Minggu, 07 Juli 2019

2 Pencuri Mengamati Sebuah Mobil Dan Pecah kaca Pada Siang bolong

2 Pencuri Mengamati Sebuah Mobil Dan Pecah kaca Pada Siang bolong

2 Pencuri Mengamati Sebuah Mobil Dan Pecah kaca Pada Siang bolong

Pada aksi pelaku pecah kaca digagalkan warga di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat. Pelaku ditangkap setelah korban memergoki pelaku sedang beraksi di mobilnya. Saat itu warga yang mendengar teriakan korban langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Akhirnya pelaku pun berhasil ditangkap 200 meter dari lokasi kejadian. Saya dengar korban berteriak minta tolong, situasi di sini tadi sedang ramai karena jam istirahat. Begitu pelaku mau belok ke arah Jalan Cikiray, ada warga yang tendang motornya hingga pelaku jatuh, kata Giarto penjual rujak di sekitar lokasi kepada wartawan, pada hari Rabu.

Menurut Giarto pelaku berjumlah dua orang berboncengan satu motor. Tas yang diduga hasil kejahatan ditemukan tidak jauh dari lokasi pelaku terjatuh dan langsung diamankan warga. Tas korban warnanya biru, tas buat olah raga. Tadi diamankan oleh teman korban, tidak lama polisi datang dan mengamankan pelaku, katanya. Luthfi Abrar, seorang petugas keamanan ruko di sekitar lokasi menyebut peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Dia melihat pelaku tergeletak di dekat trotoar jalan dikerumuni warga.

Pas saya mau istirahat, posisi sudah ramai. Saya ambil pelakunya, saya pisah daripada nanti takut kenapa-kenapa karena massa yang berkerumun langsung main sikat. Bukan jambret, saya dengar mereka pelaku pecah kaca, kata Luthfi. Sementara itu Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya kedua pelaku telah diamankan dan saat ini masih dalam pengembangan. Lagi dikembangkan, kata Susatyo via pesan singkat.

Pencurian uang Rp 1,2 miliar milik bos ikan di Sukabumi berhasil digagalkan oleh warga. Salah satu yang berperan dalam menggagalkan pencurian tersebut adalah seorang kurir jasa pengiriman bernama M Rafi. Aksi heroik ini bermula saat Rafi melihat salah seorang pelaku menarik sesuatu dari mobil APV milik korban. Tak hanya itu, Rafi juga melihat kaca mobil tersebut telah pecah dan pelaku langsung lari membonceng temannya. Situasi di tempat parkiran sepi. Posisi saya berada di seberang jalan mau antar paket kiriman. Selain saya ada juga Pak Sihombing warga lain yang melihat kejadian itu. Pak Sihombing berteriak ke pelaku, saya langsung narik gas motor kejar pelakunya, kata Arif di halaman parkir Mapolresta Sukabumi pada hari Kamis.

Dua pelaku yang panik langsung tancap gas ke arah jalan sempit Cikiray. Arif yang juga tancap gas berhasil mengejar dan langsung menabrak motor pelaku. Kedua pelaku pun akhirnya terjatuh dari motornya. Sejumlah warga yang berada di lokasi berhamburan dan menghakimi kedua pelaku. Tas diamankan Sihombing, sementara pelaku diserahkan ke polisi yang datang setelah mendapat laporan dari warga. Pelakunya panik karena warga bersahutan ada yang bilang jambret, ada yang bilang rampok. Begitu jatuh warga langsung mengerumuni pelaku. Tas diamankan sama Pak Sihombing lalu dibawa ke kantor polisi, tuturnya.

Sebelumnya kedua pelaku beraksi dengan melakukan pencurian modus pecah kaca terhadap mobil APV milik bos ikan di Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi. Pelaku berhasil membawa kabur tas berisi Rp 1,2 miliar milik korban. Namun pelarian kedua pelaku terhenti setelah dikejar oleh warga. Aksi dua pelaku pencurian uang Rp 1,2 miliar milik bos ikan di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terbilang singkat. Hanya butuh satu menit, pelaku bisa mengambil tas berisi uang dari dalam mobil dengan modus pecah kaca.

Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo menunjukkan sejumlah alat yang digunakan pelaku berinisial L dan C ketika beraksi. Alat pertama berupa pecahan busi dan kayu lonjong dengan ujung besi. Pecahan busi digunakan dengan cara dilempar sekuat tenaga ke arah kaca mobil target, setelah pecah didorong menggunakan kayu berujung besi, kata Susatyo di Mapolresta Sukabumi, pada hari Kamis.

