Rabu, 15 Mei 2019

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Orang Tua Korban Hingga Tetangga Soal Pemutilasi Ini Masih Tidak Dipercaya

Saat ini polisi sudah menangkap AS dan AJ, pemutilasi mayat dalam koper Budi Hartanto (28) di Kota Blitar. Untuk mengetahui AS dan AJ sebagai pelaku mutilasi, keluarga dan tetangga tidak percaya. Seperti yang dirangkum oleh salah satu wartawan, pada hari Minggu, pelaku AS tertangkap lebih dulu di Jakarta pada hari Kamis. Dari penangkapan AS, polisi kemudian menangkap pelaku AJ yang turut terlibat dalam kasus ini. Saat ini polisi menduga motif pembunuhan ini karena adanya hubungan sesama jenis.

Keluarga AS kaget mendengar hal itu. Ibu AS, NG, sempat bergumam lirih saat harus menjalankan pemeriksaan polisi. Seorang ibu bernama NG  yang melihat anaknya tidak menyangka sang anak bisa bertindak kejam seperti itu, kok kamu jahat banget anakku, ucap NG di Mapolresta Blitar, pada hari Sabtu. Seorang ibu bernama NG mengakui watak anaknya semakin hari semakin keras terhadapnya. Pelaku AS, kata NG, kerap berkata kasar dan menghardik dirinya karena merasa sudah dewasa dan bisa berpikir mandiri.

Ya belakangan hari ini makin kasar juga sama saya. Katanya, aku ki wes gede mak. Wes iso mikir dewe Saya itu sudah besar mak, sudah bisa berpikir sendiri. Tapi kok sampai sejahat itu juga sama orang lain, tuturnya sambil meneteskan air mata. Ibu NG juga tak percaya AS mengalami penyimpangan sosial. Lantaran, ia menyebut AS pernah menikah dengan seorang wanita. Mosok to mbak. Lha dulu pernah nikah sama wanita Jawa Tengah lho. Tetapi sudah cerai memang, ujar NG.

Selain itu, salah satu tetangga AS, Nawaru heran mendengar kabar itu. Pasalnya, Ia mengenal AS sebagai sosok pria yang gemulai. Nawaru bahkan mengaku pernah melihat AS berdandan seperti wanita. Ibu AS kaget. Nyapo rame-rame iki Kenapa ramai-ramai ini. Terus ada yang bilang, Mas AS mateni uwong membunuh orang. Saya lebih kaget lagi. Mosok banci iso mateni masa banci bisa membunuh, tutur Nawaru.

Sama halnya yang sama juga dikatakan keluarga AJ yang turut dalam pembunuhan ini. Bapak Supriyanto (50), ayah AJ, mengetahui sang anak merupakan pria baik dan menurut dengan orang tua. Pelaku AJ juga menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja. Dia anak yang baik, selalu menurut apa kata saya, ujar Supriyanto, pada hari Jumat. Bapak Supriyanto membantah jika AJ memiliki kelainan dengan menyukai sesama jenis. Sudah terbukti, saat itu dirinya sempat memarahi AJ lantaran membawa pulang seorang gadis di rumahnya.

Pelaku AJ bahkan pernah dia membawa pulang ke rumah seorang gadis usai jalan hari Minggu. Saya suruh pulangkan karena hari sudah malam. Pelaku AJ nurut langsung diantar pulang, kisahnya. Saat ini misteri penemuan mayat dalam koper tanpa kepala akhirnya terkuak. Kepala korban, Budi Hartanto, yang terpisah dari potongan tubuh lainnya ditemukan di Kediri. Kedua pemutilasi juga telah ditangkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...