Selasa, 14 Mei 2019

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Ciduk 2 Pria Dirumah Kontrakan Di Yogyakarta

Densus 88 Yogyakarta tangkap dua pria dikontrakannya oleh aparat bersenjata di Kota Yogyakarta. Kedua warga tersebut ditangkap di Jalan Ireda 1A, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, pagi tadi pada pukul 09.15 WIB. Siketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, mas Dwi Santoso (49), membenarkan adanya penangkapan tersebut. Salah seorang yang ditangkap yakni Agus Melasi (37) warga Yogyakarta yang mengontrak rumah di daerah tersebut. Ya seperti itu lah kedua orang ditangkap), ujar Dwi, begitu Dwi Santoso (49) akrab disapa saat ditemui wartawan di kediamannya, pada hari Sabtu.

Saat penangkapan berlangsung sekitar jam 09.15 WIB. Keduanya ditangkap saat keluar dari Masjid Taqarruba di Jalan Ireda 1A. Namun Dwi tak mengetahui identitas satu orang lainnya yang turut diciduk polisi. Pak Agus Melasi bukan warga saya. Karena dia hanya ikut orangtua yang notabene orangtua itu memang warga di sini juga. Pak Agus itu dia beralamat di Kecamatan Mergangsan. Aslinya seperti itu, jelasnya. Kalau yang satunya yang ditangkap temannya itu, saya nggak tahu namanya. Kebetulan keduanya ketemu di masjid Taqarruba, jelasnya.

Pada saat penangkapan berlangsung Dwi tak berada di tempat. Tadi karena kan saya pas posisi tidak ada di tempat itu ya. Tapi memang banyak aparat masuk sini, kebetulan tahu-tahu kejadian seperti itu, tuturnya. Untuk sementara seorang warga setempat, Faisal (33) mengatakan ada beberapa polisi yang menangkap Agung dan rekannya. Di antara polisi tersebut ada yang memakai rompi, helm dan membawa senjata api. Yang pertama jam 09.00 WIB datang ke sini, ada polisi yang pakai helm khas Densus dan memakai rompi dan membawa senjata laras panjang. Terus polisi berpakaian preman ke sini lagi jam 11.00 WIB, tuturnya.

Untuk sementara ini Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto, mengaku tak mengetahui penangkapan Agus dan rekannya. AKBP Yuliyanto belum tahu. Coba nanti saya cek, itu polisi dari mana kan saya nggak tahu, tutupnya. Seorang warga menyebut penangkapan dua pria di Yogyakarta pagi tadi dilakukan oleh Densus 88. Dua pria yang ditangkap yaitu Agus Melasi (37) dan seorang rekannya.

Pada jam 09.00 WIB anggota Densus 88 datang kesini, ada polisi yang pakai helm khas Densus dan memakai rompi dan membawa senjata laras panjang, ujar Faisal (33) yang merupakan warga RT 43, RW 13 Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, pada hari Sabtu. Ada juga polisi yang pakai sebo juga, lanjutnya. Ketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, Dwi Santoso (49), membenarkan penangkapan tersebut. Selain Agus, ada seorang lainnya yang turut diamankan. Namun ia tak mengenal rekan Agus tersebut.

Mas Dwi, begitu ia akrab disapa, tak mau menduga-duga kenapa Agus dan rekannya diamankan petugas. Kita prinsip nggak mau gegabah masalah itu. Karena kita juga masih mencari informasi yang benar dulu, jelasnya. Kebetulan ini kan kami hanya diminati keterangan-keterangan yang berkaitan dengan kebiasaannya Agus di wilayah sini bagaimana. Terus dia Agus punya keluarga di sini sama siapa, seperti itu saja, lanjutnya.

Mas Agus dan rekannya diciduk di gerbang Masjid Taqarruba Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Mas Agus sendiri merupakan warga Mergangsan yang mengontrak di RT 43 RW 13 Prawirodirjan. Mas Agus Melasi bukan warga saya atau Prawirodirjan. Karena dia hanya ikut orangtua, yang notabene orangtua itu memang warga di sini juga. Mas Agus itu beralamat di Kecamatan Mergangsan. Aslinya seperti itu, tutupnya.

Seorang warga Kota Yogyakarta yang diciduk Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pagi tadi. Di mata warga sekitar, pria bernama Agus Melasi (37) sehari-hari pendiam dan baik. Aktivitas (Agus) di kampung seperti biasa. Jadi tidak ada yang ganjil, hanya dia pendiam nggak banyak omong, ujar Ketua RT 43, RW 13 Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta, Dwi Santoso (49) pada hari Sabtu. Mas Agus merupakan warga Kecamatan Mergangsan yang tinggal di kontrakan ibunya, Katiyah (55), di RT 43, RW 13 Prawirodirjan. Mas Agus meski hanya menumpang, Agus dikenal sebagai pria yang baik dan kerap bersosialisasi dengan warga.

Orangnya baik, nggak ada bedanya dengan yang lain. Kalaupun ada kegiatan kerja bakti, ada kegiatan ibadah terutama pas Hari Jumat pagi sudah ikut bantu-bantu di masjid. Cara berpakaiannya juga biasa, jelasnya. Pak Dwi tak menyangka Agus ditangkap aparat. Untuk sementara Agus diciduk Densus 88 di Gapura Masjid Taqarruba Jalan Ireda Nomor 1A Kota Yogyakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Ada dua orang yang diamankan aparat.

Memang betul dua orang, tapi saya nggak tahu identitas yang satunya, tuturnya. Untuk sementara warga setempat, Faisal (33) membenarkan bahwa aparat yang menangkap Agus adalah Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Dia yakin karena ada petugas yang mengenakan rompi dah memakai helm khas Densus 88. Pada saat penangkapannya (Agus) jam 09.15 WIB. Penangkapannya berlangsung singkat. Tapi sekitar jam 11.00 WIB puluhan polisi berpakaian preman datang lagi jemput istri dan anaknya (Agus), tuturnya.

Pada saat penangkapan Agus dan rekannya berlangsung singkat, keduanya lalu dibawa aparat. Namun sekitar pukul 11.00 WIB puluhan polisi berpakaian preman kembali ke lokasi untuk menggeledah kontrakan yang ditempati Agus. Ketua RT 43, RW 13, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta, Dwi Santoso (49), mengatakan aparat sempat memintanya mematikan CCTV di gang masuk masjid saat penggeledahan berlangsung.

Saya suruh matiin CCTV, ujar Dwi kepada saat ditemui wartawan di kediamannya, pada hari Sabtu. Mas Dwi disuruh mastiin aja (CCTV gang masuk masjid). Lalu saya minta pengurus masjid matiin itu. Jadi nggak ada rekaman CCTV sama sekali, ungkapnya. Mas Dwi tak menyangka mas Agus harus berurusan dengan aparat penegak hukum. Selama ini Agus juga dikenal sebagai pribadi yang baik oleh para tetangga. Agus juga kerap membantu-bantu urusan masjid. Mas Agus orangnya aktif di masjid Taqarruba. Dia bukan takmir atau pengurus masjid, ya cuma bantu-bantu saja, paparnya. Dia bukan takmir cuma hanya diperbantukan untuk bersih-bersih. Jadi kalau pas Hari Jumat terutama sebelum Jumatan, pagi biasanya Agus sudah pada bersih-bersih, tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...