Rabu, 02 Januari 2019

Karena Sakit Hati Ke Pamannya Sidik Culik Dan Membunuh Saudaranya

Karena Sakit Hati Ke Pamannya Sidik Culik Dan Membunuh Saudaranya

Karena Sakit Hati Ke Pamannya Sidik Culik Dan Membunuh Saudaranya

AGEN POKER Saudara kandung yang sungguh keji perilaku Muhammad Sidik (19) warga Kabupaten Siak Riau. Dia membunuh anak pamannya karena dijanjikan dana yang dibantukan untuk nikahnya terlalu sedikit alias kurang banyak dari tagihan acara.

Korbannya bernama Ayub usia lima tahun yang merupakan anak pamannya sendiri. Bocah ini dibunuh pelaku karena unsur sakit hati terhadap pamannya, kata Kasat Reskrim Polres Siak, AKP M Faisal Ramzani SIK kepada wartawan, pada hari Minggu.

Faisal menjelaskan kenapa dia membunuh sepupunya, peristiwa tersebut berawal pada hari Jumat sore di Desa Perawang Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Tersangka mengajak korban Ayub dengan alasan akan bermain si sebuah tempat permainan. Ketika itu ayah korban sedang tidak lagi di rumah, tengah berada di Pekanbaru. Tersangka menjemput korban ke rumahnya, kata Faisal.

Setelah dijemput, kata Faisal, pelaku menghubungi orang tua korban mengatakan telah menculik anaknya atau sepupu Faisal. Mendapat kabar tersebut, ayah korban Asril (42) menghubungi keluarganya untuk memastikan soal aksi penculikan tersebut.

Dengan komunikasi melalui HandPhone, tersangka meminta tebusan uang ke pamannya sebesar Rp 300 juta jika bocah itu ingin selamat. Bila tidak diberikan, korban akan dibunuh, kata Faisal.

Atas ancaman tersebut, sambungnya, pihak keluarga melaporkan aksi penculikan tadi ke Polsek Tualang. Malam itu juga pihak kepolisian melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku. Pelaku berhasil ditangkap pada hari Sabtu.

Saat ditangkap ternyata tidak bersama korbannya. Dia mengaku telah membunuh korban yang tak lain juga saudara sepepunya sendiri, kata Faisal.

Tim lantas meminta pelaku untuk menunjukkan lokasi pembunuhan korban. Tersangka usai membunuh dengan cara mencekik lantas ditimbun begitu saja dengan tanah. Kaki korban saat ditemukan dalam keadaan terikat. Jasad korban selanjutnya dibawa ke RS Polda Riau di Pekanbaru, kata Faisal.

Dari keterangan tersangka, katanya, dia sengaja melakukan hal itu karena unsur sakit hati terhadap pamannya, Asril. Alasannya karena saat dia ingin menikah, pamannya hanya bersedia memberikan bantuan Rp 5 juta.

Tersangka mengaku sakit hati karena sepupu lainnya dulu saat menikah diberi bantuan dari pamannya mobil dan rumah. Tersangka juga mengaku sakit hari juga karena sering dimarahi dan dihina bodoh, kata Faisal.

1 komentar:

  1. Ayoo Gabung Sekarang Juga di WWW.GrandM88.ORG

    Ada Banyak Games Yang Bisa Bosku Coba disini :

    Taruhan Bola ( SBOBET , IBCBET , CMD368 )
    Casino Online ( SBOBET , MAXBET , ION CASINO )
    Sabung Ayam S128 Dan Lainnya

    Bonus DEPOSIT 10%
    Bonus CASHBACK 15% SPORTBOOK
    Bonus ROLLINGAN 1% CASINO
    Bonus Refferal Khusus 3% Bagi Anda yang
    Ajak Teman2 bermain di WWW.GrandM88.ORG

    Minimal DP & WD 50RB
    Proses DP & WD HANYA 2 MENIT
    ( Via Live Chat ) Respon Cepat
    Costumer Service 24 Jam Online
    Line : GrandM88
    WeChat : GrandM88
    PINBB : GR4NDM88
    FB : GrandM88
    WHATSAPP : +855963410212

    GrandM88.org
    BeritaIDN.asia
    www.idnLiga.net

    Bandar Judi Online
    Agen Bola Terpercaya
    Prediksi Bola Jitu
    Agen Bola Resmi SBOBET
    Parlay Bola Jalan
    Agen Sabung Ayam Online
    Prediksi Bola Akurat
    Agen Bola
    Jadwal Bola Lengkap
    Taruhan Bola
    Situs Bola Terpercaya


    Cerita Dewasa
    Cerita Semi
    Cerita Sex
    Nonton Bokep
    Film Sex
    Film Dewasa


    Prediksi Bola
    Prediksi Togel
    Berita Bola
    Prediksi Parlay Bola
    Bursa Taruhan


    Agen SBOBET
    Agen Casino SBOBET
    Bandar MAXBET
    Agen Sabung Ayam S128
    Casino Online
    Poker online
    Agen Casino Online
    Bandar Judi Casino
    Forum Judi Online
    Tips Tembus Parlay

    BalasHapus

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...