Jumat, 15 Februari 2019

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

Moeldoko Minta Teror Yang Ada Di Jateng Diusut Tuntas

AGEN POKER Moeldoko meminta kepada Polda Jawa Tengah (Jateng) mengerahkan 1.200 personel pascateror pembakaran kendaraan yang terjadi di wilayahnya. Ribuan personel diturunkan untuk melakukan patroli dalam rangka mencegah terjadinya teror serupa lagi. Polda Jateng menurunkan 1.200 personel, kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Jumat.

Syahar memastikan Polda Jateng telah melakukan langkah pencegahan yang maksimal sambil menyelidiki identitas pelaku teror. Tim gabungan kan sedang bekerja. Melakukan upaya-upaya preventif dalam rangka mencegah terjadinya lagi. Inilah yang Polda Jateng all out, di situ, ujarnya. Syahar menuturkan aparat TNI juga turut membantu pengamanan di Jateng demi masyarakat Jawa Tengah. Syahar pun meminta masyarakat turut berpartisipasi menjaga keamanan dengan ronda malam bergantian bersama aparat lingkungan atau Limas.

Dibantu TNI, masyarakat, supaya 24 jam. Terutama di jam-jam rawan jam 2-5 pagi, itu diperlukan kehadiran aparat keamanan. Dengan wilayah yang luas, tentunya Polri juga butuh bantuan dari masyarakat, ucap Syahar. Teror pembakaran kendaraan terjadi sejak awal Januari hingga awal Februari di Jateng. Ada 27 tempat kejadian perkara pembakaran maupun percobaan pembakaran kendaraan, yaitu 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, 1 kali di Kabupaten Semarang, dan 1 kali di Kabupaten Grobogan.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal memastikan tidak ada motif dendam pelaku kepada korban dalam peristiwa ini. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menduga pelaku adalah orang-orang terlatih.

Dari rumah dinas Gubernur Jawa Tengah atau Puri Gedeh malam ini didatangi Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro. Tiga pejabat itu kembali membahas terkait teror pembakaran mobil dan motor yang terjadi di Jawa Tengah. Diketahui teror pembakaran terjadi di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal. Ternyata hari Rabu kemarin peristiwa serupa mulai merambah ke Kabupaten Grobogan.

Kebakaran menimpa angkot milik Jarmoyo, (42) warga Tegowanu Wetan, RT 01 RW 01, Kecamatan Tegowanu yang sudah 2 hari di parkir di lokasi yaitu di depan Toko Minimarket Lestari Jaya, Jalan No. 1, Gambreng, Tegowanu Wetan dan diketahui sekitar pukul 01.30 WIB. Kali ini kerusakan cukup parah karena api menghanguskan angkot hingga rata.

Saya lihat motifnya, modusnya, kemudian dia menggunakan minyak dan sebagainya. Itu sama, kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono, pada hari Kamis malam. Pola serupa diterapkan pada kejadian di Grobogan. Pelaku juga menghindari lokasi yang kuat seperti jalan protokol atau pemukiman bersatpam.

Seperti yang saya katakan, pelaku mencari titik lemah keamanan aparat negara Indonesia. Jadi seperti teori balon, ditekan di sini, diobok-obok di sini, dikuatkan di sini, akan mencotot ke tempat lain, tandasnya. Kapolda menegaskan polisi serius menangani kasus tersebut karena Mabes Polri juga turun. Penjagaan 2/3 pasukan yang biasa dilakukan siang hari digeser pada jam-jam rawan pembakaran mobil.

Kalau mau lihat dinamikanya, antara jam 00.00 sampai jam 05.00 pasti ada razia, tegasnya. Grobogan kita minta Kapolresnya untuk menghitung, pemukiman yang rawan dan ada potensi kejadian, ada akses untuk pelarian. Itu didata, kita berikan bantuan tambahan bantuan pengamanan, pungkas Condro.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memerintahkan seluruh Bupati/Wali Kota se-Jawa Tengah untuk waspada atas ancaman teror yang terjadi saat ini. Tidak hanya di daerah yang sudah terjadi teror, namun semua wilayah Jateng harus diamankan dari aksi teror.

Kami dibantu Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro telah melakukan banyak hal untuk pengamanan dan pengungkapan kasus ini. Saya telah perintahkan semua Bupati/Wali Kota untuk mengamankan daerah masing-masing, hidupkan lagi Poskamling, pasang CCTV dan portal-portal untuk menghalangi pelaku melakukan terornya, kata Ganjar.

Pangdam IV/ DIponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi menambahkan, pihaknya ikut membantu kepolisian dalam pengungkapan kasus teror itu. Satuan organik disiagakan membantu kepolisian. Kita memperkuat, kita gunakan satuan organik utnuk membackup, kata Effendi.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan kasus teror pembakaran mobil dan motor di wilayah Jawa Tengah harus diusut hingga tuntas. Penyelidikan itu untuk memastikan pembakaran itu terencana atau tidak. Saya pikir ini pentingnya untuk didalami peristiwa demi peristiwa, apakah ini peristiwa yang by design atau tidak. Ini segera harus dicari tahu jawabannya, ujar Moeldoko di Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada hari Senin.

Moeldoko mengatakan tidak menutup kemungkinan hal ini berkaitan dengan pilpres. Namun, menurutnya, pihaknya tidak akan membuat polemik dengan menduga motif di balik kejadian tersebut. Bisa, sangat mungkin untuk pemanasan, bisa juga begitu. Tapi kita tidak ingin buat polemik, yang kita inginkan memahami dan mendalami semakin baik kenapa itu, tujuannya apa itu, siapa pelakunya dan seterusnya. Motifnya yang paling penting, ujarnya.

Jika tidak dituntaskan, kata Moeldoko, maka tidak diketahui pasti motif teror pembakaran itu. Moeldoko juga ragu jika pembakaran ini disebut kebetulan. Kalau nggak didalami nanti kita menjadi tidak tahu bahwa ini by design ternyata. Bisa ini by design, bisa kebetulan, tapi kalau kebetulan ini kenapa berantai, ini kita sedang mendalami, sambungnya.

Moeldoko mengatakan saat ini kepada seluruh kepolisian Jawa tengah mengambil langkah untuk melakukan pengecekan. Dia menekankan kasus ini harus diusut karena menyangkut ketertiban dan keamanan. Saya pikir polisi sudah mengambil langkah, tidak boleh ini terus-terusan terjadi karena ini menyangkut rasa kenyamanan, ketertiban, keamanan. Jadi polisi sudah bekerja, ujar Moeldoko.

Sebelumnya, Polri memastikan teror pembakaran di Jateng tidak dilatarbelakangi dendam pelaku kepada korban. Polri menyebut ada kelompok orang yang sengaja ingin menyampaikan pesan teror kepada warga Jateng.

Ini kan hanya sebagian kecil kelompok yang ingin menyampaikan teror pada masa politik saat ini. Ada beberapa petunjuk, hampir semua korban itu tidak ada masalah dan kaitannya dengan dendam, kata Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Kamis. Akibat aksi pembakaran maupun percobaan pembakaran sudah terjadi 17 kali di Kota Semarang, 8 kali di Kabupaten Kendal, dan 1 kali di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...