Polisi Tunggu Hasil Visum, Kasus ABG Karawang Diduga Diperkosa
https://newskorandays.blogspot.com/2018/10/polisi-tunggu-hasil-visum-kasus-abg.htmlAGEN POKER Polis sedang menunggu hasil visum et repertum untuk melengkapi pemeriksaan kasus dugaan perkosaan yang menimpa wanita usia 15 tahun. Petugas juga siap memanggil saksi dan dua remaja yang mencekoki siswi asal Rengasdengklok Karawang itu.
Sambil menunggu hasil visum dan laboratorium, kasusnya masih terus kami selidiki, kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya saat dikonfirmasi via telpon pada hari minggu (30/9/2018).
Anak baru gede (ABG) tersebut mengeluh sakit dibagian kemaluannya dua hari ditemukan dalam kondisi mabuk bersama dua remaja pria ditempat pembuangan sampah sementara atau TPS di Cikelor. Namun, untuk memastikan penyebab sakitnya, hasil visum dan pemeriksaan laboratorium akan sangat membantu polisi dalam penyelidikan kasus tersebut.
Saudara dari perempuan tersebut merasa bahwa ada dugaan tindakan pelecehan pada saat kejadian, kemudian melaporkannya ke Polres Karawang. Jadi sebetulnya kami masih menyelidiki kasusu ini, kata Slamet menegaskan.
Selain itu, polisi juga membantah petugas di Polsek Rengasdengklok menerima suap dan melepaskan dua remaja pria yang mencekoki menerima suap dan melepaskan dua remaja pria yang mencekoki siswi tersebut. Menurut Slamet, justru keluarga ABG itu tidak memberikan keterangan adanya perkosaan kepada putugas.
Pada saat itu, dari keluarga wanita yang ditolong dan dibawa oleh petugas ke rumah sakit dan sama sekali tidak memberikan keterangan adanya pemerkosaan kepada petugas, kata Slamet. Justru keluarga wanita tersebut adalah salah satu pihak yang meminta agar semuanya kedua pemuda bisa pulang dan masalah selesai, Slamet menambahkan.
Hal itu diperkuat oleh keterangan Enin Saputra, kakek korban. Anak saya melaporkan kasus itu ke Polsek Rengasdengklok. Laporannya kasus kenakalan remaja karena cucu saya dicekoki, tutur Enin.
Namun, dua pria oknum ormas di Rengasdengklok malah memanfaatkan situasi. Enin bercerita, kedua oknum itu mengaku sebagai mediator polisi dan meminta uang pelicin supaya laporan korban ditindak lanjuti.
Modus tipu-tipu oknum itu ketahuan saat petugas Polsek Rengasdengklok menolak uang suap tersebut. Alhasil oknum ormas itu mengembalikan uang itu ke ayah korban pada Sabtu petang (29/9). Polisi menolak uang ini. Ribet lah, kata Enin menirukan ucapan oknum tersebut.
Oknum ormas langsung masukin uang ke saku anak saya. Dia bilang Polisi menolak. Sepertinya anak saya tertipu, Enin kembali menjelaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar