Senin, 16 Desember 2019

Warga Kota Depok Dipatuk Induk Ular Kobra

Warga Kota Depok Dipatuk Induk Ular Kobra

Warga Kota Depok Dipatuk Induk Ular Kobra

Bernama Fahriansyah yang hampir tewas akibat dipatuk ular kobra. Fahriansyah sempat dua kali dipatuk salah satu ular paling berbisa tersebut. Kalau dia kemarin itu telat mah nggak ketolong lagi. Untung dianya buru-buru keluar dari kamar mandi. Dianya udah pingsan, udah muntah darah, ujar istri Fahriansyah, Cahyati, pada saat ditemui di rumah kontrakannya di daerah Sukatani, Tapos, Depok, pada hari Senin.

Istri Fahriansyah Cahyati mengaku masih khawatir dengan adanya induk ular kobra, diri sampai takut berjalan ke toilet rumahnya. Sebab, induk kobra yang mematuk suaminya belum ditemukan hingga hari ini. Saya sejak kejadian kemarin, saya mah nggak berani ke belakang. Di sini aja ruang depan, karena kan ularnya belum ketemu. Jadi perasaan saya takut di situ, ujar Cahyani. Fahriansyah dipatuk ular pada hari Minggu sekitar pukul 12.30 WIB. Pada saat itu dia sedang membongkar bak mandi untuk diperlebar. Fahriansyah sampai dipatuk kobra dua kali.

Pada saat saya lagi getokin kolom atau bak kamar mandi, pada saat itu saya sedang gemburin bak kamar mandi. Pada saat saya sedang gemburin itu nggak tahu ada ular di bawah kolom ini. Ya udah, kaki saya masukin kolom, mungkin kaki saya injak buntutnya dia langsung dia matuk dua kali. Yang pertama sekali, terus kedua kalinya, kata Fahriansyah saat ditemui di lokasi yang sama. Fahriansyah beserta istri dan tiga anaknya baru tinggal seminggu di kontrakan tersebut. Dia mengaku pernah menemukan anak kobra saat membersihkan rumahnya. Warga lainnya juga pernah menemukan dua ekor anak kobra.

Selain itu, dia mengaku sempat menemukan sisik ular yang ukurannya cukup besar lalu sisik itu lalu dibakar. Ada bekasnya yang kemungkinan ular kobra itu ganti sisiknya, pada sisiknya gede. Itu mah emang biangnya, pada bekas sisik udah diambil, kita bakar. Ditemukan di kolom bak mandi itu, tuturnya. Dia menduga kobra tersebut ada di rumah itu karena sudah sekitar tujuh bulan kosong. Akibat insiden ini, pawang ular dan petugas damkar membersihkan rumah tersebut dari kobra.

Nyebar banyak, makanya kemarin di belakang rumah ini, ada pawang ular juga, pada datang sama pemadam, itu dirapiin. Kan ada kebun tuh, nah itu dibabat-babatin, ujarnya. Fahriansyah, yang tiap hari bekerja sebagai sopir angkot, terpaksa pulang dari rumah sakit (RS) lebih cepat karena tak sanggup membayar bila harus menjalani tiga hari opname. Dia mengutamakan membeli penawar racun untuk mencegah bahaya dampak bisa. Itu paling minimal 3 hari di opname, karena kita nggak punya biaya, kita nebus obat aja, buat minumnya, nggak ketebus. Yang ketebus cuma yang dimasukin ke infus penawar racun, itu obat penawar racun kalau nggak ketebus, efeknya bisa ke saraf otak, sayanya bisa lupa ingatan, tutur Fahri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...