Minggu, 13 Oktober 2019

Jalur Puncak Bogor Dibuat Sistem 2-1 Untuk Mengurai Kemacetan

Jalur Puncak Bogor Dibuat Sistem 2-1 Untuk Mengurai Kemacetan 

Jalur Puncak Bogor Dibuat Sistem 2-1 Untuk Mengurai Kemacetan

Dalam uji coba sistem 2-1 di Jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, akan dilakukan pada 27 Oktober 2019 mendatang, agar kendaraan tidak tersendat ketika saat sistem 2-1 diuji coba, maka dilakukan pelebaran jalan kata kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bapak Bambang Prihartono menjelaskan, dalam penanganan Jalan Raya Puncak melibatkan seluruh pihak agar kapasitas Jalan Raya Puncak bertambah, dilakukan pelebaran jalan guna sistem 2-1 yang akan di uji coba.

Pada saat ini sedang berjalan pelebaran jalan, yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Saya enggak hapal titik-titik penyempitan jalannya di mana saja, tapi ada pelebaran jalan, kata Bambang, ketika dihubungi, pada hari Minggu. Bapak Bambang mengatakan, pelebaran Jalan Raya Puncak dilakukan secara bertahap pada pelebaran jalan ini untuk mengurangi kemacetan dengan menambahkan kapasitas jalan, lanjut dia.

Lainnya Bambang menerangkan, uji coba sistem 2-1 ini dilakukan dengan membagi 3 jalur dari Simpang Gadog sampai Taman Safari Indonesia (TSI). Jalan, akan dibagi dengan memakai traffic cone. Untuk saat ini kita sedang melatih petugas di lapangan untuk memasang traffic cone ketika memasang traffic cone, perlu ketelitian dan keahlian supaya ketika traffic cone ini saat sudah dipasang tidak jatuh, makanya sekarang kita sedang melatih bagaimana memasang traffic cone dari atas kendaraan bak terbuka," terang Bambang.

Bambang juga menjelaskan, uji coba sistem 2-1 ini pun akan melibatkan masyarakat sekitar dan sebanyak 40 masyarakat, akan dilatih menjadi Polisi Lingkungan Warga (Polingga). Terpilihnya Polingga ini guna membantu polantas mengatur jalur , kata dia, sedang dilatih Satlantas Polres Bogor. Agar bisa mengurangi kemacetan di Jalan Raya Puncak juga, BPTJ menyiapkan bus massal. Bus yang disiapkan ini, lanjut Bambang, memiliki titik keberangkatan dari Blok M sampai TSI.

Kita juga menyiapkan angkutan massal point to point, yakni angkutan bus mulai dari Blok M ke Taman Safari. Nanti akan ada pemberangkatan bus lainnya dari Bekasi, Bogor, dan lainnya dan perlu dicatat, bus tidak bersaing dengan angkot yang beroperasi di daerah Puncak. Bus massal ini, tidak mengambil penumpang di pinggir jalan, beber dia panjang lebar. Kepala BPTJ ini pun mengungkapkan, sistem 2-1 yang akan diterapkan ini adalah uji coba tahap pertama. Ia mengatakan, uji coba ini dilakukan selama satu bulan dari 27 Oktober 2019.

Dikatakan Bambang, ketika uji coba sistem 2-1 ini dilakukan, juga disediakan tempat untuk memutar arah namun, ia tidak menjelaskan di mana saja titik putaran balik tersebut. Jadi enggak bakal kendaraan harus melaju terus dari Simpang Gadog sampai Taman Safari. Tetap akan disediakan titik putaran balik. Untuk uji coba ini, rencananya sebulan. Tapi tidak selalu tiap Minggu dilakukan sistem 2-1. Nanti kita evaluasi dulu, tutur dia.

Terpantau di Jalan Raya Puncak, beberapa titik telah dilakukan pelebaran jalan. Jalan Raya Puncak di sekitaran Cipayung, Megamendung, Kabupaten Bogor, telah diperlebar dengan dicor namun di dekat Rumah Makan Saung Kuring, terlihat masih ada pengerjaan jalan dan berjarak sekitar 500 meter dari Cimory Mountain View ke arah Pasar Cisarua, juga terlihat sedang dilakukan pelebaran jalan. Jalan di titik ini, masih dilakukan pengerjaan. Selain itu, di Jalan Raya Puncak sekitar Gunung Mas, juga terlihat ada pelebaran jalan. Jalan di lokasi ini juga, masih dalam pengerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...