Jumat, 15 Maret 2019

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

Anak Bunuh Ibu kandungnya Sendiri

AGEN POKER Karena sering di marahin sama ibunya sendiri seorang ibu di Gresik akhirnya tewas dibunuh sama anaknya sendiri dirumahnya. Korban, bernama Ranis (55), ditemukan tak bernyawa setelah ditebas lehernya oleh anaknya sendiri Rozikin (28) dengan sebilah celurit yang mengenai tubuhnya. Kasus pembunuhan ini berawal saat korban memarahi anak kandungnya sendiri karena sering memintai uang kepadanya. Usai dimarahi oleh ibunya, pelaku menaruh dendam dan emosi terhadap ibunya yang sering marah kepadanya.

Rupanya emosi pelaku semakin hari semakin menjadi-jadi lalu meledaklah emosi tersebut. Tanpa adanya rasa kasihan terhadap ibunya yang kebetulan saat itu sedang sakit demam sehingga tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, pelaku menyabet leher ibunya yang sedang tiduran di ruang tamu itu. Dalam sekali tebas, leher korban nyaris putus. Korban tewas di tempat.

Usai membunuh ibu kandungnya sendiri dirumahnya. Pelaku langsung melarikan diri dan bersembunyi di rumah keduanya sambil menyembunyikan benda yang celurit leher ibunya yang digunakan untuk membunuh. Namun polisi berhasil menemukan pelaku dan meringkusnya tanpa perlawanan dan dibawa kekantor polisi Dukun.

Saya sangat tega membunuh ibu sendiri karena sering dimarahi terus-menerus oleh ibunya. Sehingga, emosi menjadi-jadi lalu saya bunuh dengan sebilah celurit, ujar Rozikin di depan penyidik Polsek Dukun, pada hari Minggu. Tanpa penyesalan Rozikin terus mengomel sewaktu diperiksa. Bahkan, dengan nada datar dia mengaku tidak sedih setelah membunuh ibu kandungnya sendiri.

Gak sedih blas wes mari mateni ibuku dewe (Tidak sedih sama sekali setelah membunuh ibu sendiri), ungkapnya. Terkait dengan kejadian kasus pembunuhan ini, Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menuturkan diduga pelaku mengalami gangguan jiwa. Sebab, pelaku yang merupakan anak ketiga korban tidak ada rasa sedih sama sekali sewaktu membunuh.

Ada dugaan pelaku ada gangguan jiwa. Kendati demikian kami tetap melakukan pemeriksaan dengan membawa pelaku ke rumah sakit jiwa apakah ada sangkut paut dengan kejiwaan, tuturnya. Sementara Kepala Desa (Kades) Madumulyorejo Matrozim menyatakan sebelum membunuh pelaku memang mengalami depresi. Pelaku memang pernah diperiksakan ke rumah sakit. Pelaku kondisinya kejiwaannya labil. Meski saat ditangkap tidak melakukan perlawanan, pungkasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...