Minggu, 30 September 2018

Pejabat Imigrasi Singapura Diadili Karena Terima Gratifikasi Seks

Pejabat Imigrasi Singapura Diadili Karena Terima Gratifikasi Seks

https://newskorandays.blogspot.com/2018/09/pejabat-imigrasi-singapura-diadili.html


AGEN POKER Pejabat tinggi imigrasi di Singapura diadili karena terima suap sex. Seorang imigrasi Singapura diadili karena menerima gratifikasi seks dari dua wanita asal China. Suap seks itu diberikan sebagai imbalan karena membantu dua wanita itu memperpanjang visa mereka di Singapura.

Dalam kasus korupsi semacam ini tergolong langka di Singapura yang dikenal akan citra birokrasinya yang bersih. Seperti dilansir AFP, Kamis (27/9/2018), pejabat imigrasi yang diadili itu disebut bernama Chin Peng Sum (51). Chin yang berpangkat Sersan Kepala ini merupakan pejabat pada Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan Singapura (ICA).

Dalam kasus ini, Chin diduga telah menerima seks sebagai suap dari sejumlah wanita asing, sebagai imbalan untuk memastikan visa kunjungan wanita-wanita itu di Singapura diperpanjang.

Chin juga dituduh melanggar Official Secrets Act dengan memberikan bocoran kepada dua wanita asal China soal penggerebekan yang akan digelar. Menurut badan antikorupsi Singapura, Biro Investigasi Tindak Korupsi (CPIB), aksi Chin itu membuat wanita-wanita China itu terhindar dari penangkapan juga pelanggaran hukum terkait imigrasi.

Tidak hanya itu, Chin juga dituduh menghalangi penegakan hukum dengan menghapus pesan-pesan singkat antara dirinya dengan kedua wanita itu. Ini merupakan pelanggaran hukum serius bagi pejabat publik untuk bertindak demi kepentingan mereka sendiri dan memanfaatkan jabatan mereka untuk mendapatkan keuntungan korup, sebut Biro Investigasi Tindak Korupsi Singapura.

Chin juga dituduh melanggar Official Secrets Act dengan memberikan bocoran kepada dua wanita asal China soal penggerebekan yang akan digelar. Menurut badan antikorupsi Singapura, Biro Investigasi Tindak Korupsi (CPIB), aksi Chin itu membuat wanita-wanita China itu terhindar dari penangkapan juga pelanggaran hukum terkait imigrasi.

Tidak hanya itu, Chin juga dituduh menghalangi penegakan hukum dengan menghapus pesan-pesan singkat antara dirinya dengan kedua wanita itu. Ini merupakan pelanggaran hukum serius bagi pejabat publik untuk bertindak demi kepentingan mereka sendiri dan memanfaatkan jabatan mereka untuk mendapatkan keuntungan korup, sebut Biro Investigasi Tindak Korupsi Singapura.

Singapura yang sangat tegas dan ketat terhadap praktik korupsi ini, secara konsisten masuk dalam daftar negara-negara yang minim korupsi di dunia. Gaji para pegawai pemerintahan di Singapura tergolong yang tertinggi di dunia, yang memang disengaja demi menangkal korupsi.

Namun beberapa kasus korupsi tetap muncul. Salah satunya kasus tahun 2013, saat seorang mantan Kepala Pasukan Pertahanan Sipil, yang mengawasi dinas darurat bernama Peter Lim dinyatakan bersalah atas pidana korupsi dalam kasus seks-untuk-kontrak dan dibui selama 6 bulan.

Peter Lim yang merupakan mantan kepala Departemen Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) ini, dianggap telah merusak citra pelayanan publik dengan terlibat dalam tindak pidana korupsi. Hakim Hamidah Ibrahim yang menangani perkara ini, menolak segala pembelaaan yang dilontarkan pihak Peter.

Sikap tanpa kompromi harus digunakan dalam melawan semua pelaku korupsi tanpa memandang posisi mereka, ujar Hakim Hamidah Ibrahim saat menjatuhkan vonis, seperti dilansir AFP, Kamis (13/6/2013). Hakim juga menggaris bawahi jabatan yang dipegang Peter saat terlibat korupsi tersebut, yang tergolong kategori pejabat tinggi dalam pemerintahan Singapura.

Saya merasa ini sangat tidak bisa diterima, karena bukannya memegang kepercayaan yang diberikan kepadanya, terdakwa justru terlibat korupsi yang akhirnya merusak reputasi jabatan dan institusinya, tegasnya. Saat vonis dibacakan, Peter terlihat sedih sambil menutup mata dan menundukkan kepalanya.

Pada Mei lalu, Peter sudah dinyatakan bersalah menerima oral seks dari seorang wanita (49) yang merupakan General Manager dari perusahaan bernama Nimrod Engineering, yang saat itu tengah memiliki proyek dengan SCDF. Kasus tersebut terjadi pada Mei 2010 lalu, ketika Peter masih menjabat Kepala SCDF. Beberapa bulan kemudian, Peter membocorkan kebutuhan SCDF dan perusahaan wanita tersebut lolos dalam tender.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...