Selasa, 11 Juni 2019

Truk Tangki Meledak Saat Pengelasan Korban Terlempar 15 Meter Dan Merusakkan Rumah

Truk Tangki Meledak Saat Pengelasan Korban Terlempar 15 Meter Dan Merusakkan Rumah

Truk Tangki Meledak Saat Pengelasan Korban Terlempar 15 Meter Dan Merusakkan Rumah

Salah satu korban yang tewas karena ledakan tangki di Surabaya ini terlempar sejauh 15 meter dari titik ledakan. Korban pada saat itu terlempar sejauh 15 meter dari lokasi dan ditemukan di sebuah kamar warga yang rumahnya dekat dengan tempat ledakan. Setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis dari Polres Pelabuhan Tantung Perak, korban meninggal diketahui bernama Arif Agung Nugroho. Pada saat melakukan idenfikasi dan mengevakuasi korban, petugas juga mengamankan celana korban yang tersangkut di atap rumah warga.

Korban yang terlempar ini telah dilakukan identifikasi oleh Tim Inafis, korban dibawa ke RSUD Dr Soetomo. Korban mengalami luka pada kaki. Korban ledakan kedua tangannya patah, kata Kanit Reskrim Polsek Kenjeran Iptu Endri kepada wartawan, pada hari Senin. Pada saat ledakan terjadi, korban terlempar hingga masuk rumah No 7, Gang Langsep RT 12 Rw 1, Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran.
Rumah yang terkena ledakan tersebut milik seorang warga bernama Nunuk. Ledakan tersebut sangat kencang menurut Nunuk, korban jatuh menerobos atas rumah yang menggunakan asbes. Sementara celana korban tersangkut di atap.

Korban terjatuh di kamar milik anak perempuan saya. Ia terjatuh di lantai tepat di samping kasur, kata Nunuk. Ledakan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Truk tangki milik PT Surya Mitra Tirta Kencana meledak saat dilakukan pengelasan oleh dua orang pekerja yang lupa membuka tutup atasnya. Pada saat pengerjaan lupa membuka tutup atas supaya ada lubang hawa yakni Agung warga Jalan Keris Gedangan, Sidoarjo dan Abu Choiri warga Kalanganyar, Sedati.

Korban Abu berbeda dengan Agung yang terlempar jauh dan tewas di dalam rumah, Abu saat ini tengah menjalani perawatan akibat luka berat yang dialaminya. Beberapa rumah warga lainnya juga terdampak atas terjadinya ledakan tangki tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas mencatat ada 23 rumah yang terdampak akibat ledakan truk tangki di bengkel las milik PT Surya Mitra Tirta Kencana. Sebanyak 23 rumah itu dikategorikan terdampak rusak berat, sedang dan ringan. Yang terdampak berat ada ada 4 rumah yang berada di Gang Langsep, terdampak sedang ada 12 rumah di Gang Rambutan dan ringan ada 7 rumah di Gang Rambutan dan Manggis, kata Kabid Darurat dan Logistik BPB dan Linmas Yusuf kepada wartawan, pada hari Senin.

Kategori kerusakan berat, sedang dan ringan, tambah Yusuf, didasarkan pada pantauan dan laporan parahnya kerusakan akibat ledakan. Yang parah itu ya di Gang Langsep, hampir semua atap, plafon dan jendela hancur. Karena letaknya memang berdekatan dengan lokasi bengkel, terang Yusuf. Dikatakan Yusuf, seluruh kerusakan rumah yang terdampak akibat ledakan bengkel akan ditanggung dari pihak PT Surya Mitra Tirta Kencana. Khusus 4 rumah yang terdampak berat akan langsung mendapat ganti rugi dari perusahaan.

Rumah terdampak ringan masih proses survei oleh perusahaan dan warga, jelas Yusuf. Yang sebelumnya, Sebuah ledakan terjadi di bengkel las milik PT Surya Mitra Tirta Kencana, Jalan Nambangan Nomor 116, Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran. Sebuah tangki truk meledak saat dilakukan pengelasan.

Kapolsek Kenjeran Kompol Cipto menuturkan, ledakan tangki truk itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu dua orang pekerja sedang melakukan pengelasan tangki kosong dengan menggunakan las listrik, kata Cipto. Sebuah ledakan truk tangki bekas minyak goreng berkapasitas 20 ton itu menyebabkan satu orang pekerja yakni Arif Agung Nugroho (35) warga Tebel Gedangan terlempar hinggal 15 meter hingga masuk ke rumah warga. Sedangkan seorang lainnya Khoiri (45) harus dilarikan ke rumah sakit RS Soewandhi akibat luka yang dideritanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...