Sabtu, 16 Mei 2020

Bocah Perempuan Diduga Dibunuh Ditemukan Tergantung Dijemuran

Bocah Perempuan Diduga Dibunuh Ditemukan Tergantung Dijemuran

Bocah Perempuan Diduga Dibunuh Ditemukan Tergantung Dijemuran

Ada warga Rasanae Barat, Kota Bima yang digegerkan dengan penemuan mayat bocah perempuan yang tergantung di jemuran di sebuah kosan dan polisi menduga bocah perempuan yang tergelantung ini adalah korban diperkosa dan dibunuh. Betul ada kejadian tersebut, anggota dari Polres Bima, NTB telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian, kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Aryanto pada saat dihubungi wartawan, pada hari Sabtu. Korban ini baru berusia 10 tahun itu ditemukan tewas pada hari Kamis sekitar pukul 13.45 WITA. Korban ditemukan oleh warga sekitar, dalam posisi tergantung di atas jemuran di depan kosan milik Jumadi. Korban pada posisi ditemukan dalam posisi leher terikat kain yang diikat di tali jemuran, imbuh Kombes Aryanto.

Secara terpisah, Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo juga menduga bahwa korban meninggal akibat dibunuh lalu di gantung di jemuran. Pada saat ditemukan korban ini ada beberapa bekas kekerasan di bagian tangan dan lehernya, kata Kombes Aryanto. Di sisi lain, polisi juga menemukan kejanggalan dalam penemuan mayat yang awalnya dikira gantung diri, namun setelah dilakukan olah TKP, polisi menduga kuat korban tewas dibunuh. Karena pada posisi kaki korban ini menekuk. Kalau orang bunuh diri kan kakinya nggak napak kelantai, kalau ini menekun dan sebetulnya kalau berdiri itu bisa, tutur AKBP Haryo Tejo. Pada korban juga diduga mengalami kekerasan seksual.

Pada saat kami menemukan korban ada luka lecet di bagian kemaluan korban, dugaannya korban mendapatkan kekerasan seksual, imbuh AKBP Haryo Tejo. Meski begitu, polisi masih menunggu hasil dari autopsi, pada saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo menduga bocah perempuan ini sebagai korban pembunuhan, karena terdapat sejumlah kekerasan di tubuh korban.

Pada saat olah TKP kami melihat pada tubuh korban ini ada lecet di sebelah kanan tangan, kemudian pada di kaki juga. Makanya, kita duga ini pasti terjadi tindak kekerasan kan, kata AKBP Haryo Tejo pada saat dihubungi wartawan, pada hari Sabtu. Semula, korban diduga gantung diri, Namun, dari hasil olah TKP ditemukan adanya kejanggalan. Kalau korban gantung diri kan nggak mungkin pada tubuh korban ini ada luka-luka terlebih dahulu, imbuhnya AKBP Haryo Tejo.

Untuk dugaan sementara ini korban mengalami kekerasan semakin kuat, manakala ditemukan ada luka lebam di bagian mata. pada saat olah TKP ini kami melihat korban ini ada luka lebam di mata juga, ucapnya AKBP Haryo Tejo. Pada bocah perempuan ini adalah korban pembunuhan yang ditemukan tergantung di tali jemuran di depan rumah kos pada hari Kamis siang waktu setempat. Korban yang diketahui tinggal bersama orang tuanya di kosan tersebut.

Pada saat ditemukan, korban dalam kondisi tidak bernyawa, leher korban yang terikat kain yang diikatkan ke tali jemuran. Jasad bocah yang berusia 10 tahun itu pertama kali diketahui oleh teman-temannya. Pada awalnya teman si korban ini mendengar teriakan dari adik kandung korban, kata Kombes Artanto pada saat dihubungi wartawan, pada hari Sabtu. Selanjutnya, teman korban menghampiri adik korban dan menemukan jasad korban sudah tewas dalam kondisi tergantung di jemuran, ia lalu memberitahukan penemuan mayat korban ini kepada Nining Suryani (33), penghuni lain di kosan tersebut.

Kemudian saudari Nining Suryani ini pun keluar dan melihat korban yang dalam keadaan sudah tergantung di jemuran, tuturnya Kombes Artanto. Pada saat dihubungi secara terpisah, Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo mengatakan, ada saksi Nining pada saat itu sedang tidur di kamarnya dan dia terbangun setelah mendengar suara ribu-ribut di depan kosan. Kemudian para saksi ini bangun dan melihat korban ini sudah meninggal. Dia lalu menghubungi orang tua korban, kata AKBP Haryo Tejo.

Pada saat itu, orang tua korban sedang ada di pasar, bekerja di sebuah toko. Orang tua korban pun datang ke TKP dan tidak lama setelah ditelepon oleh Nining Suryani. Selanjutnya, penemuan mayat korban ini dilaporkan ke pihak kepolisian dan hasil olah TKP, polisi menemukan sejumlah kejanggalan pada saat polisi menemukan sejumlah tanda kekerasan pada tubuh korban. Temuan-temuan ini menguatkan indikasi bahwa korban dibunuh. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap pelaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...