yang berada di Pulau Menjangan Besar, Karimunjawa adalah milik Cun Ming sebenarnya untuk keperluan wisata alam laut. Namun, aktivitas wisata tersebut telah mendapat surat untuk dihentikan pada tahun 2018. Surat perintah penghentian wisata tersebut dikeluarkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa nomor S.182/T.34/TU/GKM/6/2018. Hal itu berdasar dari audiensi Bupati Jepara yang diwakili asisten dua dan dinas terkait bersama Cun Ming. Sebab, pada tanggal 13 Maret 2017, ada seorang wisatawan yang digigit hiu saat berenang di kolam hiu tersebut.

Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Agus Prabowo menuturkan bahwa seiring ramainya penangkaran sekaligus destinasi wisata tanpa mengantongi ijin. Dari kejadian itu kemudian kami hentikan kegiatan wisata karena membahayakan wisatawan lainnya, ujarnya, pada hari Selasa. Selain itu, berkait dengan informasi matinya ratusan hiu di penangkaran tersebut, pihaknya mendapat data sekitar 40-45 hiu yang mati.

Setelah kami mendapat laporan dan langsung mendatangi lokasi. Dari data yang kami peroleh ada sekitar 40-45 ekor hiu yang mati, paparnya. Untuk kasus ini, pihak pengelola sudah melaporkan ke polisi terkait hiu-hiunya mati. Kami temukan air kolam ikan hiu berwarna kuning. Kejadian ini sudah dilaporkan ke polisi setempat, imbuhnya.

Sementara, Cun Ming mengatakan bahwa penangkaran ikan hiu didirikan sejak tahun 1960-an silam itu dimaksudkan untuk keperluan wisata alam dan melestarikan alam dan ekosistem laut. Penangkaran ini memang untuk wisata alam. Saya tidak pernah menjual ikan hiu kepada pelelangan ikan. Hanya untuk wisata alam saja saya melestarikan hiu-hiu tersebut, tandasnya.

Baru-baru ini sang pemilik penangkaran ikan di Menjangan Besar, Karimunjawa melaporkan ada sekitar 110 ikan hiu yang mati mendadak. Sampel air dan ikan sudah dibawa ke laboratorium untuk dicek kadar air dan apa ada racun atau terkontiminasi dengan zat lain. Penangkaran ikan hiu tersebut dikelola secara independen oleh Cun Ming (81) sejak awal tahun 1960an. Namun, baru kali ini mengalami ikan di penangkarannya mati secara mendadak dan dalam jumlah yang besar.

Pada hari Kamis pagi penjaga penangkar menemukan ikan hiu indukan mati mengambang di kolam. Pas dihitung sekitar 110 ikan hiu yang mati, ujarnya Cun Ming saat dihubungi wartawan yang mendengar banyaknya hiu yang mati, pada hari Selasa. Cun Ming bercerita, tak hanya ikan hiu, ikan jenis lainnya yang berada di kolam lain juga ikut mati. Di antaranya 20 ekor ikan kambing lebar dan 10 ekor ikan tyger. Dia merasa heran karena belum diketahui penyebab matinya ikan-ikan tersebut.

Saya heran mati kok banyak sekali. Akhirnya saya menunggu kapal hari Jumat membawa sampel air dan jeroan ikan untuk dibawa ke laboratorium di Jepara. Tapi karena Jumat siang sudah tutup dan Sabtu-Minggu libur akhirnya harus menunggu, paparnya.

Untuk saat ini, kasus matinya ikan hiu tersebut dibawa ke ranah hukum. Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polda Jateng. Untuk tes laboratorium juga kami lakukan Wates, Yogyakarta. Katanya butuh waktu 21 hari untuk tahu hasilnya, tandasnya. Saat diwawancara terpisah, Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Agus Prabowo menerangkan bahwa pihaknya sudah mendatangi lokasi penangkaran tersebut.

Jenis hiu yang ditangkar tidak termasuk yang dilindungi. Yakni hiu karang hitam (carcharinus melanopterus) dan hiu karang putih (treaenodon obesus). Ada dua jenis ikan hiu di sini yang dibudidayakan. Tapi tidak termasuk yang dilindungi, terang Agus. Kami melihat air kolam yang ditemukan hiu mati berwarna kuning, tutur dia.

Senin, 25 Maret 2019

Sejarah Bandara Juanda Berhasil Menggagalkan Paket Sabu Dari Malaysia

Sejarah Bandara Juanda Berhasil Menggagalkan Paket Sabu Dari Malaysia

Sejarah Bandara Juanda Berhasil Menggagalkan Paket Sabu Dari Malaysia

AGEN POKER Dalam sejarah pada tahun 2018 - Februari 2019 Penumpang pesawat AirAsia QZ 321 rute Kuala Lumpur-Surabaya ditangkap petugas Bandara Juanda Surabaya, di Sidoarjo. Penumpang bernama Wong Seng Ping alias Toni (39) bin Wong Pang Chang, ini kedapatan membawa sabu seberat 2,840 gram yang dikemas dan dimasukkan ke dalam makanan ringan untuk mengelabui petugas saat melewati mesin xtray.

Warga berkenegaraan Malaysia ini tertangkap petugas Bandara Juanda di Terminal 2 sekitar pukul 11.00 WIB, pada hari Senin. Untuk mengelabui petugas bandara, tersangka memasukkan sabu ke 5 kaleng potato snack dan satu bungkus plastik bekas susu bubuk berwarna hijau. Kemudian dimasukkan ke dalam koper pakaian. Diduga penumpang pesawat Air Asia ini memanfaatkan cuti bersama. Meski cuti bersama petugas, pihaknya tetap sigap antisipasi masuknya narkoba melalui Bandara Juanda, kata Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Juanda, Budi Hardjanto kepada wartawan di kantornya Jalan Raya Bandara Juanda, pada hari Jumat.

Dia mengatakan, sebelumnya melihat penumpang tersebut dicurigai dari gerak-geriknya yang mencurigakan. Kemudian dilakukan pemeriksaan barang bawaan. Setelah diperiksa, di dalam koper terdapat 5 kaleng makan ringan dan satu bungkus plastik susu bubuk. Barang bawaan berupa snack, setelah dibuka petugas terdapat kristal warna putih. Kemudian dilakukan uji laboratorium, terbukti bahwa barang tersebut merupakan sabu, tambahnya.

Pihak Bea Cukai Juanda bekerja sama dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim melakukan pengembangan lebih lanjut. Gagalnya penyelundupan sabu ini berhasil menyelamatkan 14.200 jiwa generasi muda. Dengan perhitungan satu gram sabu dikomsumsi 5 orang. Menurut pengakuan tersangka akan diberikan imbalan sebesar 1500 ringgit. Setelah sabu berhasil ke tujuan, akan diberikan 1500 ringgit lagi. Tersangka akan dijerat pasal 113 ayat (2) dengan ancaman paling sedikit 5 tahun dan paling lama 20 tahun, jelas Budi.

Pada bulan berikutnya petugas bandara mengamankan 1.110 Gram sabu yang diamankan di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur. Barang haram yang diamankan Petugas Gabungan Customs Narkotics Team (CNT) tersebut dibawa dari Malaysia dengan cara dimasukkan ke dalam shockbreaker motor. Sabu jenis methamphetamine diamankan dari tangan Ahmad Zuhari (26) warga Jalan MT. Haryono LK. ll, Selat Tanjung, Medan. Dengan menaiki AirAsia QZ-325 rute Kuala Lumpur-Surabaya. Sabu tersebut dimasukkan dalam 8 buah shockbreaker atau suspensi motor yang dikemas dalam kardus secara rapi.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Juanda, Budi Harjanto mengatakan, upaya penyelundupan yang dilakukan pelaku sangat rapi dan nyaris tidak terdeteksi oleh petugas dan mesih x-ray. Karena dimasukkan ke dalam shochreaker, sabu tidak terbaca dengan jelas oleh mesin X-Ray. Serbuk putih berhasil kami temukan usai membongkar atau membuka 8 shockbreaker dalam kardus itu. Selain barang bawaan terlarang, pelaku juga menjalani pemeriksaan dan positif menggunakan narkoba yang sama dengan dia bawa, kata Budi di Terminal 2 Bandara Juanda, pada hari Jumat.

Budi menambahkan, pengungkapan penyelundupan tersebut merupakan buah kerjasama tim. Mulai dari KPPBC Tipe Madya Pabean Juanda, Kantor Wilayah DJBC Jawa Timur l dan Laboratorium Bea Cukai BPIB Tipe B Surabaya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Timur, Satnarkoba Polresta Sidoarjo, Imigrasi Bandara Juanda dan Pengamanan Bandara (LANUDAL, POM AL dan Avsec PT Angkasa Pura l).

Kami akan terus memberantas upaya penyelundupan segala bentuk narkotika, yang melalui bandara Juanda, jelas Budi. Sementara Kasat Narkoba Polresta Sidoarjo Kompol Sugeng Purwanto menegaskan, kasus ini tidak hanya berhenti sampai pada kurir saja. Pihaknya juga akan terus mengembangkannya. Dari barang bukti yang ada, kami akan selidiki jaringan narkoba ini. Dalam kasus ini, pelaku dijerat Pasal 113 ayat (2) UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, tandas Sugeng.

Pada bulan Maret dua penumpang pesawat dari Malaysia yang turun di Bandara Juanda langsung diamankan oleh pihak narkoba. Mereka harus berurusan dengan pihak berwajib setelah kedapatan hendak menyelundupkan sabu. Dua penumpang itu adalah M Fakaruddin (31) warga Malaysia penumpang pesawat Citilink QG 523 dan Juhar (28), warga Bangkalan Madura, penumpang pesawat Air Asia QZ 323.

Mereka berdua diamankan di hari yang berbeda dengan modus yang berbeda pula. Fakarudin diamankan pada pada hari Kamis. Saat itu WN Malaysia ini menyelundupkan sabu ke dalam speaker. Namun saat melewati pemeriksaan x-ray, petugas curiga. Setelah speaker dibuka, didapati 1 kg sabu di dalamnya. Sementara Juhar diamankan pada hari Jumat. Juhar mencoba menyelundupkan sabu di dalam duburnya. Melihat tingkah aneh Juhar, petugas menggiringnya dan memaksanya buang hajat di kamar mandi. Benar saja, pada diri Juhar didapati lima benda berisi sabu dengan total berat 160 gram.

Keduanya berupaya menyelundupkan sabu dengan modus yang berbeda-beda caranya. Namun atas sinergitas petugas gabungan Bandara Juanda Surabaya, mereka berhasil ditangkap, kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Juanda Budi Harjanto kepada wartawan di lobi Terminal II Juanda, pada hari Senin.

Budi mengatakan selain mengamankan sabu, pihaknya juga mengamankan paket kiriman berisi daun Cathinone pada hari Rabu. petugas Bea dan Cukai Juanda telah melakukan pemeriksaan paket kiriman dari luar negeri tersebut melalui kantor Pos. Berdasarkan analisa image X-Ray, paket tersebut berupa daun cathinone dengan berat sekitar 7,950 gram. Temuan tersebut langsung diserahkan ke Satresnarkoba Polresta Sidoarjo untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, tambah Budi.

Minggu, 24 Maret 2019

Gempa Melanda NTB Turis Malaysia Sedang Menikmati Suasana Air Terjun

Gempa Melanda NTB Turis Malaysia Sedang Menikmati Suasana Air Terjun

Gempa Melanda NTB Turis Malaysia Sedang Menikmati Suasana Air Terjun

AGEN POKER Telah terjadi longsor di Kawasan Air Terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Longsor itu berbuntut gempa yang menggoyang pulau Lombok, NTB. Sebanyak 40 turis wisatawan Internasional yang dilaporkan terjebak di lokasi air terjun tersebut. Terdapat kurang lebih 40 orang wisatawan terkena longsoran di sekitar kejadian. Korban dominan berasal dari wisatawan dari Malaysia dan domestik, kata Kabag Humas Setda Lombok Utara Mujaddid Muhas dalam keterangannya, pada hari Minggu.

Pihak BPBD dan Dikes Pemkab Lombok Utara telah menerjunkan 4 mobil ambulans ke lokasi kejadian bersama personil dan paramedis. Baru bisa dievakuasi 5 orang, 2 orang meninggal dunia dan sejumlah lainnya luka-luka, 1 orang dirawat di Puskesmas Bayan. Sementara itu, Pusdalops BPBD Lombok Utara saat dikonfirmasi wartawan yang melaporkan musibah tersebut akibat gempa bumi berkekuatan 5,8 yang terjadi pada pukul 15.07 Wita.

Benar ada info turis dari Malaysia 22 orang, data sementara 2 orang meninggal. Teman-teman BPBD, Damkar dan kepolisian sedang evakuasi turis yang masih terjebak dilongsoran air terjun tersebut, ujar Pusdalops Lombok Utara, Araruna. Korban yang tewas akibat longsor di Air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB, akibat gempa bumi yang melanda Pulau Lombok, NTB, korban bertambah menjadi tiga orang. Korban terakhir belum diketahui identitasnya.

Ada satu korban lagi yang ditemukan dalam kondisi terjepit batu berukuran besar di sekitar lokasi Air Terjun Tiu Kelep. Tapi identitasnya belum diketahui, kata juru bicara Kantor SAR Mataram I Gusti Lanang Wisnuwandana seperti dilansir dari wartawan dilokasi kejadian, pada hari Minggu. Dua korban tewas sebelumnya diketahui bernama Tomy (14), warga Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dan wisatawan asing dari Malaysia bernama Tai Sieu Kim (56). Diduga korban terakhir ialah WN Malaysia.

Tim SAR gabungan dari polisi dan damkar, kata Lanang, kesulitan mengevakuasi korban yang masih terjepit oleh bebatuan berukuran besar karena kondisi hujan lebat pada sore hari. Kondisi cuaca kurang bersahabat tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan longsor susulan karena tanahnya sedang tidak labil, sehingga seluruh tim diminta naik dan meninggalkan lokasi Air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB.

Sekitar pukul 18.30 Wita, seluruh tim SAR gabungan sudah berada di pintu masuk air terjun. Mereka menginap di sekitar lokasi sambil membahas upaya evakuasi korban esok hari dan pencarian lanjutan untuk memastikan tidak ada korban lainnya, ucap Lanang. Dua wisatawan yang tewas akibat longsor yang terjadi di Air Terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB. Tanah longsor tersebut terjadi akibat dua kali gempa yang mengguncang Lombok Timur siang tadi.

Berikut ini identitas korban tewas akibat longsor di Air Terjun Tiu Kelep, yang dilansir dari wartawan yang ada dilokasi kejadian pada hari Minggu:

1. Tai Sieu Kim, usia 56 tahun, asal Malaysia
2. Tomi, berusia 14 tahun, warga Desa Senaru

Sedangkan 13 wisatawan yang luka-luka dilarikan ke Puskesmas terdekat ialah:

1. Gurut Antariksa (17), pria
2. Tan Cing Chuan (62), pria
3. Lim Sai Wah (56), pria
4. Pam Kiam Foo (56), perempuan
5. Ong Lee Jye (56), perempuan
6. Wong Siew Lin (56), perempuan
7. How Geok Lan (56), perempuan
8. Shen Pek Chan (56), perempuan
9. Phua Poh Cuat (56), perempuan
10. Lee Chai Bang (57), pria
11. Lim Ching Kau (62), pria
12. Phan Tin Fan (56), pria
13. Taw Siewkim (56), perempuan

Tiga belas korban tersebut dilarikan Puskesmas Bayan, Lombok Utara. Saat ini para korban yang selamat masih dirawat di puskesmas tersebut. Korban yang terjebak tanah longsor sekitar 40 wisatawan. Dari 40 orang, 22 orang merupakan wisatawan asal Malaysia yang sedang berkunjung ke tempat wisata air terjun Tiu Kelep, Lombok Utara, NTB.

Sabtu, 23 Maret 2019

Gara-Gara Menusuk Seorang Pria Bos Geng Motor Tewas Tersembak

Gara-Gara Menusuk Seorang Pria Bos Geng Motor Tewas Tersembak

Gara-Gara Menusuk Seorang Pria Bos Geng Motor Tewas Tersembak

AGEN POKER Geng motor melakukan penusukan didaerah Daan Mogot, Jakarta barat. Dua buronan geng motor Gabungan Bocah Rese (Gabores) yang menusuk IS di Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ditangkap personel Polres Metro Jakarta Barat. Pria berinisial MM (27), selaku bos Gabores yang sedang DPO oleh Polres Metro Jakarta Barat, Setelah melakukan penangkapan MM melawan dan ingin kabur dari penangkapan lalu salah satu polisi melakukan penindakan dengan cara menembak pelaku lalu meninggal dunia setelah ditembak polisi.

Selain MM, polisi mengamankan pria berinisial AI. Tiga rekan mereka, DO, AD dan RO telah ditangkap polisi terlebih dahulu. Pelaku AI alias Kl ditangkap di tempat persembunyiannya di Jalan Gunung Galunggung 12, Blok E13 Gang Satro RT 05 RW 15, Cengkareng, Jakarta Barat pada 14 Maret 2019. Sedang kan MM alias Tompel, berhasil kami amankan di daerah CNI Kembangan tadi subuh, kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Haryadi, dalam keterangannya, pada hari Senin.

Polisi yang sedang melakukan penangkapan pelaku mendapatkan perlawanan dari MM saat akan ditangkap. Dia mengeluarkan celurit dan menyerang kepada petugas polisi. Kami melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku, saat dibawa ke rumah sakit nyawa pelaku tidak dapat tertolong alias meninggal dunia, ucap Hengki.

MM menjadi bos sekaligus inisiator untuk melakukan kejahatan. Dia pun merekrut dan mempengaruhi empat anggota geng motor lainnya. Tompel merupakan otak pembubuhan terhadap korban IS di jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, di mana dirinya merupakan orang yang membentuk karakter dari ke 4 anggota geng Gabores yang kami amankan sehingga melakukan tindakan keji terhadap korban, ucap Hengki.

IS jadi korban begal pada hari Senin sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu korban yang sedang berjalan kaki bersama 2 orang temannya dihampiri lima pelaku yang menggunakan dua sepeda motor. Korban bersama 2 rekannya tiba-tiba dipepet oleh 5 orang pelaku yang berboncengan 2 sepeda motor dan mengaku sebagai petugas, ucap Kanit Krimum Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Iptu Dimitri Mahendra, pada hari Minggu.

Pelaku sempat menuduh korban sebagai kelompok pelajar yang suka tawuran. Korban digeledah oleh pelaku, namun korban IS menolak karena tuduhan mereka. Kemudian salah satu pelaku menusuk dada korban menggunakan senjata tajam hingga menyebabkan luka tusuk pada dada kanan korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat, ucap Dimitri.

Jumat, 22 Maret 2019

Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Melepaskan 6 Orang Utan

Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Melepaskan 6 Orang Utan

Dinas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Melepaskan 6 Orang Utan

AGEN POKER Sebuah yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, kembali melepasliarkan enam orang utan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Kabupaten Katingan. Hal itu dilakukan sebagai langkah penting untuk memastikan keberhasilan upaya konservasi dalam jangka panjang supaya orang hutan Kalimantan Tidak Punah Dari Habitatnya.

Kami di Balai TNBBBR bersama tim dari Yayasan BOS, bertanggung jawab menjamin keselamatan dan kesejahteraan para orang utan itu diwilayah Kalimantan. Kami berharap mereka pun bisa membentuk generasi baru populasi orang utan liar yang mandiri dan lestari, kata Kepala Balai TNBBBR Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Agung Nugroho di Palangka Raya, dilansir Antara, pada hari Kamis.

Sebanyak enam orang utan itu terdiri atas tiga jantan, yakni Rosidin umur 20 tahun, Tristan umur 16 tahun, dan Borneo 1 tahun; serta tiga betina, yakni Buntok umur 12 tahun, Paijah 15 tahun, dan Danida 13 tahun. Sebelum dilepasliarkan, keenam orang utan itu harus menempuh perjalanan selama 10-12 jam menempuh jalur darat dan sungai menuju titik-titik pelepasliaran yang telah ditentukan di hutan TNBBBR.

Manusia sebenarnya menerima manfaat terbesar apabila lingkungan hidup terjaga baik dan lestari. Oleh karena itu, kita seharusnya bekerja bersama untuk mewujudkan hal ini, ujarnya. Sementara itu, dari Kepala BKSDA Kalteng Adib Gunawan mengaku pihaknya terus menjalin kerja sama erat dengan berbagai pihak yang aktif bergerak dalam upaya pelestarian lingkungan. Dia mengatakan Yayasan BOS yang membantu pihaknya merehabilitasi orang utan korban deforestasi pun secara teratur melepasliarkan orang utan ke habitat alaminya.

Dia pun berharap upaya ini bisa direplikasi atau bahkan dikembangkan oleh para pemangku kepentingan lain demi pelestarian lingkungan di Provinsi Kalteng. Sejak 2016, kerja sama ini telah berhasil memulangkan ratusan orang utan ke habitatnya. Pelepasliaran enam orang utan itu pun sebagai hasil kerja bersama yang luar biasa, jumlah totalnya mencapai 120, kata Adib.

Dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh mengaku akan mengungkap para pelaku penembakan orang utan Hope yang sampai 74 peluru di badan satwa tersebut. Satwa yang dilindungi tersebut diberondong 74 butir peluru dan bayinya mati karena kelaparan karena kekurangan nutrisi yang diberikan. BKSDA Aceh mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menganiaya orang utan sumatera (Pongo abelii) di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo kepada wartawan di Banda Aceh, pada hari Rabu.

Menurut Sapto, BKSDA Aceh telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK, melalui Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera, untuk mengusut tuntas kasus kematian bayi orangutan sumatera dan penganiayaan induknya, di Subulussalam. Balai Gakkum Wilayah Sumatera didukung BKSDA Aceh, berkomitmen untuk dapat mengungkap kasus ini, jelas Sapto. Selain itu, BKSDA juga akan berkoordinasi dengan Kapolda Aceh agar dapat dilakukan penertiban peredaran senapan angin illegal. Hal itu karena dalam Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2012, penggunaan senapan angin hanya untuk olah raga.

Berdasarkan catatan BKSDA, kejadian di Subulussalam merupakan peristiwa keempat penggunaan senapan angin untuk menyerang orang utan di wilayah Aceh, selama kurun waktu 2010-2014. Kejadian pertama di Aceh Tenggara, kedua di Aceh Selatan, ketiga di Aceh Timur. Di Subulussalam, orang utan terluka parah dengan 74 butir peluru senapan angin bersarang di tubuhnya, serta menyebabkan bayinya mati karena kekurangan nutrisi dan syok berat, ungkap Sapto.

Seperti diketahui, proses evakuasi itu dilakukan tim BKSDA pada hari Senin kemarin. Menurut Sapto, pihaknya mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu lalu. Tim dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi.

Kami sudah menyurati Kapolda Aceh untuk meminta kepolisian menertibkan penggunaan senapan angin hanya untuk olah raga bukan untuk memburu orang hutan, sehingga tidak digunakan untuk menembak satwa dilindungi seperti orang utan, kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, di Banda Aceh, dilansir oleh wartawan, pada hari Kamis. Sapto mengatakan, ditemukannya peluru di tubuh Hope membuktikan bahwa senapan angin digunakan menembak orang utan. Padahal, orang utan merupakan satwa yang harus dilindungi.

Karena itu, kami meminta Kapolda Aceh menertibkan penggunaan senapan angin agar menghindari penggunaannya untuk menembak satwa dilindungi seperti orang utan, katanya. Seperti diketahui, sebelumnya BKSDA Aceh bersama mitra telah mengevakuasi dua orang utan, induk dan anaknya, di sebuah kebun warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Satwa dilindungi tersebut diberondong 74 butir peluru dan bayinya mati karena kelaparan.

BKSDA Aceh telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum LHK, melalui Balai Penegakan Hukum LHK Wilayah Sumatera, untuk mengusut tuntas kasus kematian bayi orangutan sumatera dan penganiayaan induknya, di Subulussalam. BKSDA Aceh mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menganiaya orang utan sumatera (Pongo abelii) di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, kata Sapto Aji Prabowo kepada wartawan di Banda Aceh, pada hari Rabu.

Rabu, 20 Maret 2019

Perdanganan Orang Berdahli Sebagai Salon Polisi Sudah Tangkap Boss Salon

Perdanganan Orang Berdahli Sebagai Salon Polisi Sudah Tangkap Boss Salon

Perdanganan Orang Berdahli Sebagai Salon Polisi Sudah Tangkap Boss Salon

AGEN POKER Tim Satuan Reskrim Polres Cilegon berhasil menangkap salah seorang calon legislatif dari Partai Perindo terkait kasus perdagangan orang di salon yang dia miliki. Caleg tersebut merupakan pemilik tempat prostitusi yang berkedok sebagai salon. Caleg dari partai besutan Hary Tanoesoedibyo itu diketahui berinisial NH (36) dan ditangkap di salon miliknya. NH merupakan caleg DPRD Kabupaten Serang Dapil 5 yang meliputi kecamatan Kramatwatu, Gunungsari, Puloampel, Bojonegara, dan Waringinkurung.

Pada hari Rabu tanggal 6 Maret sekira pukul 15.10 WIB, di salon RF jalan Ramanuju, Citangkil, Kota Cilegon telah terjadi dugaan tindak pidana perdagangan orang yang dilakukan oleh NH (36) selaku pemilik salon kecantikan, kata Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Dadi Perdana Putra kepada wartawan di Mapolres Cilegon, pada hari Rabu. Caleg NH merupukan pemilik sekaligus pengelola tempat prostitusi dengan modus salon tersebut. NH diduga menjadi muncikari dan terlibat perdagangan orang di salon yang mereka miliki.

Salon tersebut digunakan sebagai tempat prostitusi. Pada saat dilakukan pemeriksaan di lantai 2 terdapat sekatan yang di dalamnya terdapat seorang laki-laki yang sedang melakukan persetubuhan dengan seorang perempuan yang sedang berhubungan badan, ujarnya. Selain NH, polisi juga mengamankan seorang laki-laki berinisial RW (45) yang kedapatan sedang bersetubuh dengan seorang wanita di bawah umur.