Para pelaku melancarkan aksinya selama kurang dari 1 menit, ketika tas korban diambil mereka kemudian melarikan diri. Situasi parkiran tempat mereka beraksi sangat sepi. Ketika memecah kaca menggunakan alat ini (busi) tidak mengeluarkan suara. Pelaku beraksi kurang dari satu menit, kata Susatyo. Kepada polisi, pelaku C mengaku sudah tinggal selama kurang lebih selama 3 tahun di Sukabumi. Sebelumnya dia bekerja sebagai sales di salah satu perusahaan rokok. Warga asal Sumatera Selatan itu akhirnya tergiur melakukan aksi pecah kaca setelah diajak temannya.

Baru sekali beraksi, peralatan yang dibawa juga milik L pelaku yang tewas, dia yang siapkan semua, ucap dia seraya menjelaskan perannya hanya sebagai joki motor. Aksi pencurian uang Rp 1,2 miliar berhasil digagalkan warga di Sukabumi, Jawa Barat. Lukman, bos ikan sekaligus pemilik uang, mengaku bersyukur uang yang sedianya untuk membayar gaji karyawan dan modal bisnis ikan itu utuh. Lukman menyebut uang itu baru diambil dari kantor cabang Bank BCA di Jalan Sudirman, Kota Sukabumi. Dia mengaku tidak tahu ada fasilitas pengawalan polisi karena pihak bank pun tidak menawarkan hal itu.

Saya ambil uang rencananya mau beli peralatan, gaji karyawan dan modal ikan. Begitu saya ambil, saya taruh di tas semuanya, tutur Lukman kepada wartawan, pada hari Kamis. Saat itu, Lukman hanya sendirian sambil mengemudikan mobil. Tas berisi uang sebanyak itu ia simpan di samping kiri atau tepat di bawah jok penumpang. Ia sempat keluar dari mobil APV miliknya menuju salah satu toko.

Sekitar tiga menit saya tinggal begitu saya cek ternyata tas sudah enggak ada, kondisi kaca juga pecah. Tidak lama ramai orang teriak jambret, ketika saya lihat ternyata pelakunya dapat, ujar Lukman. Uang milik Lukman selamat berkat Sihombing yang menemukan tas olahraga itu tergeletak tidak jauh dari lokasi pelaku yang jatuh diterjang Muhammad Rafi, seorang kurir jasa pengiriman.

Saya bersyukur uang saya selamat tanpa ada kekurangan sedikitpun, kata Lukman. Pagi tadi uang milik Lukman dipamerkan polisi. Uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu itu tersusun rapi di meja khusus barang bukti saat polisi mengekspose kasus tersebut. Suasana santap siang sejumlah pekerja di sekitar Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi tiba-tiba riuh dengan teriakan minta tolong seorang bos ikan yang baru saja menjadi korban pecah kaca mobil. Di saat bersamaan dua orang pria berboncengan dengan kecepatan tinggi melesat dari arah bank menuju Jalan Cikiray yang dikenal dengan jalan lintas menuju arah LLRE Martadinata. Rupanya kedua pelaku itu baru saja mengambil tas dari dalam mobil korban.

Saat pelarian, motor pelaku ditendang oleh seorang kurir jasa pengiriman paket bernama M Rafi. Motor dan kedua pelaku pun terjatuh. Warga yang juga ikut mengejar pelaku langsung mengepung dan sebagian melakukan aksi main hakim sendiri. Tak lama polisi datang setelah mendapat laporan dari warga untuk mengamankan kedua pelaku dan milik korban yang berisi uang Rp 1,2 miliar. Situasi di tempat parkiran sepi. Posisi saya berada di seberang jalan mau antar paket kiriman. Selain saya ada juga Pak Sihombing (warga lain) yang melihat kejadian itu. Pak Sihombing berteriak ke pelaku, saya langsung narik gas motor kejar pelakunya, kata Arif di halaman parkir Mapolresta Sukabumi pada hari Kamis.

Usai diamankan, polisi pun melakukan pengembangan untuk melakukan pengejaran terhadap dua tersangka lainnya. Saat pengembangan polisi membawa C dan L yang sebelumnya diamankan warga. Namun saat pengembangan L mengeluh sakit dan dilarikan ke rumah sakit. L mengeluh sakit saat proses pengejaran pelaku lainnya. Dia kemudian dibawa anggota ke rumah sakit dan meninggal dunia dini hari tadi, kata Kapolresta Sukabumi AKBP Susatyo Purnomo, pada hari Kamis.

Dalam jumpa pers yang digelar, Susatyo menunjukkan sejumlah alat kejahatan L dan C ketika beraksi berupa pecahan busi dan kayu lonjong dengan ujung besi. Pecahan busi digunakan dengan cara dilempar sekuat tenaga ke arah kaca mobil target, setelah pecah didorong menggunakan kayu berujung besi, kata Susatyo. Para pelaku melancarkan aksinya selama kurang dari 1 menit, ketika tas korban diambil mereka kemudian melarikan diri. Situasi parkiran tempat mereka beraksi sangat sepi. Ketika memecah kaca menggunakan alat ini (busi) tidak mengeluarkan suara. Pelaku beraksi kurang dari satu menit, kata Susatyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...