Rabu, 24 April 2019

Dicari Kepala Mayat Dalam Koper Polisi Mencari Disepanjang Sungai

Dicari Kepala Mayat Dalam Koper Polisi Mencari Disepanjang Sungai

Dicari Kepala Mayat Dalam Koper Polisi Mencari Disepanjang Sungai

Kapolda Jatim membenarkan jika kepala mayat dalam koper belum ditemukan sampai saat ini. Satuan Kepolisi dari Polda Jatim menerjunkan tim khusus mencari kepala Budi Hartanto (28) warga Kediri. Yang Dibuang kemana ya? Pencarian bersama Polresta Kediri, Polda Jatim menyisir sekitar lokasi penemuan mayat dalam koper. Pencarian kepala Budi tepatnya di bawah jembatan Desa Karang Gondang, Udanawu Kabupaten Blitar. Ya benar, kepala belum ditemukan, kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera kepada wartawan di Surabaya, pada hari Rabu.

Seperti yang dibicarakan, AKP Barung mengatakan pihaknya membantu Polres Blitar dalam melakukan pencarian kepala tersebut di lokasi. AKP Barung menambahkan hal ini dilakukan agar lebih mudah dalam berkoordinasi. Pasalnya, kejadian ini berlangsung di Blitar, sementara domisili korban dari Kediri. Saat ini kita bantu back up sebab ada dua TKP yang harus diselidiki, imbuh Barung. Korban yang dibuang di Blitar, tapi asli orang Kediri jadi mudah koordinasinya Polda aja, lanjut Barung.

Untuk sementara saat ditanya apakah mayat dalam koper tersebut ditemukan dalam kondisi dimutilasi, Barung juga membenarkan. Akan tetapi hingga kini pihaknya belum menemukan kepala korban hingga penyebab terjadinya pembunuhan tersebut. Saat ini kita masih lakukan pemeriksaan, pungkasnya. Saat ini Satreskrim Polresta Blitar berupaya keras mencari bagian kepala mayat dalam koper. Hingga saat kini, penyisiran kepala Budi Hartanto (28) warga Kediri dilakukan, namun belum membuahkan hasil.

Saat ini penyisiran dilakukan sepanjang aliran sungai dekat lokasi penemuan mayat dalam koper. Selain itu juga sepanjang jalan raya utama Blitar-Kediri. Pada malam ini penyisiran dilakukan sejauh radius 5 km. Sesampai daerah perbatasan Blitar- Kediri, kata Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono dikonfirmasi oleh wartawan, pada hari Rabu. Pada pukul 23.43 wib, upaya penyisiran dihentikan. Pada saat ini belum membuahkan hasil. Menurut Heri, penyisiran akan kembali diteruskan pada hari Kamis pagi.

Dalam upaya penyisiran dilakukan untuk mengetahui lokasi dibuangnya bagian kepala mayat dalam koper. Saat korban, diduga dimutilasi. Oleh karena bagian kepalanya masih hilang dan belum diketemukan hingga saat ini. Saat ini Kami belum bisa menjelaskan bagaimana bagian kepala ini dihilangkan. Polisi yang diutus mencari masih dalam proses pemeriksaan tim laboratorium Polda Jatim. Sudah jelas, kepalanya hilang. Itu saja, tandas Heri meluruskan adanya berita kepala korban hilang akibat dipenggal dan lainnya.

Untuk sementara beberapa sesi pemeriksaan dilakukan tim medis untuk proses identifikasi dan mengetahui penyebab kematian mayat dalam koper itu. Jenazah korban sendiri sudah dibawa ke rumah duka di Kediri, Jalan Taman Melati, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto. Saat ini Polisi menduga motif pelaku yang tega mutilasi Budi Hartanto (28) dan membuang mayatnya dalam koper tanpa kepala, bentuk pelampiasan kemarahan.

Sehingga saat ini kepala korban belum ditemukan. Polisi baru menemukan beberapa luka bekas bacokan di tangan korban. Luka korban tersebut diduga akibat korban menangkis bacokan yang dilancarkan pelaku. Kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Leonard Sinambela mengatakan, dari pemeriksaan luka tangkisan di tangan korban bisa disimpulkan dugaan motif pelaku. Menurutnya, pelaku ingin melampiaskan kemarahan atau dendam. Dari dugaan tersebut diperkuat dengan kepala korban yang dimutilasi. Kalau biasanya kasus mutilasi itu kan pelaku melampiaskan kemarahan atau dendamnya yang begitu membabi buta. Makanya dilakukan mutilasi, kata Leo kepada wartawan di Surabaya, pada hari Kamis.