Sebagai caleg dari Partai Perindo Dapil V Kabupaten Serang berinisial NH (36) ditangkap polisi. Dia berhasil ditangkap karena mempekerjakan ABG sebagai PSK dengan tarif Rp 400 ribu di salon miliknya. Salon NH diketahui berinisial RF di kawasan Cilegon. Polisi menggerebek salon RF setelah mendapat laporan dari masyarakat sekitar lokasi.

wanita ABG warga Lampung Selatan yang direkrut dan dipekerjakan sebagai pemijat/lulur di salon tersebut, kata Kasatreskrim Polres Cilegon AKP Dadi Perdana Putra kepada wartawan, pada hari Rabu. Dadi menjelaskan ABG wanita itu dipekerjakan dengan cara direkrut dan didoktrin untuk melayani pria hidung belang. Tarif sekali main Rp 400 ribu. Uang Rp 250 untuk ABG, sedangkan Rp 150 ribu diberikan kepada NH dengan modus uang kas.

Berdasarkan pengakuan ABG, ia mendapat bayaran Rp 400 ribu untuk melayani seks dan menyerahkan uang setelah melayani seks kepada pengelola salon NH sebesar Rp 150 ribu, ujarnya.

Selain mempekerjakan anak di bawah umur, NH memperkerjakan tiga perempuan lainnya. Tempat prostitusi berkedok salon itu sudah beroperasi sekitar 3 bulan. Caleg NH saat ini sudah ditahan Polres Cilegon. Polisi masih menyelidiki kasus perdagangan orang tersebut.

NH saat ini sudah ditahan di Lapas Cilegon. Polisi juga masih mendalami keterangan tersangka untuk mengembangkan penyidikan kasus perdagangan orang dibawah umur tersebut. Pelaku terancam Pasal 83 UU Perlindungan Anak dan Pasal 30 UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan perubahan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

DPD Perindo Kabupaten Serang menghormati proses hukum terkait caleg NH (36) yang tersangkut kasus perdagangan orang yang berkedok sebagai salon ini. Perindo menghormati asas praduga tak bersalah. Ketua DPD Perindo Kabupaten Serang Juhadi mengatakan pihaknya tak akan mencoret nama caleg yang terlibat dalam kasus prostitusi yang mempekerjakan anak di bawah umur sebelum ada putusan inkrah.

Bagi caleg yang sudah melakukan pelanggaran hukum, tentu kami pun ada sanksi-sanksi untuk diterapkan. Tapi untuk persoalan ini, kami akan menunggu proses hukum hingga selesai. Kami terapkan asas praduga tidak bersalah, kata Juhadi saat dimintai konfirmasi wartawan, pada hari Rabu. Juhadi menjelaskan, jika partainya memberikan sanksi sebelum ada putusan inkrah, partai dan caleg tersebut akan mengalami kerugian. Karena itu, dia menghormati proses hukum sampai ada putusan inkrah.

Karena kalau kami memberikan sanksi sebelum ada inkrah, akan merugikan caleg kami secara pribadi maupun partai kami secara kelembagaan, ujarnya. Sebelumnya, caleg Partai Perindo Dapil V Kabupaten Serang berinisial NH (36) ditangkap polisi. Dia ditangkap karena mempekerjakan ABG sebagai PSK dengan tarif Rp 400 ribu di salonnya.

Salon NH diketahui berinisial RF di kawasan Cilegon. Polisi menggerebek salon RF setelah mendapat laporan dari masyarakat. ABG warga Lampung Selatan yang direkrut dan dipekerjakan sebagai pemijat/lulur di salon tersebut, kata Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Dadi Perdana Putra kepada wartawan. Dadi menjelaskan ABG wanita itu dipekerjakan dengan cara direkrut dan didoktrin untuk melayani pria hidung belang. Tarif sekali main Rp 400 ribu. Uang Rp 250 untuk ABG, sedangkan Rp 150 ribu diberikan kepada NH dengan modus uang kas. Selain mempekerjakan anak di bawah umur, NH memperkerjakan tiga perempuan lainnya. Tempat prostitusi berkedok salon itu sudah beroperasi sekitar 3 bulan.

Selasa, 19 Maret 2019

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

Melindungi Anaknya Seekor Orang Hutan Mati Tertembak 74 Peluru

AGEN POKER Dua ekor orang utan yang dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dari sebuah perkebunan di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh. Satwa dilindungi tersebut terdiri dari induk dan anak dengan kondisi memprihatinkan. Kondisi induk terluka di beberapa bagian serta terkena tembakan senapan angin di matanya. Sedang bayi berumur sebulan dalam kondisi malnutrisi, kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, pada hari Selasa.

Proses evakuasi itu dilakukan tim BKSDA pada hari Senin kemarin. Menurut Sapto, pihaknya mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu yang lalu. Tim dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi. OU (orang utan) kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto.

Induk orang utan itu bakal dilepas liarkan kembali setelah dirawat di pusat rehabilitasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam. Petugas juga mengobati luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut.

Sebelumnya Balai Konservasi meyelamatkan seekor induk orang utan yang ditemukan di Aceh mengalami luka parah dibagian tubuh. Ada 74 peluru senapan angin yang bersarang di tubuh orang utan itu. Induk orang utan terluka parah karena benda tajam dan ditemukan 74 peluru senapan angin di tubuhnya, kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, pada hari Rabu.

Orang utan Sumatera atau Pongo abelii itu dievakuasi BKSDA Aceh di kebun warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam. Ia dievakuasi beserta anaknya. Anak orang utan akhirnya mati kekurangan nutrisi parah, tuturnya. Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo sebelumnya mengatakan pihaknya awalnya mendapat laporan terkait keberadaan induk dan bayi orang utan itu sekitar seminggu yang lalu. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi.

OU (orang utan) kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, pada hari Selasa. Induk orang utan itu bakal dilepasliarkan kembali setelah dirawat di pusat rehabilitasi. Petugas juga mengobati luka yang terdapat di tubuh satwa tersebut.

Seekor orang utan berusia sekitar 30 tahun di Subulussalam, Aceh, mengalami penyiksaan parah. Di sekujur tubuhnya bersarang 74 butir peluru, serta tangan dan kaki penuh luka sayatan. Induk orang utan Sumatera berusia sekitar 30 tahun tersebut diberi nama Hope yang berarti harapan, dengan harapan Hope bisa pulih dan bisa mendapatkan kesempatan hidup yang lebih baik, kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo kepada wartawan, pada hari Rabu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di Pusat Karantina Orang Utan, Hope memiliki berat badan 35,68 Kg, kondisi rambut kusam dan kulit bersisik dengan dehidrasi lebih 10 %. Selain itu, bagian mulutbya terlihat bengkak bekas luka dan memar. Menurut Sapto, mata kanan Hope yang bengkak sudah mengalami kerusakan permanen dan diperkirakan kemungkinan kerusakan terjadi lebih dari 2-3 bulan lalu. Selain itu mata kiri Hope rusak, dengan pendarahan di bagian kornea dan pupil, diakibatkan tembakan 3 butir peluru senapan angin.

Disekujur tubuhnya juga terdapat luka lebam terutama bagian kedua tangan serta luka sayatan terbuka di beberapa bagian. Detail luka-lukanya antara lain:

1. Tangan kanan dengan lebar luka 10 cm, tepi luka rata.
2. Tangan kiri luka di bagian jari-jari dengan lebar luka 2-3 cm, tepi luka rata.
3. Kaki kanan luka terbuka di bagian paha atas dengan lebar luka 10 cm, luka terlihat seperti luka sayatan benda tajam.
4. Telapak kaki kanan luka terbuka, yang mengakibatkan kerusakan di bagian tendon, dengan lebar luka 5 cm namun luka cukup dalam
5. Kaki kiri luka selebar 4 cm dengan kedalaman 1 cm di daerah ruas jari telunjuk.
6. Luka di bagian bahu kiri dengan lebar luka 1 cm, namun cukup dalam (dengan kedalaman lebih dari 10 cm mengenai tulang).

Dari hasil pemeriksaan dengan X-ray, ditemukan peluru senapan angin sebanyak 74 butir yang tersebar di seluruh badan,patah tulang Clavicula kiriter buka, dalam artian tulang mencuat keluar dari kulit. Selain itu juga tulang pelvis kiri retak dengan keretakan kurang lebih 2 cm, jelas Sapto. Evakuasi terhadap orang utan itu dilakukan di perkebunan sawit milik warga di Desa Bunga Tanjung Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh. Proses evakuasi itu berawal dari laporan warga terkait konflik satwa dilindungi tersebut dengan masyarakat setempat.

Petugas BKSDA datang dan memantau keberadan orang utan. Setelah dilakukan pencarian, Hope ditemukan di atas pohon nangka serta sarang dan bekas makanan seperti pelepah daun sawit dan daun kelapa. Orang utan terisolasi di kebun sawit milik seorang warga. Menurut warga setempat orangutan tersebut dalam kondisi kurang sehat bahkan pengakuan anak-anak sekitar areal kejadian orang utan tersebut sudah terkena alat dodos kelapa sawit bahkan anak orang utan tersebut sempat diambil dari induknya, ungkap Sapto.

Proses evakuasi akhirnya dilakukan tim BKSDA pada hari Senin kemarin. Tim dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemantauan terhadap orang utan tersebut. Setelah mengetahui posisi dan kondisi satwa tersebut, tim BKSDA bersama OIC dan WCS melakukan upaya evakuasi. OU kemudian dibawa ke pusat rehabilitasi Sibolangit di Sumatera Utara. Tapi bayinya tidak dapat diselamatkan, jelas Sapto.

Senin, 18 Maret 2019

Penemuan Jasad Dijembatan Kali Cibening Akhirnya Ditangkap

Penemuan Jasad Dijembatan Kali Cibening Akhirnya Ditangkap

Penemuan Jasad Dijembatan Kali Cibening Akhirnya Ditangkap

AGEN POKER Polisi berhasil mengungkapkan dengan cepat misteri mayat pria dalam kantong plastik yang diikatkan di jembatan Kali Cibening. Pelaku pembunuhan terungkap dalam waktu kurang dari 24 jam saat penemuan jasad di bawah jembatan kali Cibening. Laporan yang masuk ke saya pelakunya tunggal, kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto saat dihubungi wartawan, pada hari Selasa.

Indrato tidak memerinci penangkapan pelaku dan nama tersangka. Dia hanya menyampaikan pelaku ditangkap oleh tim gabungan dari Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota. Kami di-backup Resmob Polda, detilnya nanti Polda yang akan menyampaikan melalui pres rilis, ungkap Indarto. Indarto tidak memberikan penjelasan lebih lanjut bagaimana akhirnya polisi bisa menangkap pelaku. Informasi yang diperoleh wartawan di Polres Metro Bekasi Kota, pelaku ditangkap pada hari Senin malam.

Korban diketahui bernama Eljon Manik. Korban tercatat sebagai warga Sukomanunggal, Jawa Timur. Detailnya nanti sama Pak Argo Kabid Humas Polda Metro Jaya, sambungnya. Mayat tersebut ditemukan warga di jembatan Kali Cibening di Jalan Cama, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada hari Senin pagi. Mayat dalam kondisi dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam dan diikatkan di jembatan kali. Warga Setempat tidak ada yang mengetahui identitas korban. Mayat tersebut diperkirakan berusia 35-40 tahun.

Dalam kurun 24 jam Polisi berhasil menangkap pembunuh Eljon Malik yang jasadnya dibungkus kantong plastik dan diikat di jembatan Kali Cibening, Bekasi. Pembunuhan dilatar belakangi masalah asmara cinta segitiga antara korban dan tersangka. Motifnya adalah cinta segitiga, nanti detailnya tanya ke Kabid Humas Kombes Argo Yuwono yang memberikan informasi tersebut, kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Indarto saat dihubungi wartawan, pada hari Selasa.

Korban dan istri pelaku terlibat hubungan asmara terlarang. Korban disebut-sebut sudah menikah secara siri dengan istri pelaku. Nanti tanya lebih detail ke Pak Argo saja yang memberitahukannya pada wawancara dengan wartawan, imbuhnya. Pelaku diketahui bernama Yadih Jaya Karta. Yadih ditangkap tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kasubdit AKBP Handik Zusen dan AKBP Jairus Saragih. Barang bukti yang diamankan itu kemarin kita amankan yang jelas barang-barang korban, plastik penutup, sama tali yang mengikat talinya, katanya.

Mayat tersebut ditemukan warga di jembatan Kali Cibening di Jalan Cama, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada hari Senin pagi. Mayat dalam kondisi dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam dan diikatkan di jembatan kali. Pada tubuh korban terdapat sejumlah luka. Namun polisi masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian korban. Saat ini masih menunggu hasil visum masih di RS Polri, tuturnya.

Wati Gunawan Simanjuntak, wanita yang diperebutkan Eljon Manik dan Yadih Jaya Karta alias Daeng, ditetapkan sebagai tersangka. Wati ditetapkan sebagai tersangka karena menyembunyikan kematian Eljon yang dibunuh oleh Daeng, selingkuhannya. Jadi, sebelum korban dibungkus, barang-barang korban diambil tersangka W (Wati), kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada hari Rabu.

Adapun barang korban yang diambil Wati adalah uang Rp 100 ribu, ponsel, dan dompet. Uang korban kemudian dibelanjakan oleh Wati. Uang Rp 100 ribu pengakuannya untuk beli Pampers. Makanya penyidik menetapkan Ibu W sebagai tersangka, kata Argo. Dihubungi secara terpisah, Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Herman Edco Simbolon menjelaskan, selain dijerat dengan pasal pencurian, Wati ditetapkan sebagai tersangka karena merahasiakan kematian korban. Padahal Wati menyaksikan ketika Daeng membunuh Eljon.

Jadi peran Wati ini dia mengambil uang korban dan dia menyembunyikan kematian korban. Seharusnya kan dia melaporkan kematian korban ini, kata Herman. Eljon dibunuh Daeng di rumah kontrakan di Jalan Caman Utara 1, Jatisampurna, Bekasi. Penyebabnya, Eljon pada hari Sabtu pagi itu datang ke kontrakan Daeng untuk menjemput Wati dan anaknya. Eljon ini kumpul kebo dengan Wati sampai punya anak umur 2 bulan. Kemudian beberapa hari belakangan ini, Wati tinggal dengan pelaku di kontrakan itu, sehingga dia ke situ untuk menjemput Wati dan anaknya itu, lanjut Herman.

Mengetahui Wati ada bersama pelaku, Eljon emosional. Daeng juga emosional, lalu mengambil tabung gas ukuran 3 kilogram dan memukulkannya ke kepala Eljon lalu pingsan dan berdarah di bagian kepala. Eljon terkapar. Daeng lalu memasukkan Eljon ke dalam karung dan dibungkus kantong plastik. Pada hari Minggu pagi, Daeng membuang mayatnya di Kali Cibening. Kantong plastik berisi jasad Eljon disangkutkan ke jembatan.

Korban dipukul dengan tabung gas, pengakuan dipukul 6 kali dan korban dibiarkan saja di situ, kata Kabid Humas Polda Meto Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada hari Rabu. Pembunuhan terjadi di rumah kontrakan Daeng di Jl Caman Utara, Jatisampurna, Bekasi pada hari Sabtu pagi. Saat itu Eljon mendatangi rumah Daeng untuk menjemput Wati Gunawan Simanjuntak yang selama ini menjadi pasangan kumpul kebo Eljon.

Jadi korban ini kumpul kebo dengan Wati dan memiliki anak usia 2 bulan. Nah sudah beberapa hari ini Wati ini tinggal di rumah pelaku, jadi korban datang ke situ karena merasa itu anak (bayi) anaknya juga jadi mau menjemput Wati dan anaknya, jelas Kanit 3 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Herman Endico Simbolon. Pertemuan ketiganya itu berujung percekcokan. Pelaku yang mempertahankan Wati agar tidak pergi dengan korban akhirnya memukul korban dengan menggunakan tabung gas ukuran 3 kilogram.

Setelah dipukul pakai tabung gas, korban akhirnya terkapar di lantai. kemudian diikat dan dimasukkan ke dalam kantong plastik warna hitam besar yang sudah di ikat. Kemudian korban dibawa ke Kali Cibening dengan menggunakan motor dan di situ diikatkan di jembatan, kata Herman. Jasad Eljon baru ditemukan pada hari Sabtu pagi setelah seorang warga mencurigai bungkusan plastik yang menggantung di jembatan Kali Cibening, tidak jauh dari rumah kontrakan pelaku. Beberapa jam kemudian polisi kemudian menangkap Daeng.

Daeng akhirnya ditangkap pada pukul 20.00 WIB tanpa perlawanan. Penangkapan dilakukan tim gabungan dipimpin Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kompol Malvino Edward Yusticia, Kompol Herman Edco Simbolon, AKP Resa Fiardi Marasabessy, AKP Rovan Richard Mahenu dan Wakasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Bambang.

Minggu, 17 Maret 2019

Bupati Kepulauan Seribu Mengantisipasi Datangnya Tsunami

Bupati Kepulauan Seribu Mengantisipasi Datangnya Tsunami 

Bupati Kepulauan Seribu Mengantisipasi Datangnya Tsunami

AGEN POKER Mengatasi datanganya Tsunami Di kepulauan Seribu Bupati akan membagikan Pelampung untuk warga di Kepulauan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menyoroti rentannya daerah wisata terhadap bencana alam. Sebagai salah satu Bali Baru yang diunggulkan meraup wisatawan, Kepulauan Seribu perlu menjaga diri dari bencana tsunami. Bupati Kepulauan Seribu punya ide baru untuk memikat wisatawan.

