Minggu, 09 Februari 2020

Berkat Adanya Emergency Button Grab Penumpang Selamat

Berkat Adanya Emergency Button Grab Penumpang Selamat

Berkat Adanya Emergency Button Grab Penumpang Selamat

Ada seorang karyawati yang berinisial T (25) baru saja mengalami saat-saat mengerikan ketika menumpang sebuah taksi online yang di pesan sebelumnya dan penumpang T dibawa untuk berputar-putar hingga akhirnya diturunkan di Tol Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan kejadian ini pun menjadi viral setelah korban membagikan kisahnya di media sosial. Pada awalnya, pada hari Kamis siang lalu, T yang memesan taksi online dari tempat kosnya di Palmerah, Jakarta Barat. Pada saat itu, T memesan taksi online untuk menuju ke dua titik, yang pertama ke kantornya di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, dan melanjutkan ke titik kedua di ICE BSD, Serpong.

Pada waktu order juga saya agak curiga, karena di map posisi dia itu sebetulnya dekat dengan posisi penjemputan, akan tetapi pada saat itu, saya masih berpikiran positif mungkin sinyalnya jelek, kata T pada saat berbincang dengan wartawan, pada hari Minggu. Sang sopir taksi online saat itu tiba setelah 15 menit kemudian dan lagi-lagi T masih berpikiran positif karena sopir taksi online tersebut menyapanya dan menanyakan tujuannya sebelum jalan dan kemudian saya naik, kan kalau dari kosan saya mau ke Dharmawangsa harusnya berputar balik, nah dia malah lurus terus makin menjauh dari rute yang ditentukan, katanya T.

Dan setelah berada di dalam mobil 2 menit perjalanan, tiba-tiba T mendengar suara yang dia kurang tahu pasti, apakah suara itu keluar dari handy talky (HT) atau handphone nah, di situ dia menjawabnya dengan bisik-bisik itu poin satu... masuk satu, ucapnya menirukan sopir tersebut dan dari situ T mulai mencurigakan, dengan kecurigaannya kian bertambah ketika melihat perjalanan yang semakin menjauh dari tempat tujuan yang pertama dan T pun kemudian mengingatkan kepada sopir bahwa tujuannya ke Dharmawangsa dahulu, baru kemudian ke Ice BSD, Serpong. Sang supir menjawab iya sesuai map ini, begitu saja terus tiap kali saya mengingatkan bahwa tujuan saya ke Dharmawangsa dahulu, lanjutnya T.

Selama di dalam perjalanan, si sopir juga sering meliriknya melalui kaca spion dan sampai kemudian T pun sadar bahwa mobil Toyota Sigra yang ditumpanginya itu sudah masuk ke Tol Kebon Jeruk. Lalu dengan nada yang sedikit keras, T mengingatkan kepada sang sopir untuk keluar dari jalan tol. Saya pun teriak lho kok ini malah masuk tol, dan sopir menjawab iya ini sesuai map. Dharmawangsa di Tangerang kan, lho mana ada Dharmawangsa di Tangerang, Dharmawangsa di Jakarta Selatan, tuturnya T. Adanya perdebatan dengan sopir pun terjadi di dalam perjalanan dan dalam kepanikan, T kemudian mengirimkan lokasi ke pacarnya dan dia juga memencet tombol emergency di aplikasi Grab yang terhubung ke call center.

Lalu saya telepon ke pihak call center taksi online tersebut, itu dia si sopir pun mendengar saya menceritakan kejadiannya dan dari situ dia melototin saya sambil dia teriak-teriak poin satu... poin satu lalu dia membentak saya ini sudah sesuai map, bebernya. Dalam percakapan telepon, pihak call center memastikan akan mengirimkan tim Satgas untuk menjemputnya saya. Dalam telepon pun terus tersambung selama T berada di dalam mobil tersebut. Lalu si sopir itu panik, yang kemudian mengerem mendadak sampai barang-barang saya jatuh, ucapnya T.

Singkat cerita, si sopir tersebut kemudian akhirnya menurunkannya saya di pinggir tol. Lalu T lantas menyusuri jalan sepanjang tol mencari pintu keluar tol dan dia akhirnya tiba di jalan raya di dekat AKR Tower, Kebon Jeruk, Jakarta barat. Pada saat itu pihak taksi online masih menawarkan saya untuk dijemput, akan tetapi pacar saya sudah keburu menjemput saya di dekat gedung AKR, tuturnya T. Meski tidak dirugikan dalam bentuk materi, T masih merasa syok dan trauma akan kejadian ini, dia pun berencana melaporkan sopir tersebut kepihak grab dan kepolisian.

Pihak Grab menyatakan telah menonaktifkan akun driver yang disebut dalam kisah T. Grab juga melakukan investigasi kejadian tersebut. Terima kasih atas perhatian penuhnya terhadap peristiwa yang terjadi ini, untuk hal ini sudah ditangani sesuai dengan komitmen kami untuk memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh penumpang dan selain itu kami telah langsung menonaktifkan mitra pengemudi tersebut sambil melakukan investigasi lebih lanjut, ujar Public Relations Manager Grab Indonesia Andre Sebastian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah

SPG Di Kaltim Mencuri Kosmetik Hingga Ratusan Juta Rupiah Ada seorang SPG di Samarinda, Kalimantan Timur yang harus berurusan dengan ap...