Sabtu, 30 Maret 2019

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

Sebuah Masjid Di Banyumas Masih Misterius Masih Dalam pencarian

AGEN POKER Sebuah Masjid Daarussalam di Banyumas, Jawa Tengah diacak-acak orang misterius. Tak hanya itu, sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur dan rumah pengasuh Taman Pendidikan Alquran (TPA) dilempari batu sehingga kaca dalam rumah pengasuh pecah. Sekertaris Desa Buniayu, Agus Supriadi mengatakan bahwa karpet di masjid itu dikotori dengan jejak sendal. Polisi mengungkap tidak hanya di dua lokasi itu, kerusakan juga di temui di tiga lokasi lainnya. Salah satu lokasi yang mengalami kerusakan yaitu lahan yang ditanami pohon oleh santri Pondok Pesantren Miftahul Fallah.

Dugaan kejadian yang tidak wajar dan bisa dikatakan ada enam titik. Kalau coba kita runut dan coba cek TKP yang disentuh oleh mereka, oleh orang-yang sedang kita selidiki. Yang pertama ada terpal yang seperti rusak seperti tusukan yang kita duga benda tajam satu titik di dekat pondok ini, ujar Kapolres Banyumas, AKBP Bambang Yudhantara Salamun, pada hari Kamis. Kemudian kitab-kitab di TPQ Daarussalam juga ditemukan di dalam sumur. Namun polisi memastikan tak ada perusakan terhadap Alquran.

Untuk Alquran tidak ada perusakan, pada saat saksi masuk itu ditemukan Alquran tidak pada tempatnya, atau posisinya tidak pada tempat semula, terangnya. Sejumlah barang bukti diamankan polisi dari TKP yaitu barang-barang yang dirusak, salah satunya pepohononan yang ditebang. Selain itu batu yang diduga untuk melempar keramik di rumah kiai pengasuh TPA Daarussalam juga disita polisi.

Untuk mengungkap kasus ini, Polres Banyumas berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Mabes Polri. Supaya bisa membantu proses penyelidikan ini agar cepat terungkap, ujar Bambang. Menindak lanjuti peristiwa ini, Bupati Banyumas Achmad Husain mengadakan rapat terbatas. Rapat tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, agama, dan ormas Islam supaya tidak ada kesalah pahaman tentang agama lainnya, karena yang ditakuti bukan sesama agama yang merusak Masjid Daarussalam.

Kita sudah mengumpulkan para tokoh-tokoh agama biar tidak ada keributan di antara agama, dari MUI dari NU dari Muhammadiyah, Al-Irsyad supaya kita bisa mengantisipasi kalau misalnya nanti ada kemungkinan orangnya (pelaku) ditemukan. Bagaimana supaya ini tidak terjadi huru-hara, tapi kemudian dapat diadili, tetap diproses sesuai dengan aturan, kata Husain kepada wartawan di ruang Joko Kaiman, Komplek Pendopo Bupati Banyumas, pada hari Kamis malam.

Agar kejadian ini tidak semakin membuat situasi memanas di masyarakat, nantinya para tokoh agama diminta mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk memproseskan kejadian tersebut. Dalam kesempatan ini, Ketua MUI Kabupaten Banyumas, KH Khariri Shofa menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa ini. Dia mengimbau umat Islam untuk tak terprovokasi. Tolong kepada seluruh masyarakat umat Islam jangan terpancing emosi dan hasutan dari mulut-mulut yang menjadi provokasi, jangan sampai terprovokasi yang memecah agama, ujar KH Khariri.

Dia meminta semua pihak percaya pada polisi untuk mengungkap kasus ini dengan cepat. Oleh karena itu mohon kepada teman-teman dari pengurus ormas Islam, dari MUI sendiri, dari NU, Muhammadiyah, Al Irsyad dan yang lain mohon untuk bisa mengendalikan anggotanya dan masyarakatnya agar jangan sampai melangkah sendiri-sendiri atau berspekulasi. Sambil kita mengantisipasi jangan sampi masalah ini berlanjut, urainya.

Pelaku yang acak-acak Masjid Daarussalam, Banyumas sudah ditangkap polisi. Berikut ini penjelasan Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono. Itu pelaku sudah terungkap, kata Condro usai apel gelar pasukan menjelang masa kampanye terbuka di Lapangan Simpang Lima Semarang, pada hari Jumat. Condro mengatakan bahwa pelaku ditangkap tadi malam. Tadi malam sudah tertangkap pelakunya, lanjutnya.

Namun Condro belum mengungkap secara detail identitas pelaku. Termasuk soal berapa orang dan di mana pelaku diamankan. Diberitakan sebelumnya, masjid yang terletak di Desa Buniayu, Kecamatan Tambak, Banyumas ini diacak-acak orang tak dikenal pada hari Kamis pagi. Karpet masjid dikotori dan sejumlah kitab dibuang ke dalam sumur yang berada di samping masjid.

Kita juga mendapati laporan dari unsur wilayah telah terjadi beberapa perusakan di tempat ibadah, kami langsung cek lokasi, yang pertama itu di taman pendidikan Alquran (TPA) Daarussalam, di mana setelah kita cek di sana kita lihat secara langsung bahwa kitab suci Alquran dan tempat ibadah dikotori dan sebagian Alquran dibuang ke sumur. Kita tidak tahu karena campur dengan karpet dan meja-meja, kata Sekertaris Desa, Agus Supriadi kepada wartawan, pada hari Kamis.

Selain masjid, kerusakan juga ditemui di lahan yang ditanami puluhan pohon oleh santri Pondok Pesantren Jami Miftahul Fallah. Karung beras milik petani yang ada di sekitar pondok juga dirusak. Rumah pengasuh TPA Daarussalam, Kiai Abdul Majid juga tak luput jadi sasaran. Rumah Abdul Majid dilempar batu. Mendengar lemparan batu, Abdul Majid kemudian keluar dan melihat ada batu besar yang mengenai keramik rumahnya hingga pecah. Namun dia tidak melihat ada orang lain di sekitar rumahnya saat itu.

Antara jam 4.15 WIB saya dengar suara seperti lemparan batu, lalu saya bangunin istri karena saya kira itu kejadian alam, dan tidak punya prasangka yang apa-apa. Setelah bangun lantas saya suruh keluar, saat mau keluar ada suara lagi duar, setelah itu saya berpikir ini orang tidak baik lantas saya buka pintu dan saya tengok kanan kiri tidak ada apapun, jelasnya, pada hari Kamis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...