Kepulauan Seribu terdiri atas perairan dan pulau seluas 4.745,62 km persegi. Ada 110 pulau, 11 di antaranya adalah pulau berpenghuni. Dengan kondisi geografis seperti ini, mitigasi bencana adalah hal yang perlu. Kita perlu alat pendeteksi tsunami dan menyambungkan alat deteksi tsunami dengan early warning system di pulau. Sampai sekarang belum ada sistem peringatan dini supaya masyarakat bisa siap, kata Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad kepada wartawan, pada hari Selasa.

Dia menjelaskan, warga di pulau-pulau besar bisa lari ke bukit bila tsunami terdeteksi bakal tiba. Namun di Kepulauan Seribu, tak ada bukit yang cukup tinggi yang bisa menjadi tujuan warganya lari menyelamatkan diri dari potensi tsunami. Di pulau, warga disuruh lari ke mana? Tidak ada, ujarnya. Maka Husein memunculkan ide agar tiap-tiap warga Kepulauan dibekali baju pelampung atau life jacket. Bila sampai ada air yang menerjang, setidaknya warga masih bisa terapung di permukaan air.

Maka timbul pemikiran saya masyarakat harus diberi life jacket. Jadi dia harus bisa bersahabat dan survive sendiri di air, karena tidak ada tempat lari, ujar Husein. Belum ada rencana realisasi ide ini. Bila saja ide itu terealisasi, 23 ribu orang bakal mendapat satu baju pelampung.

Penduduk asli Pulau Tidung yang juga keluarga pemilik usaha penginapan Griya Rahma, Adlan Kamil, menjelaskan kejadian tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 lalu berefek pada sepinya tamu penginapan. Namun soal tsunami itu sendiri, Adlan tak terlalu risau. Dia sangat yakin Kepulauan Seribu aman dari tsunami.

Kakek saya pernah cerita, waktu Krakatau meletus tahun 1883, Pulau Tidung tetap aman meski ada gelombang 8 meter, kecuali hanya ujung barat dan ujung timur saja yang kena, kata Adlan. Dia menanggapi ide pemberian baju pelampung untuk tiap warga yang dicetuskan Bupati Husein. Kalau kena gelombang, siapa yang jamin kita tidak terbentur benda-benda? Daripada mengadakan baju pelampung, lebih baik pemerintah banyak-banyakin acara doa bersama sajalah, tuturnya.

Di Pulau Harapan, ada Bahrudin alias Jagur yang mengaku khawatir juga terhadap potensi tsunami. Soalnya, tempat hidup mereka dikelilingi laut. Istrinya, Komariah alias Kokom, mengaku lebih khawatir terhadap puting beliung ketimbang tsunami. Soalnya, Pulau Harapan pernah diterjang puting beliung kuat pada 2012.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan perihal pentingnya mitigasi bencana di kawasan destinasi wisata. Hal ini disampaikannya setelah publik Indonesia digemparkan oleh peristiwa tsunami di Selat Sunda.

Industri pariwisata sangat rentan terhadap bencana. Apabila tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan mempengaruhi ekosistem pariwisata dan pencapaian target kinerja pariwisata. Pariwisata sering kali diasosiasikan dengan kesenangan, dan wisatawan melihat keamanan dan kenyamanan sebagai satu hal yang esensial dalam berwisata. Bencana merupakan salah satu faktor yang sangat rentan mempengaruhi naik-turunnya permintaan dalam industri pariwisata, kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.

Erupsi Gunung Merapi tahun 2010 menurunkan jumlah wisatawan di Yogyakarta dan Jawa Tengah hampir 50 persen. Erupsi Gunung Agung di Bali tahun 2017 menyebabkan 1 juta wisatawan berkurang dengan kerugian Rp 11 triliun di sektor pariwisata. Gempa Lombok 2018 menyebabkan 100 ribu wisatawan berkurang dengan kerugian Rp 1,4 triliun di sektor pariwisata. Tsunami di Selat Sunda 22 Desember 2018 menyebabkan kerugian ekonomi hingga ratusan miliar di sektor pariwisata.

Rencana pembangunan 10 Bali Baru atau 10 destinasi pariwisata prioritas yang akan dibangun, yaitu Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Mandalika, Morotai, dan Labuan Bajo, hendaknya mengaitkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana sehingga daerah pariwisata tersebut aman dari bencana. Faktanya, 8 dari 10 daerah prioritas pariwisata tersebut berada pada daerah yang rawan gempa, dan sebagian tsunami, kata Sutopo.

Sabtu, 16 Maret 2019

BNN Berhasil Menggagalkan 20 Kilogram Sabu Asal Taiwan

BNN Berhasil Menggagalkan 20 Kilogram Sabu Asal Taiwan

BNN Berhasil Menggagalkan 20 Kilogram Sabu Asal Taiwan

AGEN POKER Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat berhasil mengungkap penyelundupan sabu seberat 20 kilogram asal Taiwan. Empat orang tersangka diamankan dalam operasi kali ini. Kepala BNN Jawa Barat Brigjen Sufyan Syarif mengatakan tim gabungan melakukan pengintaian terhadap empat tersangka inisial AG, LI, AJ dan GI selama dua pekan dari mendapatkan laporan dari Jakarta.

Tim gabungan membuntuti para pelaku yang bergerak Sukabumi menuju Dumai untuk mengambil barang haram tersebut. Barang tersebut pesanan seseorang inisial J. AG dapat order dari J. Barang sabu dijemput di Dumai Sumatera, dibawa ke Pekanbaru. Kemudian bersama-sama pulang lewat Palembang, Lampung, kita ikutin sampai balik ke Sukabumi lagi, kata Sufyan di kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, pada hari Senin.

Para pelaku akhirnya diamankan petugas gabungan pada 9 Februari 2019 di Sukabumi. Barang haram tersebut di bawa dalam tas menggunakan dua unit mobil. Barang bukti ini dikemas menggunakan bungkus teh china warna kuning. Di simpan dalam tas. Ini barangnya dari Taiwan via sindikat Aceh, tuturnya.

Menurut Sufyan, pengungkapan peredaran sabu 20 kilogram ini pengembangan kasus 2,2 ton ganja yang diungkap Februari 2016 di Cianjur. Pelaku AG merupakan daftar pencarian orang (DPO) kasus tersebut. Dia (AG) dan LI sebagai perekrut AJ dan GI sebagai sopir untuk mengatar J untuk mengambil barang haram tersebut, ucapnya.

Ia mengatakan barang haram tersebut rencananya diedarkan di sejumlah wilayah. Daerah peredarannya di Jabar dan DKI Jakarta, ucap Sufyan.

BNN Jawa Barat berhasil mengungkap penyelundupan 20 kilogram sabu jaringan asal Taiwan ke Sukabumi Jawa Barat. Bisnis sabu ini dikendalikan narapidana Rutan Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif mengatakan tersangka berinisial J merupakan pengendali AG, LI, AJ dan GI yang menyelundupkan 20 kilogram sabu dari Dumai (Riau) menuju Sukabumi (Jawa Barat).

Dia (J) yang order ke AG untuk ambil barang di Dumai, kata Sufyan di kantor BNN Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, pada hari Senin. Dia menuturkan tersangka J mengendalikan sabu asal Taiwan via Aceh ini dari balik jeruji besi. J merupakan narapidana kasus serupa yang diungkap BNN Jatim.

Salah seorang tersangka J ini di (Rutan) Medaeng. ini tahanan BNN Jatim kasus dua kilogram sabu, ujar Sufyan. Menurutnya, 20 kilogram sabu tersebut rencananya diedarkan para pelaku di dua provinsi. Barang haram tersebut dikemas dalam 20 bungkus.

Rencananya diedarkan di Jakarta dan Jawa Barat, ujar Sufyan. Pengungkapan peredaran sabu 20 kilogram ini pengembangan kasus 2,2 ton ganja yang ungkap Februari 2016 lalu di Cianjur. Pelaku AG merupakan DPO kasus tersebut. Pengungkapan ini pengembangan dari kasus ganja 2,2 ton 2016 lalu di Cianjur. AG ini DPO kasus tersebut. Dia (AG) dan LI sebagai perekrut AJ dan GI sebagai sopir, kata Sufyan.

BNN Jawa Barat akan memperdalamin keterkaitan penyelundupan 20 kilogram sabu ke Sukabumi dengan kasus 9,54 kilogram sabu yang menjerat Zul 'Zivilia'. Sebab, barang haram tersebut sama-sama asal Taiwan dan dibungkus dengan bungkusan teh. Iya mungkin di atasnya satu jaringan Taiwan. Tapi kita mesti kembangkan penyelidikan ke sana ada atau tidaknya keterkaitan dengan kasus Zul 'Zivilia' dengan 20 kilogram sabu di Sukabumi, kata Kepala BNN Jabar Brigjen Sufyan Syarif di kantor BNN Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, pada hari Senin.

