Kamis, 27 Juni 2019

Sebagai Pengajar Bahasa Siti Nurfitriani Mengajar Di Vietnam

Sebagai Pengajar Bahasa Siti Nurfitriani Mengajar Di Vietnam

Sebagai Pengajar Bahasa Siti Nurfitriani Mengajar Di Vietnam

Siti Nurfitriani ditugaskan Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) mengajar bahasa Indonesia di Hanoi, Vietnam. Ibu Siti Nurfitriani mengajar di sana selama lima bulan, sejak Februari 2019. Ibu Siti Nurfitriani bercerita kegiatan belajar mengajar di Hanoi cukup padat. Dirinya mengajar di Hanoi University, Umah Indo, KBRI Hanoi, dan VNU USSH.

Ibu Siti Nurfitri sebagai tenaga pengajar, saya merasa bangga karena bahasa Indonesia semakin diminati oleh warga Hanoi, Vietnam. Dengan demkian, total kelas bahasa Indonesia di Hanoi kini menjadi tiga lembaga, yaitu di Hanoi University, Umah Indo, KBRI Hanoi, dan VNU USSH, Hanoi, kata Siti kepada wartawan di Vietnam, pada hari Kamis.

Ibu Siti menyebut ada lebih dari 100 orang yang mengikuti kelas bahasa Indonesia. Ibu Siti mengaku senang melihat antusiasme para pelajar. Saya merasa senang melihat pemelajar yang antusias mempelajari bahasa Indonesia. Ibu siti yang mendapatkan informasi yang saya dapat dari universitas, kini, bahasa Indonesia menjadi mata kuliah pilihan yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa di jurusan Kajian Asia Tenggara di USSH, Hanoi, tuturnya.

Ibu Siti Nurfitriani menuturkan para pelajar memiliki motivasi berbeda-beda untuk mempelajari bahasa Indonesia. Salah satunya, kata dia, ada yang mengatakan tertarik belajar bahasa Indonesia karena mengenal warga Indonesia sebagai sosok yang ramah.

Di antaranya ingin berkunjung/jalan-jalan ke Indonesia karena Indonesia dikenal sebagai negara yang indah, memperoleh beasiswa dari pemerintah Indonesia, mendapat pekerjaan di beberapa perusahaan Indonesia yang ada di Vietnam, ingin berkeja sama dengan orang Indonesia. Ada pula yang mengatakan kerena Indonesia adalah negara yang memiliki budaya yang kaya dan orang-orangnya terkenal ramah, ujar Siti.

Ibu Siti Nurfitriani akan kembali ke Tanah Air pada tanggal 30 Juni mendatang. Dirinya menurutnya, sebagai pengalaman mengajar bahasa Indonesia di Hanoi sangat berarti bagi dirinya. Dirinya pun berharap program ini dapat berlanjut dan berjalan lebih baik. Program ini sangat bagus menurut Siti, saat ini dibutuhkan lebih banyak tenaga pengajar bahasa Indonesia. Untuk kedepannya, dirinya berharap pemerintah Indonesia menambah jumlah pengajar yang dikirim ke Hanoi, Vietnam.

Siti Nurfitriani pun berharap, dengan adanya program kelas bahasa Indonesia di Hanoi semakin berkembang. Program ini mudah-mudahan di tahun-tahun selanjutnya, semoga semakin banyak kelas bahasa Indonesia yang dibuka di sini. Pada prgoram itu, saya juga berharap KBRI dan Kemendikbud tidak hanya membuka kelas bahasa, tetapi juga membuka kelas khusus budaya Indonesia. Ibu Siti berharap dengan adanya program lainnya seperti budaya yang ada di Indonesia akan begitu, bangsa kita akan semakin dikagumi dan dihormati oleh orang lain, tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...