Jumat, 30 November 2018

Banyak Sampah Plastik-Minyak Di Pulau Pari Satu Persatu Penyu-Penyu Mati Karena Makan Sampah

Banyak Sampah Plastik-Minyak Di Pulau Pari Satu Persatu Penyu-Penyu Mati Karena Makan Sampah


AGEN POKER Banyak sampah plastik, minyak, hingga eceng gondok mencemari perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Di sekitarnya, ada seekor penyu mati. Informasinya ada sekitar dua hingga tiga penyu mati, kata Ketua RT 01/RW 04, Kelurahan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta, Edi Mulyono (34), pada hari Selasa (27/11/2018).

Edi Mulyono baru saja membersihkan sampah-sampah yang terbawa sampai ke pantai pulaunya. Dia menerima video dari warganya bernama Suryadi alias Ondoy, warga RT 01/04, yang melintasi perairan sekitar pukul 12.00 WIB. Video itu berisi tayangan seekor penyu yang sudah mati, mengambang, dan membusuk.

Meski belum dipastikan matinya, tapi menurut teman-teman, matinya itu karena makan sampah atau kena minyak. Bangkainya ditemukan tak jauh dari sekitar situ perairan yang dicemari sampah, kata dia. Penyu itu dikenal masyarakat setempat sebagai penyu sisik yang punya habitat di kawasan Kepulauan Seribu. Dengan ukuran seperti di video warganya, penyu sisik itu diperkirakan sudah berusia belasan tahun.

Ada pula video dari warganya yang melintas di laut pukul 10.00 WIB pagi tadi. Video itu menunjukkan laut yang penuh dengan sampah-sampah. Warganya yang bernama Boni juga melintas dengan kapal berbeda sekitar pukul 10.00 WIB, juga menunjukkan video yang sama, sampah-sampah mengotori laut. Yang mendominasi adalah sampah plastik. Macam-macam, ada plastik botol, kantong plastik, plastik bungkus makanan, ujar Edi.

Lokasi bangkai penyu yang mengambang ditemukan tak jauh dari sampah-sampah plastik dan minyak yang mengapung. Dari mana asal sampahnya?

Ini karena banyak pek (minyak, red), jadi penyu juga sampai mati, mungkin karena banyak limbah pek dan juga sampah-sampah plastik, lihat, banyak banget sampah-sampahnya, ada eceng gondok, segala plastik-plastik, dan juga yang lainnya. Wah sayang banget, penyu sangat besar-besar begitu sampai mati begitu, lihat...,  begitu kata seseorang yang merekam video bangkai penyu mengambang.

Berdasarkan kabar warganya, sampah ini sudah sampai ke Pulau Pramuka, yang berjarak satu jam dari Pulau Pari. Dia yakin sampah ini bukan berasal dari Kepulauan Seribu, melainkan dari daratan Jakarta yang punya 13 sungai itu. Ini rata-rata sampah kiriman dari 13 sungai dari pesisir Jakarta. Kalau dari Kepulauan Seribu, kita sendiri sadar lingkungan, sampah kita sudah tertangani dengan baik, kata Edi.

Untuk soal minyak yang ditumpah ke laut, dia tak tahu dari mana asalnya. Kawasan perairan sekitar Pulau Pari memang dilalui kapal-kapal. Namun sejauh ini dia belum pernah memergoki kapal menumpahkan minyaknya. Kayak minyak mentah begitu. Kita nggak tahu siapa yang buang. Lalu lintas kapal memang di sini, tapi sepanjang hidup saya di Pulau Seribu, belum pernah saya menangkap basah kapal yang membuang minyak, kata dia.

Banyaknya sampah-sampah dilaut yang diduga berasal dari daratan Jakarta ditemukan di sekitar bangkai penyu. Saatnya menghentikan aliran sampah ke laut Jakarta. Sampah-sampah tersebut berasal dari sekitar Teluk Jakarta. Aliran sampah-sampah ke laut perlu segera dihentikan dengan manajemen pengelolaan sampah yang lebih baik, kata pengkampanye perkotaan dan energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, kepada awak madia, pada hari Senin (26/11/2018).

Sawung meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) segera menyelidiki kematian penyu itu. Diduga kuat, penyu itu mati akibat pencemaran laut kepulauan seribu.

KLHK atau KKP harus melakukan penelitian kenapa penyu-penyu tersebut mati. Pasti ada sesuatu gangguan yang membuat mereka mati massal, kata Sawung.

Dia mengetahui ada sejumlah kapal pembersih lautan yang dioperasikan pihak Pemerintah Provinsi DKI di kawasan Kepulauan Seribu dan perairan Jakarta. Namun cara pembersihan demikian sia-sia saja bila sumber sampahnya tak diatur. Sumbernya adalah aliran sampah dari darat yang terlarung ke laut Teluk Jakarta, termasuk sampah dari daratan Jawa Barat dan Banten. Kalau sumbernya tidak ditangani, tetap saja kapal pembersih tidak efektif, kata Sawung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...