Ia menuturkan akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendalami keterkaitan jaringan tersebut. Mengingat, Sufyan menjelaskan, pengungkapan kedua kasus sabu itu melibatkan dua wilayah berbeda. Nanti kita koordinasi dengan Polda Metro Jaya apakah ini masih ada rangkaian satu jaringan, ucapnya.

Menurut Sufyan, narkoba jenis sabu banyak diproduksi di China dan Taiwan. Biasanya, sambung dia, jaringan kedua negara tersebut menyelundupkan sabu melalui Aceh dan Kepulauan Riau. Jaringan Taiwan masuk melalui sindikat Aceh, kalau enggak Kepri, ujar Sufyan.

BNN Jabar mengungkap penyelundupan 20 kilogram sabu dari Dumai (Riau) menuju Sukabumi, Jawa Barat, pada tanggal 9 Februari 2019. Petugas menangkap empat tersangka inisial AG, LI, AJ, dan GI. Mereka dikendalikan oleh salah satu napi, inisial J, dari Rutan Medaeng, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sementara, Zul 'Zivilia' ditangkap tim Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di sebuah apartemen di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 28 Februari 2019. Selain Zul, polisi saat itu menangkap 3 tersangka lainnya, yakni MH alias Rian (26), HR (28), dan seorang perempuan, D (26). Barang bukti yang diamankan 9,54 kilogram sabu dan 24 ribu butir pil ekstasi.

Jumat, 15 Maret 2019

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

AGEN POKER Karena sering di marahin sama ibunya sendiri seorang ibu di Gresik akhirnya tewas dibunuh sama anaknya sendiri dirumahnya. Korban, bernama Ranis (55), ditemukan tak bernyawa setelah ditebas lehernya oleh anaknya sendiri Rozikin (28) dengan sebilah celurit yang mengenai tubuhnya. Kasus pembunuhan ini berawal saat korban memarahi anak kandungnya sendiri karena sering memintai uang kepadanya. Usai dimarahi oleh ibunya, pelaku menaruh dendam dan emosi terhadap ibunya yang sering marah kepadanya.

Rupanya emosi pelaku semakin hari semakin menjadi-jadi lalu meledaklah emosi tersebut. Tanpa adanya rasa kasihan terhadap ibunya yang kebetulan saat itu sedang sakit demam sehingga tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, pelaku menyabet leher ibunya yang sedang tiduran di ruang tamu itu. Dalam sekali tebas, leher korban nyaris putus. Korban tewas di tempat.

Usai membunuh ibu kandungnya sendiri dirumahnya. Pelaku langsung melarikan diri dan bersembunyi di rumah keduanya sambil menyembunyikan benda yang celurit leher ibunya yang digunakan untuk membunuh. Namun polisi berhasil menemukan pelaku dan meringkusnya tanpa perlawanan dan dibawa kekantor polisi Dukun.

Saya sangat tega membunuh ibu sendiri karena sering dimarahi terus-menerus oleh ibunya. Sehingga, emosi menjadi-jadi lalu saya bunuh dengan sebilah celurit, ujar Rozikin di depan penyidik Polsek Dukun, pada hari Minggu. Tanpa penyesalan Rozikin terus mengomel sewaktu diperiksa. Bahkan, dengan nada datar dia mengaku tidak sedih setelah membunuh ibu kandungnya sendiri.

Gak sedih blas wes mari mateni ibuku dewe (Tidak sedih sama sekali setelah membunuh ibu sendiri), ungkapnya. Terkait dengan kejadian kasus pembunuhan ini, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menuturkan diduga pelaku mengalami gangguan jiwa. Sebab, pelaku yang merupakan anak ketiga korban tidak ada rasa sedih sama sekali sewaktu membunuh.

Ada dugaan pelaku ada gangguan jiwa. Kendati demikian kami tetap melakukan pemeriksaan dengan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa apakah ada sangkut paut dengan kejiwaan, tuturnya. Sementara Kepala Desa (Kades) Madumulyorejo Matrozim menyatakan sebelum membunuh pelaku memang mengalami depresi. Pelaku memang pernah diperiksakan ke rumah sakit. Pelaku kondisinya kejiwaannya labil. Meski saat ditangkap tidak melakukan perlawanan, pungkasnya

Kamis, 14 Maret 2019

Yuk Dorong Wisata Alam Indonesia Masih Banyak Yang Belum Tahu

Yuk Dorong Wisata Alam Indonesia Masih Banyak Yang Belum Tahu

Yuk Dorong Wisata Alam Indonesia Masih Banyak Yang Belum Tahu

AGEN POKER Memasuki musim angin peneduh barat sedang menjelang pungkasan, lautan tenang meski cuaca sedikit mendung, wartawan bersama Teras Kapal BRI Bahtera Seva I mengunjungi pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, dari tanggal 18 hingga 22. Kami berjumpa dengan wajah lain dari Jakarta yang dikenal selama ini. Bukan wajah pusat kota yang padat dan hiruk pikuk, namun kawasan nelayan dan pariwisata di tengah laut. Perairan dan pulau seluas 4.745,62 km2 menghampar dilautan, bersiap menjadi salah satu destinasi Bali baru.

Ada 110 pulau di seberang daratan perkotaan Jakarta, bila ditotal luas daratannya 8,70 km persegi. Demikian Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlahnya pada laporan tahun 2017. Jadi meski namanya Kepulauan Seribu, jumlah pulaunya sendiri tak sampai seribu. Pulau-pulau kecil tanpa permukiman warga jumlahnya lebih banyak.

Namanya memang Pulau Seribu tapi sebenarnya adalah 110 pulau-pulau yang berpenghuni dan tak berpenghuni. Ada 11 pulau berpenghuni, sisanya adalah pulau resor, pulau konservasi, dan pulau cagar budaya bekas jajahan jaman belanda, kata Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad di RPTRA Pulau Panggang, pada hari Selasa. Menurut data BPS, Penduduk Kepulauan Seribu berjumlah 23.639 jiwa pada 2016. Angkatan kerja yang tercatat setahun sebelumnya ada 9.959 orang. Ada 3.375 orang nelayan di Kepulauan Seribu.

Selain menjadi nelayan, ada pula yang bekerja di sektor pariwisata atau pemandu. Tercatat pada 2015, penduduk yang bekerja di sektor perdagangan, hotel, dan restoran ada 2.602 orang. Mayoritas penduduknya masih mengandalkan dari pekerjaan nelayan, kata Husein. Meski mayoritas penduduk Kepulauan Seribu bermata pencaharian nelayan, namun kawasan ini bergerak menuju arah kawasan wisata. Kepulauan Seribu masuk menjadi salah satu dari 10 Destinasi Wisata Prioritas atau biasa disebut 10 Bali Baru yang ditetapkan pemerintah sejak 2016. Artinya, pariwisata akan semakin dikembangkan di sini, kata Husein.

Alih Profesi yang akan di ajarkan sebagai pemandu wisata, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan 20 juta turis datang ke Indonesia pada 2019. Kepulauan Seribu menjadi salah satu wilayah yang direncanakan bisa turut menyumbang pemenuhan target itu.

Sektor pariwisata menjadi potensi unggulan Kepulauan Seribu. Warga yang berprofesi sebagai nelayan didorong untuk beralih profesi mendukung potensi turisme ini. Menyiapkan masyarakat nelayan menjadi masyarakat sadar pariwisata perlu dilakukan dari hal yang paling mendasar. Budaya pariwisata tentu perlu dibentuk. Sekarang menyiapkan masyarakat juga menghadapi perubahan dalam rangka Kepulauan Seribu menjadi kawasan wisata. Itu harus disiapkan secara mental dan kultur. Biasanya nelayan kemudian menjadi penerima tamu, kan beda. Ini perlu kita siapkan, kata dia

Persiapan yang penting menurutnya meliputi juga soal sarana dan prasarana wisata. Perilaku menjaga kebersihan juga bakal terus diusahakan, karena wisata bahari perlu laut dan pantai yang bersih, berikut tiap jengkal pulau juga perlu terjaga. Saat ini, kata Husein, sudah banyak penduduk yang beralih profesi menjadi pelaku usaha wisata seperti membuka homestay, menjadi pemandu wisata, dan menyewakan perahu-perahu yang semula digunakan untuk mencari ikan untuk mengantar wisatawan ke titik destinasi antar pulau yang ada di sekitar.

Kita inginkan Pulau Seribu ini berkembangnya lebih jauh lagi, pertama, ke arah wisatawan. Kedua, rakyat harus digerakkan dengan budi daya ikan yang ada di laut, kata dia. Jadi ada dua alih profesi yang didorong pemerintah setempat, yakni nelayan menjadi pengusaha sektor pariwisata dan nelayan tangkap menjadi pembudidaya perikanan. Budidaya ikan dirasanya perlu karena saat ini hasil tangkapan ikan mulai berkurang akibat terlalu banyak pengambilan ikan di laut (overfishing). Belum lagi, nelayan tangkap sering terkendala cuaca dan angin musim.

Karena nelayan tangkap sudah tidak bisa lagi kita andalkan menjadi tulang punggung utama. Harus sudah mulai beralih. Makanya dihidupkan keramba-keramba, kata Husein. Budidaya ikan Kepulauan Seribu dinilainya punya potensi luar biasa. Bila berhasil, daratan Jakarta tak perlu lagi mendatangkan hasil laut dari provinsi lain atau sekitar Pulau Jawa. Budidaya ikan juga dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang pekerjaan nelayan tangkap. Bila laut tidak rusak, maka pariwisata bahari tetap terjaga, tamu-tamu bakal tetap tertarik datang untuk snorkeling atau menyelam menikmati keindahan bawah laut dengan trumbu karang yang cantik dan ikan hias berbagai macam.

Pariwisata dan budidaya ikan, akan kita coba gabung dengan penduduk sekitar Pulau Seribu. Supaya masyarakat hidup dari budidaya ikan, di lain pihak alam ini juga tidak rusaknya ekosistem laut dan trumbu karang. Arah ke depannya seperti itu, kata Husein.

Suara warga ingin didengar dan ditindak lanjuti apa yang salah, Mustari (55), sudah menjadi nelayan sejak usianya belia, sekitar tahun '70-an. Saat wartawan menemuinya di Pulau Harapan, dia menceritakan hasil tangkapan ikan era ini memang tak sebanyak zaman dulu. Bagusan dulu, jauh. Dulu saya nggak usah jauh-jauh melaut tapi bisa dapat 8 atau 9 kg tangkapan sehari. Dulu ikan kerapu banyak. Sekarang jarang, kata Mustari.

Alat menangkap ikannya adalah pancing dan rawai. Biasanya dia membentangkan rawai semalaman dan baru mengangkat hasilnya pagi hari. Melaut berhari-hari atau 'babang' sudah biasa dilakoninya. Nelayan di sini penghasilannya tak pasti, sehari bisa mendapat Rp 300 ribu namun sering juga tidak dapat apa-apa. Menjadi petambak juga perlu usaha awal dan uang. Alih profesi untuk total bekerja di sektor pariwisata belum terlintas di benak Mustari. Membuka homestay perlu modal uang dan lahan.

Yang alih profesi itu sebagian. Ada juga nelayan yang Sabtu-Minggu menjadi pengantar wisatawan, dapat Rp 200 ribu, jadi guide dua hari menemani snorkeling, kata dia. Ada Bucek (38) dan Ale (30), nelayan yang kini menjadi anak buah kapal (ABK) KM Zahro, kapal ojek tradisional dari Pulau Tidung. Ale mengakui tangkapan ikan akhir-akhir ini makin sulit didapatkannya karena kurangnya kesadarannya manusia untuk menjaga keindahan laut.

Ikan Tongkol saja tidak ada tidak seperti kayak dulu. Sudah berkurang populasinya dan menjauh dari kepulauan Seribu. Nggak tahu lari ke mana, apa banyak penangkapan di wilayah lain atau bagaimana. Kalau sini kan pakai pancing, yang pakai jaring bisa dihitung jari karena mahal, tutur Ale.

Saat wartawan menemui mereka, pada hari Kamis, suasana sedang lesu tidak ada turis yang datang. Tak ada penumpang atau wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Wisatawan memang tak setiap saat ramai datang. Namun bila kondisi seperti ini terus, maka Ale dan kawan-kawannya akan menjadi nelayan lagi, mencari ikan meski tak mudah. Kenapa tak buka homestay?

Buka homestay kan tergantung modal awalnya dan pembangunan rumahnya. Kalau kita kan pas-pasan. Buat makan sehari-hari saja sulit, sahut Bucek. Namun selain Mustari, Bucek, atau Ale, banyak masyarakat Kepulauan Seribu yang sukses menjalankan usaha yang berkaitan dengan pariwisata Misalnya jasa homestay, pemandu wisata, atau berjualan makanan kecil hingga makanan berat.

Pasangan suami istri Bahrudin alias Jagur (53) dan Komariah alias Kokom (50) misalnya, mereka berhasil menjalankan bisnis homestay di Pulau Harapan. Bukan hanya itu, mereka juga membangun iklim pariwisata di Pulau Harapan. Setelah 2013, Pulau Harapan menjadi mulai ramai wisatawan kemudian banyak homestay di sana. Dulu masih banyak rumah bilik semipermanen, tapi sekarang rumah seperti itu sudah tidak ada. Ini berkat pariwisata lokal yang pertama datang kesana, membuat acara, mendokumentasikan perjalanan mereka sehingga banyak yang penasaran tentang pulau tersebut, kata Kokom.

Rabu, 13 Maret 2019

Polisi Blitar Berhasil Menangkap Prostitusi Online

Polisi Blitar Berhasil Menangkap Prostitusi Online

Polisi Blitar Berhasil Menangkap Prostitusi Online

AGEN POKER Prostitusi online di Blitar yang melibatkan anak-anak di bawah umur di Kabupaten Blitar berhasil diungkap polisi Blitar. Tersangka menggunakan group di medsos untuk menawarkan anak buahnya. Dalam postingannya, tersangka menawarkan pemandu lagu atau biasa disebut LC yang sekaligus bisa diajak kencan. Mereka yang tertarik dengan tawaran tersangka, akan mengirim pesan melalui inbox. Dilanjutkan dengan saling bertukar nomor handphone untuk melaksanakan transaksi langsung. Menariknya, para pelanggan kebanyakan adalah pengunjung tempat karaoke di Blitar.

Tersangka atau mucikari protitusi online adalah Reza Satya Angga Pratama (24) warga Jalan Bromo No 23/25 Rt 01/05 Kepanjenkidul Kota Blitar. Tim cyber troop melakukan patroli, lalu mendapati chatting grup di medsos. Kami pancing seorang anggota menghubungi tersangka dan berhasil kami ungkap prostitusi online itu, kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha dalam rilis di mapolres, pada hari Jumat.

Reza Satya Angga Pratama (24) warga Kota Blitar ini melibatkan anak-anak dalam prostitusi online yang dia kelola. Dia mematok harga sekali kencan untuk anak-anak sebesar Rp 1,5 juta. Dalam menjalankan aksinya selama ini, Reza selalu menggunakan media group medsos untuk menjaring pelanggannya. Dua anak-anak yang telah dipersiapkan Reza untuk pelanggan hidung belang masih berusia 13 dan 14 tahun. Dalam komunikasi via handphone disepakati, mereka bertemu di sebuah hotel melati di wilayah Beru, Kecamatan Wlingi.

Di depan wartawan, Reza mengaku mendapatkan dua anak itu dari temannya yang sama dengan saya. Temannya itu, menurut Reza sudah terbiasa mencarikan teman wanita bagi para pengunjung karaoke di Kota Blitar. Saya jemput mereka di Penataran. Lalu saya bawa ke hotel yang sudah ditentukan. Begitu ketemu pelanggan, terima uang, biasanya mereka saya tinggal, kata lelaki bersemir rambut pirang itu.

Dari kesepakatan, dua anak itu ditawarkan senilai Rp 3 juta. Mereka bisa bermain sendiri-sendiri atau dua langsung, kata Kapolres Blitar AKBP Anissullah M Ridha dalam rilis di mapolres, pada hari Jumat. Dari harga itu jelas Anissullah, kedua korban masing-masing mendapatkan uang Rp 1,2 juta. Sedangkan Reza selaku mucikari mendapat komisi Rp 600 ribu sekali transaksi.

Reza juga mengaku, selain dua anak yang dibawa saat itu, ada beberapa anak lain yang menjadi anak buahnya. Namun, dia juga menawarkan wanita dewasa untuk menemani para pelanggannya setianya. Begitu tersangka keluar kamar hotel, petugas dengan sigap menangkapnya. Turut diamankan dari lokasi kejadian dua buah HP milik tersangka dan korban, uang tunai Rp 3 juta, uang tunai dari resepsionis hotel sebesar Rp 210 ribu dan sebuah kunci kamar nomor 15, tempat dilakukan transaksi.

Kegiatan prostitusi online ini menurut Anissullah diungkap tim cyber troop Polres Blitar setelah melakukan patroli di medsos dan mendapati chatting group. Kami pancing seorang anggota menghubungi tersangka dan berhasil kami ungkap prostitusi online itu, ungkap Kapolres Blitar. Reza juga mengaku, selain dua anak yang dibawa saat itu, ada beberapa anak lain yang menjadi anak buahnya. Namun, dia juga menawarkan wanita dewasa untuk menemani para pelanggannya.

Karena korbannya adalah anak di bawah umur, sebagaimana Pasal 76 I jo Pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak, atas perubahan UU Nomor 23 tahun 2002, atau Pasal 45 ayat (1) sub Pasal 27 ayat 1 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU RI No 11 Tahun. Tersangka Reza diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...