Biaya Kematian Di Jakarta Sangat Mahal
Cerita sebuah lahan pemakaman yang mahal di Jakarta, pada hari Kamis tanggal 20 September lalu, di hari Pilkada Gubernur Jakarta saya melayat orang tua teman yang meninggal dunia sehari sebelumnya. Saya pun di beritahu jenazah disemayamkan di Rumah Duka salah satu Rumah Sakit di Jakarta Pusat.
Saat menuju ke rumah duka yang tidak begitu sulit untuk mencapai lokasi di rumah duka itu karena beberapa bulan yang lalu, ada teman satu kompleks perumahan yang meninggal dunia karena sakit, jenazahnya juga di semayamkan di rumah duka rumah sakit itu sebelum jenazahnya di kremasi, kemudian di laungkan sesuai agamanya Hindu Bali di laut dekat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Orang tua teman yang meninggal dunia beberapa hari lalu itu dan disemayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit di Jakarta Pusat itu sebenarnya meninggal dunia di rumahnya di Kelapa Gading Jakarta Utara karena sakit tua. Juga dengan pertimbangan untuk mempermudah keluarga melayat dan tempat penguburan yang akan dilakukan siang hari itu juga di pemakaman tua di Jakarta Timur, maka jenazah disemayamkan di rumah duka rumah sakit itu teman itu menjelaskan.
Lebih lanjut teman yang usianya sudah diatas 60 tahun itu memberitahu ternyata biaya untuk mengurus meninggal dunia di Jakarta cukup besar juga. Ini sudah termasuk yang murah pak, karena paket temasuk peti mati , bunga, formalin dan lain lain keperluan mengurus orang meninggal dunia untuk beragama kristen sebesar 11 jura rupiah, di rumah duka rumah sakit lainnya yang sempat ditanya minta bayaran 20 juta jelasnya, itu belum termasuk biaya pemakaman.
Untuk pemakaman di pekuburan tua di Jakarta Timur, setelah tawar menawar sebesar 3 juta rupiah tanpa tenda jika termasuk tenda tambah satu juta lagi itu juga liang lahatnya menggunakan liang lahat yang sudah digunakan keluarga sebelumnya. Mudah mudahan tidak hujan ya pak katanya lagi.
Pengurus kuburan berharap seperti itu, kan musim panas tambahnya lagi,Ya juga, Ternyata ketika saya pamit pulang, kurang lebih pukul 12 siang, di jalan hujan cukup lebat har itu, Kepikiran juga, sudah beberapa hari tidak hujan, Untungnya diperkirakan saat dikebumikan sesuai dengan rencana pukul 13.30 di Jakarta Timur cuaca tampak panas dan cerah kembali.
Saat saya sampai untuk melayat di rumah duka ternyata sudah menjadi pilihan banyak orang Jakarta saat ini, Dua tahun lalu orang tua teman saya yang lama tinggal di perumahan di Cilandak Jakarta Sealatan, dijual karena sudah lama pensiun untuk mencari rumah dengan ukuran yang lebih kecil dan asri, kemudian pindah ke perumahan di Pamulang, baru saja beberapa bulan menempati rumah baru di Pamulang yang tidak begitu jauh dari Jakarta, bapaknya teman ini yang sudah tua dan jika berobat dan dirawat di RS Fatmawati Jakarta Selatan meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit, Jenazah di semayamkan di Rumah Duka Rumah Sakit itu, dengan pertimbangan, almarhum orang tuanya berpesan jika meninggal dunia minta jenazah sebelum dimakamkan disemayamkan sejenak di masjid yang almarhum sejak di usia muda selalu sholat di masjid kompleks perumahan di Cilandak tempat rumah almarhum yang dijual itu, juga dengan pertimbangan untuk lebih mempermudah pelayat keluarga dan handai taulan yang akan melayat.
Memang banyak keluarga dan pelayat yang masih bertanya tanya, setelah dijelaskan mengapa disemayamkan di rumah duka, mereka bisa memahaminya, jelas teman itu. Teman ini tidak menjelaskan berapa biaya yang dikeluarkan untuk semayam jenazah di rumah duka - rumah sakit itu, cuma biaya untuk keperluan pemakaman di Jakarta Selatan memerlukan biaya sebesar 6 juta rupiah.
Pada pagi ini di koran yang saya membaca, ada tren baru orang orang berduit di Jakarta dan sekitarnya sudah mempersiapkan kuburannya nanti, di kompleks pemakaman yang katanya super mewah di pinggiran Jakarta itu. salah satu tempat pemakaman mewah di pinggiran jakarta
Beberapa anak muda yang usianya belum 30 tahun, diberitakan sudah membeli kapling rumah masa depan itu dengan mencicil setiap bulannya sebesar 5 juta rupiah. untuk jangka berapa tahun, tidak dijelaskan. Gila untuk urusan mati saja di Jakarta mahalnya minya ampun, yakan? Bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar