Senin, 06 Januari 2020

Ojol Di Sukabumi Tewas Ditusuk Oleh Begal

Ojol Di Sukabumi Tewas Ditusuk Oleh Begal

Ojol Di Sukabumi Tewas Ditusuk Oleh Begal

Seorang ojol yang bernama Ahmad Taufik (49), yang sebagai driver ojek online (ojol), yang ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian dada kanannya, pada hari Minggu malam. Dirinya diduga korban begal, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan forensik di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, jasad korban diantar menggunakan ambulans.

Ada seratusan rekan seprofesi turut mengantarkan jenazah dari rumah sakit hingga ke rumah duka di Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat. Jasad pengemudi ojol tersebut disalatkan di Masjid Al-Ikhlas, lalu dikebumikan di tempat pemakaman umum yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah duka.

Almarhum Ahmad Taufik (49) sekitar setahun bergabung di ojek online, kalau tidak salah dulu sempat berdagang kelontong makanan ringan di Pasar Cisaat, untuk pribadinya almarhum ini baik dan kadang suka bercanda, tutur Irvan, yang rekan sesama driver ojol sekaligus tetangga korban kepada wartawan, pada hari Senin.

Pada saat hujan lebat sempat mengguyur saat prosesi pemakaman korban, namun hal itu tidak menyurutkan solidaritas para driver ojol berciri jaket hijau-hijau tersebut. Tadi emang sempat hujan lebat pada saat proses pemakaman rekan seprofesi. Dalam solidaritas driver tetap mengantarkan korban hingga ke dimakamkan, ujar Irvan yang teman ojolnya.

Irvan pun berharap agar pelaku penusukan korban segera bisa ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal. Semoga pihak kepolisian bisa segera mengungkap siapa pelakunya, kami juga tidak tenang kalau mau aktivitas ojol, ucap Irvan. Pada saat ini tim forensik menyebut ditemukan luka akibat kekerasan tajam yang mengakibatkan pendarahan diduga menjadi penyebab korban meninggal dunia dan berdasarkan autopsi, luka itu diketahui tembus hingga ke rongga perut korban.

Hanya terdapat satu luka di sisi dada bagian kanan, hanya saja lukanya menembus ke rongga perut sehingga menimbulkan banyak pendarahan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, kata Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia. Menurut Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia, pendarahan korban cukup banyak. Bahkan hingga proses autopsi masih ada sisa-sisa pendarahan.

Korban ini kehabisan darah, di sini saja pendarahan lumayan banyak. Untuk waktu meninggal antara delapan sampai 12 jam. Karena kami terima sudah cukup lama dari waktu meninggal, kalau waktu meninggal persis saya tidak tahu, tutur Dokter Forensik RSUD R Syamsudin SH, Nurul Aida Fathia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...