Selasa, 10 September 2019

Mata Seorang Wanita Bisa Melihat Kembali Karena Dokter Mengubah Kornea Mata Babi

Mata Seorang Wanita Bisa Melihat Kembali Karena Dokter Mengubah Kornea Mata Babi

Mata Seorang Wanita Bisa Melihat Kembali Karena Dokter Mengubah Kornea Mata Babi

Pasien bernama Huang Yuanzhen, orang yang pertama di dunia yang menerima transplantasi kornea dari babi, Huang Yuanzhen dikabarkan kembali bisa melihat ke tingkat yang hampir normal, lapor Chutian Metropolitan Daily. Seorang wanita warga negara China itu menjalani proses operasi di Wuhan Union Hospital pada 2010. Pemeriksaan yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan penglihatan mata kanannya telah mencapai 0,5 --tingkat penglihatan yang hampir setara dengan orang normal.

Sebuah mata kanan Huang terluka parah dalam kecelakaan pada tahun itu. Satu-satunya cara baginya untuk mendapatkan kembali penglihatannya adalah melakukan transplantasi kornea, karena kurangnya donor kornea mata, Huang harus menunggu selama tiga bulan dan dikhawatirkan luka mata Huang justru kian memburuk dan rusak. Kala itu, kebetulan pihak rumah sakit sedang melakukan uji klinis untuk kornea bio-engineered atau rekayasa biologis. karena takut membusuk Huang pun menyanggupi untuk menerima transplantasi kornea tetapi bukan dari manusia, melainkan babi. Setelah pembedahan, ia mengaku penglihatannya berangsur-angsur membaik.

Sekarang, penglihatan pada mata kanannya telah mencapai 0,5 dibandingkan dengan mata kirinya yang normal, yakni 0,6. Huang sekarang dapat memasukkan benang ke dalam lubang jarum dan membaca koran. Yang lebih penting, saya bisa menyaksikan cucu saya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional. Saya sangat senang, ujar Huang, seperti dikutip dari Asia One, pada hari Senin. Sebuah kornea adalah lapisan transparan terluar mata. Sekitar 5 juta orang di China kehilangan penglihatan karena gangguan kornea atau kerusakan mata lainnya.

Setiap tahun, ada sekitar 100.000 orang menjadi buta karena kondisi kornea mereka memburuk. Di antara mereka, hanya 5.000 orang yang dapat menerima transplantasi karena donor kornea amat terbatas. Itu berarti, pasien harus diangkat matanya. Akan tetapi sejak 2010, Wuhan Union Hospital menjelaskan bahwa lebih dari 100 orang telah menerima transplantasi kornea babi. Sebuah transparansi kornea babi dianggap mampu mencapai tingkat jaringan manusia. Selain itu, kornea babi secara genetik mirip dengan kornea manusia dan lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan hewan lain seperti monyet, yang tidak cocok untuk pemeliharaan skala besar.

Sebuah kornea binatang dapat membawa virus dan di antara satwa yang telah diujicobakan, jaringan pada babi ditemukan memiliki risiko infeksi terendah pada penerima, kata Zhang Mingchang, direktur ophthalmology Wuhan Union Hospital. Dr Zhang menambahkan, kornea rekayasa hayati dapat memenuhi permintaan 30 sampai 40 persen pasien yang membutuhkan transplantasi di Wuhan Union Hospital dan sangat mengurangi ketegangan di sisi pasokan kornea. Meskipun demikian, kornea yang direkayasa secara biologis bukanlah obat ajaib untuk semua gangguan, menurut Zhang. Cara ini tidak dapat membantu, misalnya, luka penetrasi yang parah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...