AKBP Leo menambahkan, kasus pembunuhan dengan cara mutilasi yang sering terjadi karena pelaku ingin melampiaskan kemarahannya. Makanya motif-motif pelaku seperti itu, imbuh Leo. Namun saat ditanya apa motif sebenarnya, Leo mengatakan pihaknya masih menggabungkan beberapa hasil pemeriksaan. Entah motifnya karena asmara atau yang lain, Leo mengaku masih mencari-cari beberapa bukti tambahan. Tetapi dia kenapa ini, masih dicari. Bisa juga asmara, bisa juga faktor lain kan kita masih cari, lanjut Leo. Mayat didalam koper merupakan warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri korban mutilasi. Mayatnya ditemukan di Blitar. Dalam koper tersebut, jasad Budi tak lagi utuh atau tanpa kepala.

Sesosok mayat dalam koper yang dibuang di semak-semak pinggir sungai Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, diduga dibuang dari atas jembatan. Dari duga koper berisi mayat, Budi Hartanto (28) itu dilempar dari atas jembatan pada hari Selasa malam. Dilokasi kondisi lampu penerangan jalan kedua sisi jembatan yang padam, memudahkan pelaku melempar koper hitam itu tanpa dicurigai pengendara lain yang lewat. Apalagi lokasi jembatan itu jika malam, sangat gelap.

Jembatan setinggi kurang lebih 15 meter itu lebarnya sekitar 10 meter dan memiliki panjang 25 meter. Jembatan itu lokasinya di perbatasan Kabupaten Blitar dengan Kediri. Lokasi jembatan dari rumah korban, hanya sekitar 5 Km ke arah timur. Segala kemungkinan bisa terjadi. Tapi kalau dilihat kondisi badan korban masih lemas, diduga peristiwa mutilasi dilakukan hanya beberapa jam dari waktu mayat ditemukan dalam koper, kata Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono kepada wartawan saat dikonfirmasi, pada hari Kamis.

AKP Heri menerangkan, dari olah TKP pada hari Rabu malam, penerangan jalan umum (PJU) jembatan dalam kondisi padam. Lampunya jembatan di kedua sisi padam semua. Jadi kondisi jembatan ini sangat gelap pada malam hari. Kemungkinan pelaku diketahui orang lain saat membuang koper, kecil sekali, bebernya. Dan hari ini, Satreskrim Polresta Blitar kembali melakukan olah TKP di lokasi penemuan mayat dalam koper. Police line juga masih terpasang dan dijaga ketat. Informasi yang dihimpun oleh wartawan, jajaran kepolisian Blitar dan Kediri juga masih mencari posisi kepala korban dan sepeda motor yang menjadi saksi bisu aksi keji ini.

Pada proses penyelidikan dugaan mutilasi mayat dalam koper terus bergulir. Hingga kini, sebanyak 14 saksi telah diminta keterangan. Olah TKP juga kembali digelar di lokasi penemuan mayat dalam koper. Diduga, pelaku mutilasi lebih satu orang. Dari arah ke sana ada, karena tidak mungkin yang bersangkutan membuang seorang diri. Pasti ada yang nyetirin Mobil, kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi kepada wartawan, pada hari Kamis.

Soal motif pelaku, lanjut Barung, ada berbagai spekulasi yang muncul. Ada yang berspekulasi motifnya asmara, ada yang motifnya ekonomi karena barang-barang yang dibawa korban hilang. Ada juga yang berspekulasi dendam. Begini, motif ini akan kita sampaikan mana kala sudah tertangkap. Kami akan tetap dalami semua spekulasi itu. Ya tentu termasuk motif asmara, imbuhnya. Sesampai saat ini proses penyelidikan menuju ke arah pengerucutan kasus. Kasus dugaan mutilasi telah diambil alih Polda Jatim sepenuhnya.

Polisi bergerak dulu dari lamanya lokasi tempat kejadian perkara. Antara lain, bahwa mayat itu ditemukan di dalam koper dengan beberapa catatan. Yang pertama sayatan-sayatan bekas luka yang ditinggalkan. Karena ini berasal dari wilayah Kediri, identitas juga sudah kami ketahui seorang guru honorer. Maka yang dilakukan polisi, menggabungkan antara locus delicti atau Lokasi kejadian perkara Kediri dan locus delicti di Blitar Kota, pungkasnya.

Tewasnya Budi Hartanto yang menjadi korban mutilasi masih menyisakan misteri lantaran sang pelaku dan kepala korban tidak kunjung ditemukan. Di Blitar, penemuan mayat Budi di dalam koper membuat warga menyoroti sebuah jembatan yang diyakini angker. Sedangkan di Blitar, beberapa teman Budi mengaku bermimpi tentang korban. Pada hari Rabu, pada pukul 07.00 WIB, warga Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar dikagetkan dengan penemuan mayat dalam koper. Mayat yang ditemukan seorang pencari rumput merupakan korban mutilasi bernama Budi Hartanto, warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri.

Penemuan mayat tersebut mencuri perhatian terlebih dalam koper tersebut tidak ditemukan bagian kepala korban. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus berupaya mengungkap kasus mutilasi tersebut sekaligus mencari kepala korban yang hilang. Terlepas dari itu, kini sebuah jembatan dekat tempat mayat dalam koper ditemukan juga menjadi perhatian. Banyak orang yang bilang jika jembatan tersebut menyimpan sebuah misteri yang belum terkuak. Siapa saja yang melintas di jembatan tersebut kerap mencium aroma wangi. Namun aroma wangi tersebut hanya tercium saat hari mulai gelap saja. Seperti yang disampaikan Kades Karanggondang Edi Sucipto.

Banyak yang bilang begitu. Tiba-tiba muncul bau harum pas lewat saat petang atau malam hari. Kalau siang ya enggak itu, kata Edi saat dikonfirmasi kepada wartawan, pada hari Rabu. Kemudian ia juga menceritakan isu yang beredar di masyarakat terkait sosok mahluk tak kasat mata yang diyakini warga sekitar ada di jembatan tersebut. Yakni sesosok wanita cantik yang sering menumpang mobil para pengendara. Perempuan cantik. Malah konon biasa numpang mobil orang, turun utara jembatan langsung hilang, imbuhnya.

Blitar yang berbicara soal jembatan angker, teman-teman Budi di Kediri justru mengaku bermimpi bertemu Budi sebelum dan setelah tenaga honorer di SD Banjar Melati Kediri itu jadi korban mutilasi. Dari salah satunya Robby (24) yang mengaku bermimpi bertemu Budi, pada hari Minggu malam. Robby melihat Budi sedang berdiri namun dalam kondisi bersedih. Saat itu kepalanya menunduk. Saya bermimpi Budi berdiri berpakaian serba putih dan tampak raut wajah sedih. Kepalanya ada dan menunduk. Saat saya tanya, dia tidak menjawab, kata Robby.

Berbeda dengan Robby, teman kuliah Budi NV (20) mengaku kaget saat mendengar kabar Budi tewas dengan tragis. NV juga mengaku mimpi bertemu Budi bahkan hingga dua kali. Mimpi terbaru yang dialami pada hari Selasa malam. Saat itu NV bermimpi dirinya melihat Budi, namun kepalanya tidak terlihat. Saya mimpi dua kali. Pertama seperti perawakan Budi, tapi saat itu kepalanya tidak terlihat, tertutup bayangan hitam. Nah yang tadi malam, saya kembali bermimpi jelas kalau Budi datang dan minta tolong, kepalanya ditemukan. Didoakan agar jasadnya kembali utuh. Mungkin karena memang kepalanya hingga saat ini belum ditemukan, pungkas NV.

Kepala Budi Hartanto (28), korban mutilasi mayat dalam koper di Blitar ditemukan. Kepala milik anak sulung Darmaji dan Hamidah ditemukan di sebuah lokasi di Kediri. Kepalanya dikubur di Kediri, kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, pada hari Jumat. Namun, saat ditanya dimana lokasi pastinya kepala tersebut dikubur, Barung mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan secara rinci. Hal ini karena masih ada pendalaman dan pencarian barang bukti yang dilakukan polisi di lokasi.

Kepala sudah ditemukan lokasi di Kediri tapi untuk detailnya kita rahasiakan untuk pengembangan yang lain, lanjut Barung. Dua pelaku mutilasi mayat dalam koper tertangkap. Satu Pelaku berinisial AP ditangkap di Jakarta, pada hari Kamis sore. Sementara pelaku lainnya yang berinisial AJ ditangkap di Kediri pada hari Kamis malam. Penemuan mayat dalam koper, pada hari Rabu,pada pukul 07.00 WIB membuat geger warga Blitar. Kepala Budi Hartanto (28), korban pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper ditemukan di sebuah lokasi Kediri. Kondisinya pun memprihatinkan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan kondisi kepala korban ditemukan membusuk. Kepalanya berada di Kediri, mohon maaf sudah membusuk. Karena kepala merupakan salah satu organ yang cepat sekali membusuk, kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, pada hari Jumat. Namun, meski membusuk dan bentuknya sudah tak semestinya, Barung mengaku pihaknya memiliki teknologi untuk identifikasi.

Karena sudah lebih dari lima hari, kemungkinan bentuknya sudah gitu, imbuhnya. Dari hasil identifikasi tersebut, ternyata ada kecocokan DNA hingga kesamaan golongan darah kepala tersebut dengan jenazah korban. Selain itu, bentuk potongan leher dengan potongan kepala juga identik. Polisi punya teknologi identifikasi yang cukup canggih. DNA sudah kita ketahui, golongan darah juga sama. Bentuk potongan yang tersisa. Kita dapatkan. Ini identik, lanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...